Menuju konten utama

Ringkasan Cerita Hikayat si Miskin, Struktur, dan Amanatnya

Cerita Hikayat si Miskin mengandung amanat dan nilai moral yang kuat sehingga cocok untuk dijadikan bahan bacaan anak atau pembelajaran di sekolah. 

Ringkasan Cerita Hikayat si Miskin, Struktur, dan Amanatnya
Ilustrasi membacakan ringkasan Hikayat si Miskin. Anggota komunitas Kampung Dongeng Indonesia mendongeng di hadapan murid kelas 1 SDN 28 Kota Jambi saat kegiatan imunisasi campak di Jambi, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.

tirto.id - Hikayat Si Miskin merupakan salah satu cerita rakyat yang bisa dijadikan sebagai bahan belajar untuk membuat resensi. Cerita Hikayat si Miskin mengandung nilai-nilai moral yang kuat, seperti kejujuran, integritas dan kebaikan hati. Nilai-nilai semacam itu masih tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Hikayat si Miskin juga termasuk bagian dari warisan sastra Indonesia. Hikayat ini dapat menjadi bahan belajar siswa tentang budaya lokal dan literatur kerakyatan.

Dengan membuat resensi, siswa dapat belajar mengembangkan keterampilan analitis, kritik, dan pemahaman. Siswa akan belajar menganalisis elemen-elemen cerita, termasuk plot, karakter, nilai-nilai moral, amanat, dan konflik suatu kisah.

Sebelum menyimak contoh resensi cerita Hikayat si Miskin, mari menyimak lebih dulu asal usul kisahnya.

Asal-Usul Cerita Hikayat si Miskin

Mengutip dari buku Hikayat Raja Miskin (2007) terbitan Pusat Bahasa, cerita Hikayat si Miskin, yang sarat nilai budaya, ini berasal dari Pulau Sumatra. Cerita rakyat ini berasal dari daerah Lematang, Muara Enim, Sumatra Selatan.

Hikayat si Miskin merupakan salah satu sastra lintasan Lematang yang pernah dikumpulkan oleh Subandiono dkk. dalam sebuah artikel penelitian berjudul "Struktur Sastra Lisan Lematang". Cerita Hikayat si Miskin digarap menjadi cerita anak dengan judul Hikayat Raja Miskin.

Hikayat ini tergolong sebagai cerita rakyat, yakni cerita yang dituturkan secara turun-temurun, berasal dan berkembang dari rakyat, serta sudah ada sejak zaman dahulu. Cerita rakyat merupakan bagian dari folklor atau jenis prosa lama yang berciri kebudayaan tertentu dan khas, demikian dilansir Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 3, No. 2 (2023).

Struktur Hikayat si Miskin secara makro mengangkat tema mengenai penderitaan hidup yang dialami keluarga kurang mampu. Jenis prosa lama ini menggambarkan perjalanan kehidupan yang penuh penderitaan tersebut akhirnya membuahkan mukjizat dari Allah. Dari mukjizat tersebut, si Miskin juga memperoleh cobaan lainnya dari Allah.

Selaras dengan hal tersebut, cerita Hikayat si Miskin singkat mengisahkan perjuangan sepasang suami-istri yang miskin, terusir dari negeri yang dipimpin Maharaja Indera Dewa. Setelah melalui kehidupan sulit, keberuntungan mulai datang setelah mereka memiliki anak dan turunnya mukjizat emas dari Allah.

Lantas, apa isi dari cerita Hikayat si Miskin? Simak rangkuman cerita Hikayat si Miskin berikut ini.

Rangkuman Cerita Hikayat si Miskin

Ringkasan Hikayat si Miskin bermula dari cerita kehidupan di sebuah Kerajaan Antah Berantah yang dipimpin Maharaja Indra Dewa. Pada zaman dahulu kala, di kerajaan tersebut, hiduplah Raja Keindraan beserta istrinya yang jatuh miskin, melarat dan terlunta-lunta karena terkena kutukan dari Batara Indra.

Untuk bertahan hidup, suami-istri itu terpaksa makan makanan dari sisa-sisa yang ada di tempat sampah, di suatu kampung yang kejam, setiap hari. Penduduk setempat melempari mereka berdua dengan hinaan, pukulan, dan tak sudi membiarkannya tinggal di kampung itu. Perlakukan tersebut membuat si Miskin merasa sangat sedih sehingga tidak berani masuk kampung lagi lantaran takut dipukuli dan dilempari batu.

Suatu hari, tibalah masa kehamilan sang istri. Ketika usia buntingnya menginjak tiga bulan, dia mengidam buah mempelam dan nangka, yang tumbuh di halaman istana raja nun jauh di sana. Akan tetapi, ternyata Maharaja Indra Dewa sangat bermurah hati, sudi memberikan buah yang diminta. Rakyat di kerajaan tersebut juga memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, beras, dan perkakas lainnya.

Setelah beberapa bulan, istri si Miskin melahirkan seorang putra yang sangat elok. Anak itu diberi nama Markamah 'anak dalam kesukaran'. Bersamaan dengan kelahiran anaknya, mereka mulai mencari tempat menetap. Karena itu, sang suami menggali tanah di suatu area demi membangun "rumah".

Tak disangka, saat menggali tanah untuk memancangkan tiang atap, si Miskin menemukan segepok emas yang terpendam. Mereka pun memanfaatkan emas tersebut untuk memperbaiki derajat kehidupannya.

Dengan berkat Allah, mereka membangun kerajaan mereka sendiri, Puspa Sari. Si Miskin pun menjadi raja yang arif dan perkasa dengan nama Maharaja Indra Angkasa. Istrinya bernama Ratna Dewi.

Kerajaan itu pun semakin terkenal, tetapi Maharaja Indra Dewa dari Antah Berantah merasa iri. Pada saat itu, tersiar kabar bahwa Maharaja Indra Angkasa mencari ahli nujum untuk mengetahui keberuntungan kedua anaknya kelak, yakni Markamah dan tuan putri Nila Kesuma.

Kesempatan tersebut digunakan Maharaja Indra Dewa. Semua ahli nujum dikumpulkannya dan dihasutnya supaya mengatakan kepada Indra Angkasa bahwa Makramah dan Nila Kesuma akan mendatangkan malapetaka terhadap kerajaan Puspa Sari. Semua ahli nujum pun menyetujui perintah Maharaja Indra Dewa untuk memfitnah kedua anak Maharaja Indra Angkasa.

Setelah mendengar kata-kata dari ahli nujum, Maharaja Indra Angkasa yang merasa murka memutuskan untuk membuang kedua anaknya. Mereka pun pergi tanpa tujuan yang pasti.

Setelah kepergian kedua anaknya, Kerajaan Puspa Sari terbakar dan rakyatnya terpecah belah. Akhirnya, si Miskin dan istrinya menyadari bahwa mereka telah menjadi korban fitnah para ahli nujum yang menyebabkan kehancuran Kerajaan Puspa Sari.

Berdasarkan ringkasan cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Hikayat si Miskin terdiri atas:

  • Si Miskin (suami), yang kemudian bernama Maharaja Indra Angkasa.
  • Istri si Miskin, yang kemudian bernama Ratna Dewi.
  • Maharaja Indra Dewa (Raja Kerajaan Antah Berantah)
  • Maharaja Markamah (anak dari si Miskin)
  • Nila Kesuma (anak dari si Miskin)

Lalu, apa kesimpulan dari cerita Hikayat si Miskin yang kerap dijadikan bahan bacaan anak?

Analisis Nilai Moral dan Amanat dalam Cerita Hikayat si Miskin

Kesimpulan cerita Hikayat si Miskin berkaitan dengan pesan moral moral yang kuat tentang pentingnya bersikap sabar, tekun, dan rendah hati dalam menghadapi kesulitan hidup. Nilai-nilai moral ini, masih sangat relevan hingga zaman sekarang, terutama untuk anak-anak. Kemudian, apa amanat cerita Hikayat si Miskin?

Amanat cerita Hikayat si Miskin mengajarkan pentingnya bersyukur dan tidak tamak, serta menghormati orang tua, serta tolong-menolong terhadap sesama. Pesan moral demikian dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi pembaca untuk menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Untuk lebih memahaminya, berikut disajikan analisis nilai moral dan amanat dalam cerita Hikayat si Miskin.

1. Nilai Moral Cerita Hikayat si Miskin

Cerita Hikayat si Miskin mengandung amanat yang bisa menjadi pelajaran hidup, terutama anak-anak. Nilai-nilai moral dalam cerita Hikayat si Miskin meliputi:

a. Ketekunan dan kesabaran

Hikayat si Miskin mengajarkan pentingnya memiliki ketekunan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup. Meskipun awalnya hidup dalam kemiskinan dan mengalami penolakan, si Miskin dan istrinya tetap bersabar dan berusaha keras.

b. Kepercayaan kepada Tuhan

Cerita ini menekankan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh Tuhan. Si Miskin dan istrinya mendapatkan mukjizat berupa emas lantaran percaya dan yakin terhadap takdir Tuhan.

c. Menghormati sesama

Saling menghormati menjadi salah satu nilai moral yang menonjol dalam cerita ini. Saling menghormati bisa menangkal iri hati dan keinginan untuk mencelakai orang lain. Hal itu terlihat dari sikap pemimpin Kerajaan Antah Berantah yang berubah setelah si Miskin menjadi kaya raya.

d. Kejujuran dan kebajikan

Meskipun dalam keadaan sulit, si Miskin dan istrinya tetap berlaku jujur dan berbuat baik kepada sesama. Hal ini tergolong sebagai nilai moral penting yang bisa diteladani.

e. Kasih sayang dan solidaritas

Pesan tentang kasih sayang dan tolong-menolong terhadap sesama tercermin dalam tindakan terpuji dari rakyat, yang rela memberikan makanan dan bantuan kepada si Miskin dan istrinya. Sebab, si Miskin memang tidak seharusnya diperlakukan dengan semena-mena.

2. Amanat dalam Cerita Hikayat si Miskin

Berdasarkan resensi di atas, berikut dijabarkan sejumlah amanat cerita Hikayat si Miskin:

  • Mengajarkan pentingnya kesabaran, ketekunan, dan kerendahan hati dalam menghadapi kesulitan hidup.
  • Mengajarkan pentingnya bersyukur dan tidak tamak.
  • Mengajarkan pentingnya menghormati orangtua dan saling tolong-menolong terhadap sesama.
  • Mengajarkan pentingnya percaya pada Tuhan dan tidak mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
  • Mengajarkan pentingnya bersikap jujur dan berlaku baik walaupun dalam keadaan sulit.
  • Mengajarkan pentingnya saling menyayangi antar saudara.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin