tirto.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, berharap kementeriannya maupun pihak-pihak terkait dari pemerintahan harus lebih aktif dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Dia menilai apabila hal itu terjadi, maka dapat mempermudah investasi masuk ke suatu daerah sehingga memberikan dampak positif terhadap masyarakat, seperti penciptaan lapangan kerja baru.
Hal itu menanggapi kabar adanya aksi premanisme yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) sehingga menggagalkan investasi hingga ratusan triliun.
“Kalau saya melihatnya perlu ada ini aja, ada community diskusi yang lebih baik lah, dan yang penting dengan investasi masuk ini kan kalau semua lancar, semua damai dan itu kan juga menciptakan lapangan kerja di situ,” ungkap Rosan ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Tak hanya menciptakan lapangan kerja, Rosan menilai masuknya investasi ke suatu daerah juga dapat mendongkrak usaha masyarakat, misalnya restoran hingga penginapan.
“Itu juga akan menciptakan banyak simpul-simpul ekonomi apalagi itu kan di kawasan ekonomi khusus ya jadi penduduk sekitar bisa mempunyai misalnya, mempunyai penginapan yang bisa disewakan pada para pekerja-pekerjanya jadi menurut kami ya community-nya,” ujar Rosan.
Sebelumnya, Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menyatakan mengalami kerugian hingga ratusan triliun rupiah akibat investasi yang batal dan keluar dari kawasan industri dampak dari premanisme ormas.
“Kalau dihitung semuanya, ngitungnya bukan cuma yang keluar, tapi yang nggak jadi masuk juga. Itu bisa ratusan T (triliun rupiah, Red),” kata Ketua Umum HKI, Sanny Iskandar, ditemui usai dialog optimalisasi kawasan industri, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (11/2/2025).
Menurut Sanny, ormas tersebut menyebabkan gangguan keamanan, karena masuk ke kawasan industri untuk melakukan demonstrasi. Sanny menyebut, biasanya ormas tersebut meminta diikutsertakan dalam proses pembangunan ataupun aktivitas pabrik.
“Yang mereka pingin itu adalah supaya yang terkait dengan pabrik, selalu ya, dia kan butuh transportasi, katering atau apa, pingin beli ini, beli itu, mau bangun perluasan pabriknya atau apa, mereka itu minta diserahkan ke mereka,” kata Sanny.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher