tirto.id - Olahraga memang bermanfaat bagi tubuh. Akan tetapi, apabila tidak hati-hati dapat menyebabkan cedera. Salah satu jenis cedera yang sering terjadi saat aktivitas olahraga adalah cedera kaki.
Ada beberapa macam cedera kaki yang sering terjadi saat olahraga. Cedera tersebut dapat terjadi di bagian lutut, engkel, otot, dan lain sebagainya.
Cedera sebenarnya hal yang wajar ketika berolahraga. Masyarakat umum dan bahkan atlet dapat mengalami cedera saat menjalani aktivitas olahraga.
Potensi cedera ini bisa bertambah besar apabila tidak melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Selain itu, cedera pun berpeluang terjadi karena gerak anggota tubuh yang tidak tepat.
Adapun lama tidaknya cedera bergantung pada seberapa parah luka yang muncul. Itulah mengapa saat merasakan ketegangan otot yang intens, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berolahraga. Hal ini untuk mencegah semakin parahnya luka atau cedera yang muncul.
Macam-macam Cedera Kaki saat Olahraga
Penyebab cedera saat olahraga umumnya adalah trauma secara langsung (di jaringan lunak seperti kulit, otot, tendo, ligament), dan trauma tidak langsung (di jaringan keras, yakni tulang). Trauma itu bisa dipicu oleh faktor overuse atau gerakan yang berulang terlalu banyak dan cepat. Selain itu, faktor lingkungan seperti benturan dengan benda sekitar juga bisa jadi pemicu.
Salah satu bagian tubuh yang kerap terkena cedera saat berolahraga adalah kaki. Mengutip laman Kemkes RI, Advanced Orthopaedic Institute (AOI), serta NHS, berikut macam-macam cedera kaki yang sering terjadi saat berolahraga.
1. Terkilir
Aktivitas olahraga dengan intensitas pergerakan sendi yang tinggi, seperti sepak bola atau basket, dapat menyebabkan lutut dan pergelangan kaki terkilir. Hal ini karena lutut dan pergelangan kaki merupakan pusat pergerakan tubuh bagian bawah sehingga bila ada peregangan yang berlebihan akan menyebabkan cedera.
Gejala utama kaki terkilir adalah rasa sakit, pembengkakan, memar, hingga kemampuan gerak terbatas. Untuk mengatasinya, kaki yang terkilir diistirahatkan setidaknya satu hari atau sampai rasa sakit berkurang. Bisa juga kaki yang terkilir dikompres menggunakan es untuk meredakan rasa sakit.
2. Cedera Tendon Achilles atau Achilles Tendinitis
Tendon adalah struktur yang menghubungkan antara tulang dengan otot. Tendon paling besar di tubuh manusia terletak di bagian tumit. Tendon ini menghubungkan tulang tumit dan otot betis.
Cedera tendon umum terjadi karena tumit digerakkan secara tiba-tiba atau ekstrem. Itu sebabnya cedera tendon achilles kerap dialami pelaku olahraga lari, sepak bola, dan basket. Cedera tendon bisa diketahui dari bengkak dan kulit memerah, serta rasa sakit saat tendon diregangkan atau kaki berjinjit.
Cara mengatasi cedera tendon achilles bergantung pada ringan atau beratnya cedera. Pada cedera ringan, tendon dapat pulih sendiri tanpa perawatan khusus. Sementara pada cedera tendon yang berat, misalnya rupture, diperlukan operasi untuk menyambungkan tendon, lalu diikuti fisioterapi.
3. Cedera Lutut atau Runner’s Knee
Oleh karena lutut menjadi tumpuan ketika berlari, cedera ini dapat dialami atlet lari, sepak bola, hingga masyarakat umum, terutama yang memiliki masalah berat badan. Salah satu penyebab cedera ini adalah gerakan menekuk yang diluruskan kembali secara berulang-ulang. Akibatnya terjadi pergesekan antartulang.
Cedera lutut diindikasikan dari rasa sakit di area lutut. Untuk mengatasinya, lakukan peregangan dengan dikompres menggunakan es yang dibalut kain handuk. Apabila cedera lutut tidak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter. Cedera lutut yang kronis dapat menyebabkan tempurung lutut bergerak ke arah yang tidak seharusnya.
4. Cedera Tulang Kering atau Shin Splints
Aktivitas olahraga yang mengharuskan gerak cepat pada kaki, seperti sepak bola, lari, basket dan sejenisnya berpotensi memicu cedera tulang kering. Cedera ini umumnya ditandai oleh rasa sakit dan pembengkakan di bawah lutut, baik bagian depan maupun belakang.
Cedera ini kerap terjadi karena tulang yang menerima tekanan berlebih ketika terlalu lama berlari. Akan tetapi, cedera ini bisa juga disebabkan kurang tepatnya pemilihan ukuran sepatu.
Sebagai langkah awal pengobatan, kaki dapat diistirahatkan sampai tak lagi merasakan sakit. Akan tetapi, jika rasa sakit tak segera hilang, sebaiknya segera menemui dokter.
Penulis: Zen Wisa Sartre
Editor: Addi M Idhom