tirto.id - Untuk memperoleh gambaran singkat mengenai suatu karya, baik itu buku atau film, biasanya dibuatlah sinopsis atau resensi terhadap karya tersebut. Kendati terlihat serupa, namun sinopsis dan resensi memiliki pengertian dan perbedaan tersendiri, apakah itu?
Sederhananya, sinopsis merupakan ringkasan terhadap suatu karya, baik itu karya tulis, seperti buku fiksi dan non-fiksi atau pertunjukan, seperti film, drama, teater, dan sebagainya.
Dalam Kita Menulis: Semua Bisa Menulis Buku (2019), Janner Simarmata memaparkan bahwa sinopsis harus mencakup gambaran ringkas tentang hasil karya tersebut. Karenanya, karya yang panjang diringkas hingga menjadi beberapa paragraf saja.
Sementara itu, resensi merupakan pertimbangan baik dan buruknya suatu karya, sebagaimana dikutip dari buku Bahasa Indonesia (2017) yang ditulis oleh Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, dan Istiqomah. Sebelum melakukan penilaian, peresensi akan memberikan gambaran singkat mengenai isi karya yang akan diresensi, kemudian memberikan objektif objektif tentang karya tersebut.
Banyak karya bisa dibikin resensinya, misalnya buku, film, pementasan drama, teater, album lagu, lukisan, atau teks secara umum.
Perbedaan antara Sinopsis dan Resensi
Berdasarkan pengertian di atas, setidaknya terdapat sejumlah perbedaan antara sinopsis dan resensi. Perbedaan tersebut terdiri dari beberapa segi, mencakup segi isi, tingkat kesulitan, tujuan penulisan, hingga kaidah penulisannya. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Perbedaan dari segi isinya
Resensi harus berisi identitas karya, gambaran ringkas yang diiringi dengan penilaian terhadap karya tersebut. Resensi akan mengulas karya dari sisi positif dan negatifnya berdasarkan alasan rasional yang dijabarkan penulis.
Sementara itu, isi sinopsis adalah ringkasan suatu dari karya, baik itu novel, buku, drama, dan sebagainya. Sinopsis tidak memberikan penilaian terhadap karya tersebut, namun hanya berupa gambaran ringkas mengenai keseluruhan karya.
2. Perbedaan tujuan penulisan
Resensi bertujuan untuk mengulas sebuah karya, memberikan penilaian baik dan buruknya. Biasanya, hasil resensi akan menjadi pertimbangan apakah karya itu layak dibeli, dibaca, atau disimak oleh khalayak.
Berbeda halnya dengan sinopsis, tujuannya adalah untuk menarik perhatian orang agar menyimak karya tersebut. Karena itulah, sinopsis biasanya menyampaikan bagian-bagian penting dan paling menarik dari karya tersebut.
3. Perbedaan dari segi penulisnya
Penulis resensi adalah orang lain, bukan penyusun dari karya tersebut. Semua orang bisa menulis resensi dan memberikan penilaian terhadap suatu karya.
Sementara itu, sinopsis sering kali ditulis oleh pengarang atau penyusun karya tersebut, meskipun tidak selalu demikian. Sinopsis biasanya disajikan berbarengan dengan karya tersebut, dengan tujuan membantu pihak ketiga untuk memahami isi karya dengan cepat.
4. Kaidah penulisan resensi dan sinopsis
Penulisan resensi memiliki kaidah yang harus diikuti, misalnya harus memuat identitas karya, baik itu kreatornya, jumlah halaman (resensi buku), jumlah lagu (resensi album musik), dan sebagainya. Penulis resensi menjabarkan pendahuluan singkat, ringkasan, kritik atau evaluasi, dan penilaiannya terhadap karya tersebut.
Berbeda halnya dengan sinopsis, ia tidak memiliki kaidah baku dalam aturan penulisannya. Yang penting, sinopsis berisi ringkasan atas karya tersebut.
5. Perbedaan tingkat kesulitan
Berdasarkan penjabaran di atas, menulis resensi memiliki tingkat kesulitan lebih rumit dibandingkan penulisan sinopsis. Sebab, untuk menulis ulasan, peresensi harus memberikan penilaian, menimbang kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
Sementara itu, sinopsis berupa ringkasan karya. Penulis tidak perlu mengeluarkan pendapatnya tentang karya tersebut. Penulis sinopsis hanya menceritakan ulang karya yang ada dengan menonjolkan sisi menarik dari karya itu.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Alexander Haryanto