Menuju konten utama

Penyebab Lutut Sakit setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya

Lutut sakit setelah olahraga disebabkan oleh beberapa hal, termasuk kurangnya pemanasan. Berikut penjelasan lengkapnya.

Penyebab Lutut Sakit setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi lutut sakit setelah olahraga. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lutut sakit setelah olahraga berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan. Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya keseleo.

Dengkul terasa sakit juga dapat disebabkan oleh kondisi yang lebih parah, seperti otot yang koyak, robek, radang sendiri, serta cedera otot.

Dinukil dari NHS UK, lutut terasa sakit setelah berolahraga tergolong hal lumrah bagi orang yang rutin berlari, baik di bagian depan, belakang, maupun bagian sendi. Skala rasa sakit di kaki bisa saja hanya sedikit mengurangi kenyamanan, tetapi dapat pula lebih parah.

7 Penyebab Kenapa Lutut Terasa Sakit Saat Olahraga

Sendi lutut sakit setelah olahraga atau di daerah sekitarnya dapat terjadi akibat beragam hal. Kesakitan yang timbul pun beragam, dari skala ringan hingga berat, tergantung masing-masing faktor yang menyebabkannya.

Lalu, apa saja penyebab lutut terasa sakit setelah berolahraga? Berikut sejumlah penyebab lutut sakit setelah olahraga.

1. Penggunaan terlalu sering (overuse)

Semua anggota tubuh manusia akan mengalami sedikit penyesuaian setelah digerakkan berlebihan. Overuse atau penggunaan terlalu sering, dalam hal ini otot dan sendi, dapat menyebabkan lutut terasa sakit, misalnya dipakai untuk kegiatan sehari-hari dan olahraga.

Dikutip dari Webmd, lutut digerakkan dengan memanjangkan serta memendekkan otot. Jaringan di lutut bisa mengalami iritasi jika dipakai secara berlebihan, yang kemudian membuat lutut sakit setelah olahraga.

2. Adanya peradangan sendi (artritis)

Lutut terasa sakit setelah berolahraga bisa pula disebabkan oleh peradangan sendi, atau dalam istilah medis disebut artritis. Adapun masalah ini dapat muncul karena sejumlah hal lain, seperti artritis rematoid dan osteoarthritis.

Rasa sakit akibat artritis yang menyebabkan nyeri merupakan salah satu gejala ringan yang kerap dirasakan. Peradangan dengan kerusakan lebih besar dapat mengakibatkan gejala lebih berat lagi.

3. Terbentur langsung ke objek keras

Aktivitas fisik tentunya melibatkan berbagai macam objek yang ada di sekitar manusia. Lutut sakit setelah olahraga dapat terjadi ketika dengkul Anda membentur kaki orang lain saat bermain sepak bola. Karenanya, orang yang berolahraga juga harus memperhatikan keamanan dengkulnya dari hantaman semacam itu.

4. Tulang Anda tidak sejajar

Tulang kaki yang tidak seimbang dapat menciptakan perbedaan tekanan pada salah satu bagiannya. Ketika anggota tubuh di satu sisi bergerak lebih ringan, ada satu lagi bagian yang menyokong tekanan lebih tinggi.

Peristiwa ini bisa menimbulkan ketidakselarasan fungsi maupun dampak. Rasa sakit kemungkinan akan terjadi di lutut yang mendapatkan tekanan besar.

5. Lemahnya otot paha

Jika Anda perhatikan dengan seksama, ada otot paha bagian depan yang tugasnya menjaga tempurung lutut agar berada di lokasinya. Baik ketika Anda meregangkan sendi ataupun menekuk, tempurung ada di tempatnya.

Lemahnya otot paha bisa menimbulkan perpindahan tanpa disadari. Hal itu juga bisa menimbulkan rasa nyeri yang begitu parah karena titik tumpunya berubah.

6. Tendonitis

Mengutip Medical News Today, tendon merupakan penghubung tulang dan otot-otot tertentu. Adapun tendonitis secara lengkap dideskripsikan sebagai pembengkakan akibat penggunaan tendon yang berlebihan.

Kemungkinan terjadinya permasalahan ini mengacu pada gerakan berulang dan seberapa besar tekanan yang diterima. Membatasi pergerakan bisa jadi solusi, jika sudah timbul perasaan nyeri di sekitar lutut Anda.

7. Nyeri Patellofemoral

Kondisi ini disebabkan oleh iritasi di bagian tulang rawan, tepatnya di bawah tempurung lutut, seperti dikutip Health Harvard. Memburuknya kondisi bisa terjadi seiring penggunaan lutut, misal untuk turun atau naik tangga atau bermain sepakbola.

Posisi duduk yang benar juga bisa memengaruhi munculnya nyeri patellofemoral. Rasa tidak nyaman atau lutut sakit setelah berolahraga ini dapat diselesaikan dengan peregangan.

8. Kurang pemanasan dan pendinginan

Pemanasan sebelum olahraga bertujuan membiasakan dan meregangkan otot. Pemanasan dapat dijalankan demi mengurangi potensi cedera saat olahraga.

Pendinginan berfungsi sebaliknya. Tujuannya adalah mengembalikan suhu tubuh serta membuat organ kembali rileks setelah olahraga.

Cara Mengurangi Sakit Lutut setelah Olahraga

Terdapat beberapa cara mengatasi lutut sakit setelah berolahraga. Anda bisa memantau poin berikut untuk menghilangkannya.

1. Side Leg Raise

Berikut cara mengatasi lutut sakit setelah olahraga dengan memosisikan side leg raise.

  1. Tidur miring dengan kaki lurus;
  2. Tekuk lengan bawah, sandarkan kepala di tangan;
  3. Perlahan angkat kaki ke atas;
  4. Turunkan kaki ke posisi semula;
  5. Ulangi beberapa kali.

2. Single Leg Lift

Berikut cara mengatasi lutut sakit setelah olahraga dengan memosisikan single leg lift.

  1. Tidur telentang, kedua kaki lurus merentang;
  2. Taruh tangan di samping tubuh;
  3. Tekuk sedikit salah satu kaki, angkat ke udara;
  4. Ulangi beberapa kali.

3. Hamstring Stretch

Berikut cara mengatasi lutut sakit setelah olahraga dengan pemanasan hamstring.

  1. Baring telentang dengan salah lurus, lengan di samping badan;
  2. Pegang salah satu kaki, angkat ke atas;
  3. Luruskan kaki sebisa Anda;
  4. Ulangi beberapa kali.

4. Quadriceps Stretch

Berikut cara mengatasi lutut sakit setelah olahraga dengan pemanasan quadriceps.

  1. Berdiri dengan kaki seukuran lebar bahu;
  2. Tekuk lutut yang sakit, arahkan tumit Anda ke bokong;
  3. Tahan dan turunkan;
  4. Ulangi beberapa kali.

5. Istirahatkan lutut dan hindari menahan terlalu banyak beban

Lutut sakit setelah olahraga bisa cepat sembuh apabila diistirahatkan. Usahakan untuk mengurangi gerakan yang berlebihan saat dengkul terasa sakit.

Baca juga artikel terkait CEDERA KAKI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin