tirto.id - Sejumlah mahasiswa dan organisasi masyarakat Filipina menggelar demo massal selama satu pekan, mulai hari Senin (15/9) sampai Minggu (21/9). Lantas, apa pemicu demo 15 September 2025 di Filipina?
Mengutip laporan AFP News, rakyat menjalankan aksi demo Filipina di berbagai wilayah Manila sejak beberapa pekan lalu. Demo hari ini hingga Minggu mendatang memiliki alasan yang serupa dengan unjuk rasa pekan kemarin, yaitu skandal korupsi proyek infrastruktur.
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, membenarkan aksi protes yang dilakukan masyarakatnya. Ia mengajak rakyat untuk menyampaikan amarah, tetapi tetap menjaga agar Filipina rusuh tak terjadi.
"Kalian sampaikan perasaan kalian, kalian sampaikan bagaimana mereka menyakiti kalian, bagaimana mereka mencuri dari kalian, teriaki mereka dan lakukan apa saja, berdemonstrasi, jagalah agar tetap damai," tambahnya dalam konferensi pers pada Senin (15/9) kemarin.
Ini Pemicu Demo Filipina 15-21 September 2025
Filipina demo tanggal 15 hingga 21 September 2025 dipicu oleh skandal kasus korupsi proyek pengendalian banjir. Para pengunjuk rasa tersebut berasal dari elemen yang bervariasi, mulai dari pebisnis, pemimpin gereja hingga pensiunan militer.
Dalam tiga tahun terakhir, Filipina telah menggunakan dana untuk proyek mitigasi bencana banjir kisaran 545 miliar peso. Kendati begitu, beberapa proyek diklaim tak memenuhi standar dan tidak ada dalam laporan.
Adapun unjuk rasa dilakukan dengan formasi atau skala kecil. Mengutip laporan Inquirer News, demo pertama tanggal 15 September 2025 dilakukan di Philippines University.
Pada 16 September, ada pula aksi demonstrasi oleh pihak Universitas Politeknik Filipina bertajuk "Protes Senin Hitam". Dilanjutkan dengan demo mogok transportasi secara nasional mulai 17-19 September.
Selain itu, terdapat pula gelaran rapat umum rakyat Laban di Katiwalian (18/9), pemogokan transportasi piston (19/9), dan protes kepada DPWH Kota Quezon (20/9) mendatang. Adapun puncak massa membludaknya dispekulasikan terjadi pada Minggu (21/9) nanti.
Aksi tanggal 21 mendatang akan berbarengan dengan protes masyarakat tentang deklarasi darurat militer Filipina tahun 1972. Masyarakat akan hadir di Taman Rizal untuk menggelar aksi demo massal besar-besaran tersebut.
Marcos selaku pemimpin negara sudah memberikan respons terkait permasalahan korupsi tersebut. Bahkan, sudah merencanakan aksi penyelidikan terhadap persoalan yang berimbas demo ini.
Mengutip laporan AP News, Marcos telah mengungkapkan kasus korupsi tersebut melalui pidato tahunan kenegaraan bulan Juli lalu. Dalam rencana penyidikan kasus penyelewengan dana itu, ia berjanji untuk tak pandang bulu.
Presiden Filipina ini sudah menunjuk Andres Reyes, Eks Hakim Mahkamah Agung, sebagai kepala badan investigasi kasusnya. Beberapa nama Dewan Perwakilan Rakyat, Senat, dan legislator sudah masuk dalam daftar terduga.
Tepatnya pada pekan lalu, sejumlah pihak konstruksi telah menduga 30 anggota DPR dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum Filipina terlibat. Mereka diklaim telah mendapatkan uang tunai.
Kendati demo Filipina belum mencapai titik kerusuhan, pemerintahannya tetap berusaha menjaga perdamaian di lokasi demonstrasi. Seperti dilansir Philippine News Agency, Marcos memberikan peringatan khusus kepada para demonstran yang ingin bikin ricuh. Kepolisian akan ikut dilibatkan untuk menertibkan mereka.
Berita internasional terbaru tentang demo Turki, Nepal hingga Prancis dapat dilihat melalui tautan sebagai berikut:
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id


































