tirto.id - Tyler Robinson, tersangka kasus penyerangan terhadap aktivis sayap kanan Amerika Serikat (AS), ditangkap pada Kamis (11/9). Penembak Charlie Kirk ini diringkus pihak kepolisian pada malam hari pukul 22.00 waktu setempat.
Lantas, siapa Tyler Robinson? Pria ini merupakan mahasiswa Dixie Technical College Utah State University. Ia terdaftar sebagai salah satu mahasiswa rombongan tahun ketiga.
Penembak Kirk ini tinggal di daerah St. George, Utah, AS. Lokasi tersebut tidak jauh dari Taman Nasional Zion, tepat berjarak sekitar 400 kilometer di bagian barat daya (tempat kejadian).
Fakta-Fakta Penembakan Charlie Kirk yang Dilakukan Tyler Robinson
Terdapat beberapa fakta terkait penembakan Charlie Kirk yang dilakukan oleh Tyler Robinson pada Rabu (10/9) lalu. Untuk mengetahui kejadian dan motif secara lebih jelas, berikut daftar faktanya.
1. Terjadi dalam Periode Maraknya Kekerasan di AS
Mengutip USA Today, tokoh AS Donald Trump yang didukung Charlie Kirk sempat mengalami upaya pembunuhan pada Juli dan September 2024 silam. Peristiwa ini menjadi salah satu tanda bahwa kekerasan akibat politik di AS sedang marak.Sejumlah kekerasan lain juga muncul pada akhir Desember hingga kematian Charlie Kirk belakangan ini. Pada April hingga Juni 2025 misalnya, telah ada tiga kasus serangan yang dilatarbelakangi aktivitas politik.
Di antaranya ada pembakaran rumah Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro (April), pembunuhan terhadap dua orang kedutaan Israel di Washington (Mei), dan penembakan kepada dua legislator Minnesota (Juni).
Pasca dua bulan senyap, serangan yang termasuk insiden politik kembali muncul pada Rabu (10/9) lalu. Charlie Kirk selaku aktivitas sayap kanan dikabarkan tewas karena ditembak Tyler Robinson.
2. Penembakan Terjadi saat Kirk Menjawab Pertanyaan
Mengutip laporan BBC, Gubernur Utah Spencer Cox menjelaskan bahwa Tyler datang ke Universitas Utah Valley tepat empat sebelum penembakan. Adapun suara tembakan terjadi pada siang hari sekitar pukul 12.20 waktu setempat.Ketika penembakan terjadi, Charlie Kirk sedang menjawab salah satu pertanyaan yang diajukan hadirin debat. Tembakan peluru yang diluncurkan Tyler kala itu menembus leher bagian kiri Kirk.
Berdasarkan video yang tersebar di internet, tampak para pengunjung acara pidato tersebut berhamburan. Pasca mendengar suara tembakan, mereka berlarian sekaligus mencari tempat berlindung.
3. Penembak Meninggalkan Pesan di Peluru
Dalam insiden, penembak Kirk sempat meninggalkan suatu pesan dalam selongsong peluru yang diluncurkan. Pesan itu adalah “Hey fascist! Catch!” atau "Hei Fasis! Tangkap!".Pihak kepolisian menemukan bukti selongsong peluru tersebut di tempat kejadian perkara (TKP). Bukti ini dapat menambahkan dugaan bahwa Tyler memiliki motif politik saat melakukan aksinya.
Kendati demikian, Tyler Robinson motif dalam peristiwa penembakan ini masih belum jelas. Faktanya, ia juga menambahkan meme serta kiasan dalam bentuk anak panah kontrol (biasa dipakai untuk serangan dalam permainan).
4. Tersangka Dilaporkan Seorang Pendeta
Melalui konferensi pers pada Jumat (12/9) pekan lalu, tim penyidik menyampaikan bahwa tersangka pertama-tama mengaku kepada ayahnya. Dalam pengakuan itu, Tyler lebih ingin tewas dibandingkan menyerahkan diri.Selaku orang tua, ayahnya kemudian berkomunikasi kepada seorang pendeta muda yang masih termasuk kerabat. Mereka berdua pun berupaya untuk menenangkan Tyler Robinson.
Pendeta tersebut juga berposisi sebagai petugas keamanan Pengadilan sehingga melaporkan Tyler ke Marshal AS. Satu hari pasca penembakan, Tyler resmi diringkus pada Kamis (11/9) pukul 22.00.
5. Tyler Robinson Tidak Menyukai Pandangan Charlie Kirk
Tyler Robinson motif berdasarkan beberapa keterangan media merujuk kepada tidak sukanya pelaku terhadap pandangan korban. Dikutip dari AP News, keluarga tersangka menginformasikan bahwa Tyler menjadi lebih politis belakangan ini.Mereka juga menjelaskan bahwa ada suatu percakapan Tyler yang menganggap Charlie Kirk "menyebarkan kebencian". Kendati demikian, kepolisian belum dapat memastikan motif utamanya.
Adapun Spencer Cox, Gubernur Utah, menerangkan bahwa tindakan ini jelas terjadi karena adanya ideologi kiri.
"Jelas ada ideologi kiri," kata Spencer Cox dalam acara bertajuk "Meet the Press" di NBC.
Kendati seperti itu, Tyler Robinson pada dasarnya tidak pernah memihak politik mana pun selama ini. Dalam dua tahun terakhir, sesuai catatan negara bagian, ia tak terdaftar sebagai pemilih serta tak punya afiliasi dengan partai politik apa pun.
Berita internasional lainnya tentang Nepal, Palestina hingga Prancis dapat dilihat melalui tautan sebagai berikut:
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id


































