tirto.id - Aktivis Greta Thunberg ditangkap oleh pasukan Israel pasca intersepsi kapal bantuan untuk pengungsi Gaza dari Flotilla ke Palestina. Pencegatan ilegal terhadap Greta yang ada di Kapal Alma Sumud terjadi pada Rabu (1/10).
Adapun pihak Israel mengklaim bahwa Thunberg dan timnya dalam keadaan aman, tetapi tidak memberikan bukti yang jelas. Sementara Komunitas Global Sumud Flotilla mengaku siaran langsung dan komunikasi tim Greta Thunberg telah diputus.
Mengutip Independent UK, meski 15 kapal telah dicegat, Armada Global Sumud masih melanjutkan perjalanan dengan 30 kapal pada Kamis (2/10) dini hari waktu setempat. Berita ini disampaikan pihak pemberi bantuan melalui unggahan akun X pada pukul 03.20 waktu setempat.
"Masih berlayar dengan kuat … meskipun ada agresi terus-menerus dari angkatan laut pendudukan Israel," tulis pihaknya.
Profil Greta Thunberg Aktivis Global Sumud Flotilla
Nama Greta Thunberg Flotilla belakangan ini muncul lantaran ditangkap oleh pasukan Israel di kawasan Laut Mediterania. Ia sekarang ditahan di Pelabuhan Ashdod, 40 km di sebelah selatan Tel Aviv.
Perempuan yang sekarang berusia 23 tahun tersebut memiliki nama lengkap Greta Tintin Eleonora Emman Thunberg. Dirinya lahir pada 3 Januari 2003 di Stockholm, Swedia.
Dikutip dari akun Instagram resminya, Greta Thunberg adalah seorang aktivis iklim. Ia mulai dikenal oleh aktivis dan masyarakat dunia pasca mendorong upaya pengurangan dampak perubahan iklim.
Greta Thunberg Net Worth memulai aksinya sebagai aktivis sejak usia 15 tahun atau pada 2018 silam. Ia juga pernah mengajak aksi "Mogok Sekolah untuk Iklim" sebagaimana dilansir dari The Washington Post.
Berawal dari aksi tersebut, Greta Thunberg kemudian menyuarakan gerakan "Jumat untuk Masa Depan" atau "Fridays for Future". Ia mengajak siswa internasional untuk tak sekolah setiap Jumat guna melakukan demonstrasi kepada pemimpin dunia atas perubahan iklim.
Anak dari pasangan Svante Thunberg dan Malena Emman ini juga dikenal sebagai aktivis pro-Palestina. Ia sudah mulai membela masyarakat Palestina sejak konflik yang terjadi pada Oktober 2023 silam.
Greta Thunberg bahkan sempat menyampaikan pesan solidaritas untuk Palestina melalui akun media sosial X dan Instagram miliknya. Kemudian, mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak atas pendapatnya tersebut.
Adapun pada Desember 2023 silam, Greta Thunberg bersama sejumlah peneliti sempat menyampaikan opini tentang pembelaannya yang terus berlanjut untuk Palestina.
"Kami tidak akan berhenti menyuarakan penderitaan Gaza – tidak ada keadilan iklim tanpa hak asasi manusia," tulis dirinya bersama beberapa peneliti dan aktivis Fridays for Future, seperti dikutip dari The Guardians.
Greta Thunberg mengadakan bantuan kepada Palestina melalui Armada Kebebasan Gaza mulai Juni 2025. Dalam perjalanan tersebut, ia juga menentang aksi Israel yang memblokade daerah laut.
Kemudian, Thunberg mulai bulan Juli 2025 bergabung dengan Armada Global Sumud Flotilla. Kapal-kapal dari armada tersebut ingin meniadakan pengepungan terhadap Gaza oleh Israel sepanjang Agustus-September 2025.
Greta Thunberg ditangkap secara ilegal oleh pasukan Israel pada 1 Oktober 2025. Saat itu, ia bersama sejumlah ratusan aktivis lain hendak mengirimkan bantuan kepada Palestina.
Penangkapan aktivis iklim dan pro-Palestina ini disampaikan melalui akun X Kementerian Luar Negeri Israel. Selain kapal Alma yang dinaiki Thunberg, ada juga beberapa kapal bantuan lain yang telah ditahan oleh Israel.
Ingin melihat lebih banyak informasi seputar Palestina dan Israel? Simak berita internasional terbaru di tautan berikut.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id


































