tirto.id - Perkembangan IPTEK di bidang politik bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Oleh sebab itu, diperlukan adanya sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang politik.
Mutakhirnya ilmu pengetahuan dan teknologi, disingkat IPTEK, berperan untuk meningkatkan efisiensi komunikasi politik. Kita bisa melihat contoh perkembangan ini dari media sosial yang digunakan untuk memperlancar proses politik.
Pada dasarnya, hal ini berguna demi perkembangan dan peradaban bangsa di suatu negara. Kendati demikian, sikap selektif dalam bidang politik tetap menjadi hal yang perlu dilakukan.
8 Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Kemajuan IPTEK Di Bidang Politik
Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK perlu diterapkan agar kita bisa terhindar dari dampak negatifnya. Dengan begitu, kita tidak mudah terjerumus dalam ideologi politik yang bertentangan atau berpotensi memicu konflik.
Mulai dari media sosial, media massa daring, hingga internet juga berdampak buruk di bidang politik. Contohnya, saat ini sangat banyak beredar hoaks yang menyerang pemerintah, kebijakan negara, partai, atau tokoh publik.
Penerapan sikap selektif terhadap perkembangan IPTEK di bidang politik ini bisa dilakukan dengan memilah hal-hal positif. Dengan begitu, IPTEK baru bisa mendorong daya saing, kemandirian suatu bangsa, dan memecahkan persoalan-persoalan politik kekinian.
Lantas, bagaimanakah sikap selektif bangsa Indonesia terhadap perkembangan kemajuan IPTEK dalam bidang politik? Berikut 8 contoh sikap yang bisa diterapkan dan penjelasannya.
1. Mengembangkan Demokratisasi dalam Segala Bidang
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), salah satu standardisasi sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang politik adalah penerapan demokrasi. Ideologi ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai hal terkait perpolitikan.Demokratisasi sendiri merujuk kepada proses maupun tahapan suatu negara menuju bentuk demokrasi. Tepatnya agar sistem pemerintahan berlangsung sesuai kedaulatan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
2. Mengaktifkan Masyarakat Sipil dalam Arena Politik
Dikutip dari buku Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (2020) tulisan Evy Pajriani, sikap selektif dalam bidang politik dilakukan dengan mengaktifkan masyarakat dalam arena perpolitikan.Hal ini bisa diterapkan dengan melibatkan masyarakat dalam kontes-kontes politik di suatu negara. Bukan hanya itu, mereka juga diberikan akses untuk ikut serta dalam kontes tersebut.
3. Reformasi Lembaga Politik agar Menjalankan Fungsi dan Perannya
Lembaga politik di Indonesia bermacam-macam. Mulai dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan masih banyak lagi.Sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang politik dapat dilakukan dengan melakukan reformasi lembaga tersebut. Dengan begitu, mereka bisa menjalankan fungsi dan peranannya secara baik.
4. Memperkuat Kepercayaan Rakyat dengan Cara Menegakkan Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa
Sikap selektif terhadap perkembangan IPTEK di bidang politik juga harus dilakukan agar dapat memperkuat kepercayaan rakyat. Hal ini bisa diterapkan dengan cara menegakkan sistem pemerintahan yang bersih serta berwibawa.Bersihnya suatu sistem pemerintahan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpinnya. Dengan begitu, mereka bisa sepenuhnya percaya terhadap apa yang dilakukan pemerintah.
5. Menegakkan Supremasi Hukum
Dikutip dari laman Mahkamah Konstitusi, supremasi hukum merupakan upaya untuk menegakkan serta memberikan posisi tertinggi pada hukum. Oleh karena itu, hukum menjadi prioritas dalam penyelesaian berbagai masalah.Hukum juga diklaim harus sesuai tempatnya dan dapat melindungi seluruh masyarakat. Perlindungan ini dilakukan demi menghilangkan intervensi dari pihak tertentu, termasuk para penyelenggara negara.
6. Memperkuat Indonesia dalam Kancah Politik Global
Dalam perpolitikan internasional, masyarakat Indonesia yang sudah dilengkapi teknologi harus saling memperkuat posisi negaranya. Dengan begitu, posisi Indonesia bisa semakin baik di mata global.Adapun Indonesia sendiri menerapkan prinsip politik luar negeri bebas aktif. Indonesia tetap bisa mempertahankan kedaulatan dan kebebasannya, namun tak mengambil sikap ekstrem kepada suatu blok.
7. Penggunaan Teknologi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Penggunaan teknologi menjadi salah satu sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK di bidang politik. Contoh tersebut bisa dilihat dari teknologi penunjang Pemilu, Pilkades, dan proses demokrasi lainnya.Teknologi dan informasi dalam bidang politik bisa menjadi penunjang bagi kegiatan perpolitikan itu sendiri. Dengan begitu, pemilihan bisa berlangsung lebih efektif serta efisien.
8. Melakukan Kontrol Terhadap Teknologi dan Informasi Secara Bijak Sesuai Nilai Pancasila
Sudah dijelaskan bahwa perkembangan teknologi bisa memunculkan hoaks, penyebaran doktrin terorisme, dan radikalisme. Untuk menghindari dampak buruknya, upaya untuk mengontrol TIK perlu dilakukan.Hal-hal tersebut bisa diatasi dengan cara menerapkan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, kita bisa memilih informasi yang cocok dengan prinsip dasar negara dan membuang hal-bertentangan.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id






































