Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Perkembangan Islam Dunia Benua Amerika dan Pengaruh Muslim di AS

Perkembangan Islam di dunia, perkembangan Islam di Benua Amerika, Islam di Amerika Serikat dan pengaruh muslim di AS.

Perkembangan Islam Dunia Benua Amerika dan Pengaruh Muslim di AS
Ilustrasi Islam di Amerika . foto/IStockphoto

tirto.id - Islam di Benua Amerika masuk dari para imigran budak yang dikirim ke Amerika melalui beberapa gelombang.

Islam diperkirakan masuk ke Benua Amerika jauh sebelum Columbus menemukan benua ini pada 21 Oktober 1492.

Dikutip dari modul Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII yang diterbitkan Kemendikbud tahun 2019, dalam beberapa catatan sejarah, agama Islam diperkirakan sudah dipeluk oleh sejumlah suku Indian seperti suku Iroquois dan Alqonquin sejak tahun 900 masehi.

Meski demikian, ada pula versi lain yang menyatakan Islam di Amerika masuk pada abad ke 16. Saat itu diketahui terdapat dua muslim pertama di Amerika Utara yang bernama Estevanico dan Azamor.

Estevanico merupakan orang Berber dari Afrika Utara. Dia menjelajah ke Arizona dan New Mexico dari Kerajaan Spanyol. Dan, Estevanico sampai ke Amerika sebagai budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16.

Di abad yang sama, banyak budak dari Afrika Selatan yang dikirim ke Amerika Utara sejak tahun 1520. Jumlahnya sekira 500 ribu jiwa atau kurang lebih 4,4 persen dari total budak yang mencapai 11.328.000 jiwa.

Kurang lebih 200 ribu jiwa budak yang dikirim ke Amerika Utara rata-rata berasal dari negara yang sudah mengenal Islam.

Kehadiran orang Islam di Amerika diperkirakan makin banyak di antara tahun 1875 hingga 1912, sebagai gelombang pertama.

Mereka adalah imigran dari kawasan pedesaan di Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Dulunya negara tersebut bagian dari Suriah Raya di bawah kendali Kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman).

Usai kekhalifahan ini runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi migrasi gelombang kedua kaum muslimin Timur Tengah ke Amerika, yang juga dimulainya kolonialisme Barat ke Timur Tengah.

Secara umum para peneliti sejarah berpandangan, kedatangan imigran ke Amerika melalui beberapa periode atau gelombang berbeda inilah yang membuat penyebaran Islam di Benua Amerika meluas.

Perkembangan Islam di Amerika Serikat

Para migran muslim memberikan pengaruh secara langsung dan tidak langsung bagi kehidupan di Amerika Serikat.

Subehan Khalik dalam Sejarah Perkembangan Islam di Amerika (Jurnal Al Daulah Vol.4 No.2 Desember 2015) menuliskan, interaksi warga asli dengan migran muslim berpengaruh pada faktor demografi Amerika, politik, ekonomi, dan perdagangan.

Meski AS adalah negara yang menganut demokrasi liberal dan sekuler, namun di sana memberikan kebebasan beragama bagi rakyat.

Awalnya Islam dinilai agamanya imigran Timur Tengah atau Pakistan di sejumlah kota. Tapi, lambat laun, justru Islam makin menunjukkan eksistensinya.

Salah satunya, muncul kekuatan yang disebut Black Moslem dengan tokohnya bernama Elijah Muhamad di Kota Chicago.

Sesuai namanya, orang-orang yang ada di dalamnya rata-rata muslim berkulit hitam. Kelompok ini menuntut ada persamaan hak tanpa membedakan warna kulit seperti halnya ajaran dalam agama Islam.

Black Moslem membawa pengaruh cukup luas. Banyak tokoh di AS kemudian masuk Islam.

Di antaranya orator ulung Malcom (Al Haji Malik Al Sabah), atau mantan petinju Casius Clay yang kemudian berganti nama menjadi Muhammad Ali. Baik Ali maupun Malik, keduanya turut mendakwahkan Islam di AS.

Sepeninggal Muhammad Ali, anaknya yang bernama Wallace Muhammad memegang tongkat estafet selanjutnya.

Dia memegang organisasi Nation of Islam yang kemudian berganti nama menjadi World Community of Islam in West di tahun 1976. Perubahan nama ini untuk menjangkau dakwah lebih luas.

Di bawah kepemimpinannya, perkembangan Islam bertambah maju. Dakwah anti-rasial yang diembannya sesuai ajaran Islam, mengetuk banyak orang untuk belajar agama ini yang tidak mengenal perbedaan warna kulit hingga ras.

Pada 30 April 1980, nama World Comunity of Islam in West diubah kembali menjadi American Muslim Mission (AMM) untuk meneguhkan misi organisasi. Sementara itu, organisasi maupun intitusi Islam makin bertebaran di AS seiring berjalannya waktu.

Di Kota Chicago berdiri Islamic Institute. Gedung ini merupakan proyek Organsasi Konferensi Islam International yang berkedudukan di Jeddah.

Gedung ini dilengkapi dengan perpustakaan, ruang kuliah, aula, dan kelengkapan lainnya untuk belajar Islam.

Islamic Center ditemukan pula di Los Angeles sebagai pusat ceramah dan aktivitas islami lainnya.

Sementara itu terdapat Islamic Society of North of America (ISNA) di Mansfield, Indianapolis, AS. Organisasi ini merupakan pusat studi Islam yang memiliki masjid dengan kapasitas untuk menampung hingga 1.000 jamaah.

ISNA turut berkoordinasi dengan organisasi mahasiswa seperti Muslim Student Association (MSA), organisasi dokter muslim, dan sarjana muslim.

MSA diketahui memiliki penerbitan buku yaitu MSA Islamic Book Service, studio rekaman, memproduksi film-film tv, dan percetakan. Salah satu media yang diterbitkan yaitu majalah Al-Ijtihad (persatuan).

Islam di Amerika, setelah sekian lama, memperoleh tempat khusus dalam masyarakat setempat. Kaum muslim di sana dinilai memberikan kontribusi besar untuk kemajuan pembangunan.

Tokoh-tokoh muslim juga mendapatkan kesempatan menduduki jabatan di jajaran petinggi AS.

Sebagai contoh, Keith Ellison adalah anggota Kongres muslim yang kali pertama dilantik di Amerika. Dia menjadi perwakilan dari distrik 5 Minnesota. Keith diambil sumpahnya menggunakan salinan kitab suci Al Quran milik Thomas Jefferson.

Meski umat Islam di AS mendapatkan tekanan serius usai serangan menara kembar WTC pada 11 Sepetember 2001, ternyata tidak lantas membuat perkembangan Islam padam.

Shamsi Ali selaku Imam Besar Islamic Centre di New York saat itu, seperti dikutip laman Antaranews menyebutkan, ada titik balik setelah kejadian tersebut.

Robert O Blake Jr yang menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Amerika Serikat untuk Indonesia, menyatakan pada 9 Juli 2015, Islam berkembang sangat pesat di AS.

Salah satu wilayah yang perkembangan Islamnya pesat ada di negara bagian Texas. Di wilayah AS tersebut, Islam menjadi agama terbesar kedua yang diterima dan dihormati.

Baca juga artikel terkait PERKEMBANGAN ISLAM DUNIA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno