Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Pertemuan Puan & Kaesang jadi Sinyal PSI-PDIP Akur Usung Ganjar?

Pertemuan Puan dan Kaesang dinilai akan membuat PSI-PDIP lebih cair dalam bernegosiasi. Apakah ini sinyal PSI akan kembali dukung Ganjar?

Pertemuan Puan & Kaesang jadi Sinyal PSI-PDIP Akur Usung Ganjar?
Suasana di ruang pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum PSI Kaesang Pangarep di Ombe Kofie, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023). Foto/Dok PSI

tirto.id - Pertemuan antara Kaesang Pangarep dan Puan Maharani memberikan isyarat komunikasi PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak lagi “stagnan.” Sejak beberapa bulan terakhir, hubungan PDIP dan PSI memang memanas. Puncaknya saat PDIP umumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, tapi PSI dicuekin meski mereka terlebih dulu deklarasi Ganjar.

PDIP yang merasa “kesal” karena merasa dilangkahi PSI lebih memilih mengajak kerja sama parpol lain untuk mengusung Ganjar. Saat ini, PDIP baru bekerja sama dengan PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo, sementara PSI masih belum menentukan sikap. Posisi PSI dilematis: mau dukung Ganjar, tapi tidak dianggap PDIP, mau merapat ke Prabowo tapi hasil “Rembuk Rakyat” yang digelarnya pilih Ganjar.

Akan tetapi, kebuntuhan politik itu kembali dinamis setelah Kaesang –putra bungsu Presiden Jokowi—didapuk sebagai ketua umum DPP PSI, meski baru bergabung dua hari. Di tangan pria kelahiran 25 Desember 1994 itu, “kartu” PSI kembali hidup, baik di pemilihan legislatif (pileg) maupun pilpres.

Di Pileg 2024 misalnya, Kaesang memberikan harapan besar bagi kader PSI, yaitu lolos syarat ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen. Suami dari Erina Gudono ini tak hanya berhenti dalam tataran wacana, tapi ia konkretkan dengan mengajak para relawan Jokowi untuk memenangkan PSI pada pemilu serentak 14 Februari 2024.

Sementara terkait pilpres, Kaesang kembali mencairkan komunikasi PSI dan PDIP yang buntu dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dikonkretkan dengan pertemuan antara Kaesang dan Puan Maharani di Ombe Kofie, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Dalam pertemuan itu, Kaesang ditemani elite PSI di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie; anggota Dewan Pembina PSI, Giring Ganesha; dan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni. Sedangkan elite PDIP yang nampak di lokasi adalah Ketua Fraksi PDIP, Utut Adianto; Charles Honoris; Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Hendrar Prihadi; dan Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) Mochamad Herviano Widyatama.

kaesang bertemu Relawan Arus Bawah Jokowi

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bersilaturahmi dengan pengurus organisasi relawan, Arus Bawah Jokowi (AJB), di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023). tirto.id/Dwi Aditya Putra

Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu menghasilkan beberapa kesepakatan. Puan mengatakan, dirinya dan Kaesang sepakat menjaga situasi Pemilu 2024 kondusif.

“Kami berdua bersepakat dalam mencermati pemilu yang akan datang ini di tahun politik, bahwa kita akan sama-sama menjaga situasi kondusif, situasi damai,” kata Puan kepada wartawan di lokasi.

Puan mengatakan jangan sampai gara-gara pemilu ada friksi menyambut pesta demokrasi lima tahunan itu. “Jangan sampai kemudian terjadi friksi atau ketidaknyamanan dalam menyambut pesta demokrasi ke depan," tutur Puan.

Puan menyebut, pertemuan dirinya dengan Kaesang seperti pertemuan kakak-adik. Namun, ia tidak memungkiri dalam pertemuan santai tersebut ada pembahasan serius lain. “Jadi yang tadinya mau ngobrol santai 2 orang kakak dan adiknya, namun tentu saja diselingi dengan pembicaraan serius terkait dengan isu-isu terkini dan politik ke depan,” tutur Puan.

Kaesang juga membenarkan pertemuan antara dirinya dengan Puan sebagai pertemuan formal yang berasa tidak formal. Hal itu terlihat dari tempat pertemuan yang netral dan tidak di kantor masing-masing.

“Biasa lah kayak tadi ada obrolan yang serius, tapi balik lagi karena kami keluarga, sudah lebih ke santai-santai dan saya juga tadi sempat meminta maaf untuk teman-teman PSI yang dulunya bisa dibilang mencela atau pun merendahkan PDIP, saya dari PSI meminta maaf kepada Mbak Puan secara langsung dan teman-teman PDIP yang lainnya,” kata Kaesang.

Keasang menambahkan, “Balik lagi ini pesta demokrasi, harus dijalankan secara bergembira, santun dan santuy. Makanya balik lagi untuk teman-teman semua, media ini juga jangan memecah belah.”

Menanggapi permohonan maaf Kaesang dan PSI, Puan pun mengapresiasi karena mereka ingin membangun politik etika santun. Ia juga mengingatkan bahwa partai boleh beda kepentingan hingga kebijakan, tetapi harus sama-sama diperbaiki. Puan enggan menyebut upaya tersebut sebagai bagian menggoda Kaesang dan PSI.

“Enggak saling menggoda kita, kita saling memahami. Enggak perlu digoda, Mas Kaesang sudah tahu harus melalukan apa yang terbaik?” kata Puan.

Kaesang Pangarep

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep salim dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Ombe Kofie, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023). Foto/Dok. PSI

Sinyal PSI akan Merapat ke Ganjar Pranowo Lagi?

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu, Kaesang menjawab pertanyaan kemungkinan Puan mengajak partainya ke koalisi pendukung Ganjar. Sebagai catatan, PSI saat ini condong masuk ke Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto.

Kaesang mengaku perlu ada komunikasi lanjutan. Namun, ia membuka peluang membawa PSI ke Ganjar.

“Ya semua biasa saja. Saya rasa Mbak Puan fair-fair saja kalau mau dukung pasti kami sambut, dengan tangan terbuka, tapi kalau enggak, ya kita harus saling ini, enggak boleh kaya tadi, saya bilang tidak boleh mencela, ataupun nanti kalau sudah selesai pasca pemilu ya sudah, kita gotong royong lagi, balik lagi karena semuanya balik lagi untuk negara,” kata Kaesang.

Sementara itu, Puan menjawab singkat bahwa ia ingin mengajak Kaesang dan PSI membangun Indonesia ke depan bersama Ganjar. “Ya itu ayo kita bangun negara sama-sama,” kata Puan.

Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, pertemuan Puan dan Kaesang dalam rangka silaturahmi politik. “Pesannya menjaga segala kemungkinan yang terjadi. Bisa saling dukung, bisa juga saling menjadi lawan politik,” kata Ujang.

Ujang melihat pertemuan kali ini akan berimbas pada isu keretakan hubungan Jokowi-Megawati. Jika rekonsiliasi hubungan Megawati-Jokowi terjadi, maka PSI bisa saja bergeser untuk kembali mendukung Ganjar seperti di masa lalu. Sebagai catatan, PSI sebelumnya mendukung Ganjar, tetapi ditolak oleh PDIP.

“Kalau Jokowi dan Mega rekonsiliasi, maka PSI bisa saja ke Ganjar, tetapi kalau PDIP menerima bisa saja mendukung Ganjar,” kata Ujang.

Sebab, kata Ujang, PSI saat ini merupakan partai yang tegak lurus ke Jokowi. Posisi Kaesang sebagai ketua umum hanya sebagai simbol perwakilan Jokowi dalam berpolitik. Ia tidak menutup kemungkinan bahwa semua pergerakan PSI tergantung dari Jokowi. Jika rekonsiliasi Jokowi-Mega gagal, maka mantan Wali Kota Solo itu berkemungkinan besar mendorong PSI ke kubu Prabowo.

Akan tetapi, Ujang menilai kedua partai sama-sama untung dari pertemuan Kaesang-Puan. Kedua partai dapat sorotan publik, pemberitaan, dan mendapat panggung dari kegiatna mereka.

“Dua-duanya ingin menjaga eksistensi di media, di masyarakat dengan pertemuan itu, saya melihat dua-duanya untung," kata Ujang.

Puan Maharani

Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat memberi keterangan kepada awak media pada hari kedua Pelaksanaan Rakerna IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/9/2023). Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

Hal senada diungkapkan analis politik dari IPSOS Public Affair, Arif Nurul Imam. Ia meyakini pertemuan Kaesang dengan Puan membahas soal politik 2024, bukan silaturahmi biasa. Ia sebut PDIP butuh PSI dan juga sebaliknya.

Ia menilai PDIP butuh dukungan PSI untuk menangkan Ganjar, sementara PSI butuh untuk menjaga suara. Hal itu dibutuhkan PSI karena memiliki basis suara sama dengan PDIP. Hal ini tentu akan menguntungkan PSI dan PDIP ketika sama-sama mengusung Ganjar.

“Bisa jadi pertemuan ini juga melakukan renegosiasi, reposisi tentang relasi PSI dengan PDIP misalnya, potensi-potensi untuk mendukung Ganjar Pranowo,” kata Imam, Kamis (5/10/2023).

Imam juga mengingatkan bahwa PSI saat ini berbeda dengan PSI yang dulu saat masih dipimpin Giring. Posisi Kaesang tidak hanya sebagai orang biasa, melainkan sebagai anak presiden yang memiliki banyak relawan.

Kaesang juga bisa membawa suara relawan Jokowi hingga 15 persen. Hal itu sebagaimana hasil survei bahwa sekitar 15 persen pemilih Jokowi siap mengikuti arahan Jokowi, kata Imam.

Menurut Imam, pertemuan Puan-Kaesang bisa sama-sama untung. Keuntungan bagi PDIP adalah bisa membawa suara tambahan untuk memenangkan Ganjar karena mendapat suara pemilih setia Jokowi. Di sisi lain, PSI bisa lebih mudah dalam komunikasi dengan PDIP demi lolos ambang batas parlemen.

Lantas, apakah PSI akan merapat ke PDIP? Imam melihat masih menunggu situasi politik beberapa hari ke depan sebelum pendaftaran resmi capres-cawapres ke KPU.

“Untuk membaca itu, masih melihat dinamika 2-3 minggu ini karena tentu langkah politik Kaesang sebagai Ketua Umum PSI juga tidak lepas dari pembacaan kita terhadap langkah politik Jokowi sebagai presiden,” kata Imam.

Sementara itu, analis politik dari Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai, pertemuan Puan dan Kaesang akan membuat PSI-PDIP lebih cair dalam bernegosiasi. “Masalah PSI yang belum diterima selama ini menjadi terbuka setelah Mas Kaesang jadi ketum,” kata Arifki.

Akan tetapi, Arifki melihat langkah PSI saat ini adalah upaya untuk meningkatkan bargaining politik. Upaya bertemu petinggi partai akan membuat PSI bisa dikalkulasi di semua koalisi pilpres. Ia menilai, pertemuan Kaesang dengan Puan juga membawa keuntungan bagi PSI daripada PDIP.

“Pertemuan ini tentu lebih menguntungkan bagi PSI, karena daya tawarnya makin naik pasca Kaesang jadi ketum,” kata Arifki.

Arifki menilai, PDIP akan berhitung ulang karena PSI dipimpin oleh Kaesang yang notabene anak Jokowi. Jika suara Jokowi pindah ke Prabowo dengan simbol PSI merapat ke Prabowo, maka arah dukungan Jokowi akan terang ke Prabowo sehingga merugikan PDIP.

“Kalau PSI dukung Ganjar tentu makin kuat. Tetapi jika tidak, warning Ganjar ditinggalkan,” kata Arifki.

Kaesang Pangarep terpilih jadi Ketua Umum PSI

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz