tirto.id - Salah satu jenis buku fiksi yang dapat diresensi adalah novel.
Resensi merupakan sebuah cara yang dapat dilakukan dalam mengkritisi sebuah buku. Mengkritisi di sini lebih diartikan dengan memberikan ulasan tentang kesan seseorang setelah membacanya.
Dilansir dari bukuMembuat Resensi oleh Haryanto (2008:2), meresensi buku secara sederhana adalah mempertimbangkan dan mengupas buku untuk memperlihatkan kepada pembaca baik buruknya, kelebihan, dan kelemahan, dan pantas tidaknya buku itu.
Meresensi buku dapat dilakukan pada buku fiksi dan non fiksi. Salah satu buku fiksi yang dapat diresensi adalah novel.
Meresensi sebuah novel dapat dilakukan dalam bentuk ulasan (pembahasan) yang meliputi kelebihan dan kekuranganya secara objektif dan seimbang.
Resensi novel harus sampai kepada kesimpulan tentang kualitas karya yang dibahas. Kesimpulan tentang kualitas novel inilah yang nanti menjadi pertimbangan pembaca. Pembaca akan menentukan layak atau tidaknya sebuah novel untuk dibaca dirinya maupun kalangan tertentu.
Contoh Resensi Novel
Resensi novel minimal harus melingkupi beberapa hal, yaitu judul resensi, nama penulis resensi, identitas buku, ringkasan cerita (sinopsis), unsur intrinsik & ekstrinsik, kelebihan & kekurangan, kesimpulan, dan saran.
Sebuah resensi novel harus melingkupi beberapa hal di atas, namun penulis memiliki kebebasan penyusunan sehingga dapat menyajikannya dalam bentuk berbeda.
Meskipun demikian, penulis resensi novel tetap harus menekankan kepada kelebihan dan kekurangan sampai dengan kesimpulan serta dipertegas pada bagian saran.
Dikutip dari bukuBahasa Indonesia 3 oleh Sri Sutarni dan Sukardi (2008:95) adapun contoh resensi dari sebuah novel bertajuk Gita Cinta dari SMA karya Eddy D. Iskandar sebagai berikut:
Judul: Gita Cinta dari SMA
Pengarang: Eddy D. Iskandar
Penerbitan: Gaya Favorit Press
Tahun: 1978
Novel pertama karya Eddy D. Iskandar berjudul Gita Cinta dari SMA termasuk karya yang disusun dengan hati-hati. Kisah ringkas dengan plot pendek dan sederhana ini telah mampu memikat pembaca.
Novel konvensional, teratur, dan rapi ini mengisahkan kegagalan cinta pemuda bernama Galih dengan Ratna teman baru di kelasnya. Kisah cinta mereka ditentang orang tua karena prasangka kesukuan.
Berbeda dengan novel-novel Eddy selanjutnya yang lebih pop, nyentrik, dan semau gue, Gita mampu menggoreskan kesan mendalam bagi pembaca karena lebih mengutamakan kelembutan dan kehalusan perasaan.
Pengolahan adegan-adegan percintaan antarremaja SMA ditampilkan secara realis, lembut, dan tidak cengeng meskipun harus mengalami kegagalan.
Banyak hal positif dalam novel ini bisa dipelajari siswa SMA karena mengisahkan rutinitas anak-anak SMA yang jalan hidupnya tertib, rajin sekolah, menghormati guru, saling menolong, dan penuh pengertian antarteman.
Novel yang lebih disukai pembaca remaja perempuan atau disebut novel feminin ini tidak lagi muncul dari karya Eddy berikutnya yang lebih keras, bebas, dan jauh dari warna kelembutan.
Cara Membuat Resensi Novel
Membuat resensi novel dengan jenis buku lainnya tidak memiliki perbedaan yang jauh.
Dikutip dari bukuCara Efektif Meresensi Buku oleh Dian Santini dan Amelia Muna Nst, langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah resensi dari sebuah novel sebagai berikut:
1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi:
- Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku.
- Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman (format hingga harga).
- Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia menulis buku itu.
- Penggolongan/bidang kajian buku seperti sastra.
3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:
- Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya.
- Isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, bagimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagimana kreativitas pemikirannya.
- Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah.
- Aspek teknik; bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak salah cetak).
- Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (putline) dari resensi itu. Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno