tirto.id - Maunah adalah salah satu bantuk pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala kepada seluruh hamba-Nya. Di sisi lain, ada bentuk khusus lain dari pertolongan Allah ini melalui mukjizat, karomah, dan irhas. Apa pengertian mukjizat, karomah, irhas, maunah, dan perbedaaanya?
Allah memberikan kelebihan maupun keistimewaan kepada siapapun yang dikehendaki, terutama orang-orang yang selalu taat atas segala perintah dan menjauhi segala larangannya. Keistimewaan tersebut dapat diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi, Rasul, Waliyullah, Ulama maupun seorang mukmin biasa.
Keistimewaan tersebut dijelaskan dalam Al Quran Surah Ali Imran ayat 49.
"Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata): Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman." (Q.S Ali Imran {3}:49).
Pengertian & Perbedaan Mukjizat, Karomah, Irhas, dan Maunah
1. Mukjizat
Kata "mukjizat" berasal dari bahasa Arab “akjaza-yukjizu-mukjizat” yang artinya, sesuatu yang melemahkan atau mengalah.
Secara istilah, mukjizat bermakna sesuatu yang terjadi pada diri Nabi atau Rasul Allah subhanahu wa ta'ala dan bersifat istimewa atau berada di luar batas akal manusia.
Mukjizat diberikan kepada Nabi atau Rasul bertujuan untuk membuktikan bahwa dirinya merupakan utusan Allah subhanahu wa ta'ala. Mukjizat merupakan sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh siapapun.
Dikutip dari bukuAkidah Akhlak oleh Yusuf Hasyim (2020:32), mukjizat memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Mukjizat hanya diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi atau Rasulnya
- Mukjizat adalah kejadian di luar batas kemampuan manusia
- Mukjizat merupakan bukti atas kekuasaan Allah SWT
- Mukjizat adalah bukti kenabian maupun kerasulan
- Mujizat bertujuan untuk memperlemah orang kafir atau menjadi jalan keluar permasalahan bagi kaum muslimin.
- Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang tampak dan dapat diterima panca indera. Mukjizat jenis tersebut, hanya terjadi sekali dalam satu tempat, seperti mukijzat Nabi Musa AS dalam menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin dari Allah SWT.
”…Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah..” (Q.S Ali Imran {3}:49)
- Mukjizat aqliyah adalah mukjizat yang dapat dipahami menggunakan akal dan pikiran.
Mukjizat jenis tersebut, berlaku sepanjang masa. Contoh dari mukjizat aqliyah seperti diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pedoman umat.
“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).” (Q.S An-Nisa {4}:174).
2. Karomah
Karomah artinya kelebihan, keistimewaan, maupun kejadian luar biasanya yang dianugerahkan kepada mereka-mereka yang dicintai oleh Allah SWT lantaran ketaatannya.
Beberapa orang yang mendapatkan karomah adalah mereka-mereka yang terpilih seperti para waliyullah (para kekasih Allah subhanahu wa ta'ala). Adapun beberapa ciri-ciri karomah sebagai berikut:
- Karomah diturunkan kepada Allah bukan kepada Nabi dan Rasul
- Karomah dianugerahkan tanpa adanya syarat tertentu seperti berdoa maupun merapalkan dzikir secara khusus
- Karomah diberikan kepada orang yang alim dan salih secara sadar maupun tidak
- Karomah bertujuan sebagai penguat keimanan seorang penerima
“Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (Q.S Yunus {10}:62)
Di dalam kitab Iqaadhul Himami yang merupakan sarah dari al Hikam karya Ibnu Athaillah dijelaskan, bahwa karomah dibagi menjadi dua berdasarkan jenis, yaitu karomah hisyam dan karomah ma’nawiyah.
Karomah hisyam seperti dapat terbang di udara dan berjalan di atas air. Sedangkan, karomah ma’nawiyah seperti terbukanya hijab kelalaian, kasyaf (kesucian hati), dan naik kepada maqam ihsan.
3. Irhas
Irhas adalah keistimewaan yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada calon Rasul yang belum dinyatakan sebagai Rasul. Beberapa contoh peristiwa irhas seperti kekalahan pasukan Abrahah dalam menghancurkan ka’bah. Peristiwa tersebut, bersamaan dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
“Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?” (Q.S Al-Fill (105):1)
Kemudian, peristiwa lainnya seperti kejadian Nabi Ismail ketika masih bayi. Nabi Ismail menghentakkan kakinya ke tanah sehingga mengeluarkan air yang disebut dengan air zam-zam.
“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.S Ibrahim {14}:37).
4. Maunah
Maunah artinya keistimewaan yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada seorang mukmin yang tengah berada dalam masa sulit. Maunah juga dapat dimaknai dengan pertolongan Allah SWT kepada hambanya.
Contoh dari peristiwa maunah seperti seseorang yang terperangkap dalam rumah yang terbakar, kemudian ia berhasil membobol tembok yang kokok dan membuatnya dapat selamat.
“Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Q.S Al-Maidah {2}:120).
Perbedaan Mukjizat, Karomah, Maunah, dan Irhas
Perbedaan antara mukjizat, karomah, maunah, dan irhas paling terlihat pada pihak yang mendapatkan pertolongan Allah tersebut. Semuanya merupakan bentuk keistimewaan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya.
Pada mukjizat, Allah memberikannya pada Nabi dan Rasul. Selain keduanya, tidak ada orang lain yang akan mendapatkannya. Mukjizat Nabi dan Rasul menjadi bukti tanda kekuasaan Allah sekaligus menunjukkan mereka adalah utusan-Nya.
Contoh mukjizat yaitu seperti Nabi Musa membelah Laut Merah, atau Nabi Isa menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan mukjizat salah satunya melakukan perjalanan Isra Mikraj dan diturunkannya Al-Qur-an.
Adapun karomah adalah keajaiban dari Allah yang secara khusus diberikan untuk wali-Nya. Peristiwa luar biasa ini pernah dialami Umar bin Khattab. Ia mendapatkan kasyf sewaktu melakukan salat Jumat.
As Suyuthi dalam Tarikh al-Khulafa menyebutkan bahwa Umar kala itu sedang mengisi khutbah Jumat. Saat berdiri, ia mendadak mengatakan "Ya sariyyatal jabal". Jamaah seketika heran dengan aksi Umar dan sebagian menganggapnya tidak waras.
Abdurrahman bi Auf lalu menenangkannya. Umar lantas menjelaskan tentang sarriyatal jabal yang dimaksud yaitu ia melihat pasukan muslim berperang dan musuh telah mengepung. Ia mengatakan hal tersebut agar pasukan menuju ke arah gunung.
Ucapan Umar ini didapati kebenarannya setelah satu bulan kemudian. Pasukan yang datang usai berperang menjelaskan kejadian di lapangan saat itu. Teriakan ya sarriyatal jabal" terdengar tiga kali oleh mereka dan pasukan kaum muslimin bergerak menuju gunung lalu mengalahkan musuh.
Selanjutnya, irhas menjadi tanda kebesaran Allah yang diberikan pada Nabi atau Rasul sebagai tanda pengantar kenabian mereka. Misalnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dinaungi awan ke mana pun pergi. Lainnya, Nabi Isa bisa berbicara saat masih bayi.
Terakhir, maunah adalah pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang mengalami kesulitan hidup. Maunah tidak ada batasan siapa pun yang akan mendapatkan. Contoh maunah adalah sembuh dari sakit, selamat dari bahaya, mendapatkan bantuan makanan saat kelaparan dari orang, hingga dan lainnya sebagai bentuk kasih sayang Allah.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar