tirto.id - Benua Amerika, berdasarkan catatan sejumlah teks sejarah, ditemukan oleh Christopher Columbus pada tahun 1492. Penjelajah dari Eropa itu menginjakkan kaki di Pulau San Salvador yang saat ini menjadi bagian Kepulauan Bahama.
Setelah itu, salah seorang bangsawan Italia bernama Amerigo Vespucci mempopulerkan benua ini di Benua Eropa. Sebutan "Amerika" berhubungan dengan nama Amerigo Vespucci sebagai bentuk penghormatan padanya.
Sebenarnyan selama 4 kali pelayarannya antara 1493 hingga 1503, Columbus hanya mengunjungi kawasan di sekitar Karibia dan Amerika Selatan. Dia tidak pernah mendatangi ke Amerika Utara.
Bahkan, Columbus sempat mengira bahwa kawasan yang ditemukannya merupakan wilayah Asia. Selain itu, klaim bahwa Columbus adalah penemu Benua Amerika juga diragukan.
Terdapat sejumlah teori mengenai siapa penjelajah dari dunia luar yang pertama kali menemukan benua itu, khususnya Amerika Utara, demikian mengutip artikel Akhmad Muawal Hasan berjudul "Segala yang Brutal dan Palsu dari Sosok Kolumbus" di Tirto.id.
Salah satu teori menunjuk nama Lief Erikson dari Bangsa Viking. Penjelajah yang tinggal di wilayah Islandia itu pernah memimpin pelayaran di abad 11 hingga mendarat di Amerika Utara, tepatnya Newfoundland (Kanada).
Teori lain mengatakan jika pendatang pertama yang lebih dulu datang dan menjalin kontak dengan orang lokal di wilayah Amerika Utara adalah orang-orang Fenisia pada milenium pertama Sebelum Masehi.
Letak dan Batas Wilayah Benua Amerika
Luas Benua Amerika mencapai 41.825.581 kilometer persegi dan menempatkannya sebagai benua terbesar kedua setelah Asia.
Mengutip data situs Sumber Belajar Kemdikbud, letak astronomis Benua Amerika berada di antara 35 derajat Bujur Barat (BB) - 170 Bujur Barat (BB) dan 83 derajat Lintang Utara (LU) - 55 derajat Lintang Selatan (LS).
Sementara dari segi letak geografis, Benua Amerika berada di belahan bumi barat. Benua Amerika terletak di antara Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Wilayah benua ini juga diapit perairan Samudera Arktik dan Samudera Pasifik.
Berdasarkan pembagian kawasan, Benua Amerika dibagi menjadi Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan yang merupakan rumah bagi 35 negara. Wilayah Amerika Utara dan Selatan dihubungkan oleh Tanah Genting Panama.
Batas-batas wilayah Benua Amerika adalah:
- Utara: Laut Arktik dan Pulau Greenland
- Timur: Samudra Atlantik
- Selatan: Samudra Pasifik Selatan
- Barat: Selat Bering dan Samudra Pasifik.
Keadaan Iklim Benua Amerika
Wilayah Benua Amerika memiliki iklim yang berlainan sesuai dengan letak wilayahnya. Di benua ini terdapat empat iklim.
Pertama, iklim kutub. Wilayah dengan iklim kutub memiliki musim dingin yang panjang dan musim panas sangat pendek. Iklim kutub didapati pada wilayah paling utara di Benua Amerika.
Kedua, iklim subtropis. Pada iklim ini terdapat empat musim yakni musim dingin, semi, panas, dan gugur. Wilayah yang mengalami iklim ini terutama kawasan sebelah selatan dan kawasan paling utara.
Ketiga, iklim tropis. Iklim ini membawa curah hujan dan kelembapan tinggi, serta suhu panas pada sepanjang tahun. Wilayah yang mengalami iklim tropis di Benua Amerika adalah kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Keempat, iklim gurun. Wilayah dengan iklim gurun sering kali mengalami perubahan suhu dalam tempo cepat dan memiliki curah hujan rendah. Iklim gurun ini meliputi kawasan- kawasan di balik pegunungan yang ada di Benua Amerika.
Kondisi Alam Benua Amerika
Keadaan alam di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan memiliki karakteristik yang tidak sama. Hal ini menyebabkan kondisi bentang alam Benua Amerika memiliki variasi tinggi.
Kawasan Amerika Utara dipadati pegunungan kompleks yang merupakan rangkaian Pegunungan Rocky. Pegunungan ini terdiri dari Pegunungan Cascade, Pegunungan Sierra Madre Barat, dan Sierra Madre Nevada. Terdapat pula Gand Canyon sebagai ngarai terluas dan terbesar di dunia yang dibentuk oleh aliran Sungai Colorado.
Di Amerika Utara juga terdapat sungai-sungai besar, seperti Sungai Missisipi, Sungai Missouri, Sungai Arkansas, Sungai Colorado, dan Sungai Rio Grande. Sungai Grande menjadi batas negara Meksiko dan Amerika Serikat. Lalu, di sebelah timur, ada Pegunungan Allaghary dan Pegunungan Appalachia, serta dataran renda Great Lakes St. Lawrence.
Sementara di Amerika Selatan, ada Pegunungan Andes yang memiliki puncak tertinggi di Gunung Aconcagua (6.959 mdpl). Ditemukan pula Dataran Tinggi Guyana, Dataran Tinggi Patagonia, dan Dataran Tinggi Brasil yang memasok mata air untuk sungai-sungai besar seperti Sungai Amazon. Dataran rendahnya sangat subur dan salah satunya adalah Hutan Amazon yang luas.
Beda lagi dengan kondisi alam Amerika Tengah, yang cukup rumit dan tidak teratur secara geologi. Wilayah Amerika Tengah didominasi dataran plato dan pegunungan, dengan Plato Meksiko yang cukup tenar.
Di sebelah selatan, ada Tanah Genting Panama dan Tanah Genting Tehuantepec. Di Tanah Genting Panama, dibuat sebuah terusan yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Ia disebut dengan nama Terusan Panama.
Kondisi Penduduk Benua Amerika
Mengutip Modul IPS terbitan Kemdikbud (2020), Benua Amerika dihuni lebih dari 1 miliar jiwa per tahun 2016. Di sana, ada dua penghuni yaitu penduduk asli dan penduduk pendatang.
Penduduk asli Benua Amerika adalah bangsa Eskimo dan Indian, yang apabila ditelusuri nenek moyangnya masih berkaitan dengan rumpun bangsa Mongol.
Dibandingkan penduduk asli, pendatang dari luar yang datang bergelombang sejak beberapa abad lalu, termasuk dari Eropa, lebih dominan di Benua Amerika. Namun, percampuran juga terjadi.
Pendatang atau imigran di Benua Amerika terbagi jadi 4 golongan besar, yaitu orang-orang Mongol (kulit kuning), orang Negro (kulit hitam), orang-orang Eropa (kulit putih), dan orang-orang Mesir.
Karena itu, ada banyak suku bangsa yang hingga kini mendiami Benua Amerika. Contoh dari suku-suku bangsa itu adalah Cheyyene, Comache, Sioux, Apache, Navajo, Pueblo, Cherokee, Iroquois, Mulato, Kreol, dan Huron.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom