tirto.id - Terdapat sejumlah cedera yang bisa terjadi saat Anda bermain sepak bola seperti anterior cruciate ligament (ACL), hamstring, Achilles tendonitis, dan masih banyak lagi.
Cedera saat berolahraga seperti bermain sepak bola secara umum dibagi menjadi tiga yaitu cedera tulang, cedera otot, dan cedera sendi.
Artanayasa dan Putra dalam studi berjudul Cedera pada Pemain Sepakbola pada 2014 menjelaskan bahwa cedera olahraga adalah cedera pada sistem otot dan rangka tubuh yang disebabkan oleh kegiatan olahraga.
Cedera olahraga adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh.
Guna meminimalisir risiko cedera saat main sepak bola, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan. Namun, apabila seseorang telah mengalami cedera, maka ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasinya.
Jenis Cedera Saat Main Sepak Bola
Pemain sepak bola menggunakan kaki dan otot tubuh bagian bawah untuk berlari, menendang, dan menghentikan bola saat bermain. Maka tak heran, apabila cedera kerap terjadi pada tubuh bagian bawah.
Merangkum laman Very Well Fit dan Mayo Clinic, berikut ini adalah jenis cedera yang sering terjadi pada seseorang saat main sepak bola.
1. Cedera lutut
Di antara cedera yang paling umum terjadi pada saat main sepak bola adalah cedera yang melibatkan lutut. Hal ini karena sepak bola adalah olahraga yang tidak hanya melibatkan menendang, tetapi juga olahraga yang mengharuskan pemain untuk berhenti dan berganti arah dengan cepat.
Gerakan yang eksplosif dan spontan memberikan tekanan rotasi yang ekstrem pada lutut serta ligamen yang menopangnya. Ketika tekanan melebihi batasan ligamen, hal itu dapat menyebabkan keseleo atau robekan pada sendi lutut.
Empat ligamen yang membantu menstabilkan sendi lutut adalah sebagai berikut:
- Ligamen anterior cruciatum (ACL) di bagian depan lutut
- Ligamen cruciatum posterior (PCL) di bagian belakang lutut
- Ligamen kolateral medial (MCL) di bagian dalam lutut
- Ligamen kolateral lateral (LCL) di bagian luar lutut
Jenis cedera ini tidak selalu menimbulkan rasa sakit, tetapi biasanya menimbulkan bunyi "letupan" yang keras ketika terjadi. Nyeri dan bengkak akan berkembang dalam waktu 24 jam, diikuti dengan hilangnya rentang gerak dan nyeri di sepanjang garis sendi.
Cedera yang melibatkan ligamen anterior cruciatum (ACL) adalah cedera lutut yang paling umum terjadi pada pemain sepak bola. Karena ligamen kurang dapat ditarik dibandingkan otot atau tendon, ligamen sangat rentan terhadap kerusakan.
3. Cedera hamstring
Cedera hamstring melibatkan peregangan atau tarikan pada salah satu otot hamstring, kelompok tiga otot yang membentang di sepanjang bagian belakang paha.
Cedera hamstring sering terjadi pada orang yang berolahraga seperti lari cepat kemudian berhenti dan mulai secara tiba-tiba, termasuk sepakbola.
Cedera hamstring biasanya menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam di bagian belakang paha. Mungkin juga ada sensasi "meletup" atau robek.
Pembengkakan dan nyeri biasanya terjadi dalam beberapa jam. Mungkin terdapat memar atau perubahan warna kulit di sepanjang bagian belakang kaki. Beberapa orang mengalami kelemahan otot atau tidak dapat menumpu berat badan pada kaki yang cedera.
4. Cedera meniskus
Meniskus adalah bagian tulang rawan berbentuk C yang menjadi bantalan ruang antara femur (tulang paha) dan tibia (tulang kering).
Robekan meniskus terasa menyakitkan dan sering kali disebabkan oleh gerakan memutar, berputar, melambat, atau benturan tiba-tiba.
Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan yang memang selalu dilakukan oleh pemain sepakbola saat di lapangan.
5. Keseleo pergelangan kaki
Keseleo pergelangan kaki terjadi ketika peregangan dan robekan pada ligamen yang mengelilingi sendi pergelangan kaki.
Keseleo pergelangan kaki lateral (di luar pergelangan kaki) dapat terjadi pada sepak bola ketika pemain menendang bola dengan bagian atas kaki mereka.
Keseleo pergelangan kaki medial (bagian dalam pergelangan kaki) dapat terjadi ketika jari-jari kaki diputar saat kaki ditekuk ke atas.
6. Tendonitis achilles
Tendonitis achilles adalah cedera kronis yang terjadi akibat penggunaan kaki yang berlebihan dan dirasakan sebagai rasa sakit di bagian belakang pergelangan kaki.
Pemain sepak bola melakukan gerakan berulang dan tiba-tiba yang pada akhirnya dapat menyebabkan cedera ini dari waktu ke waktu.
7. Pecahnya tendon achilles
Ruptur melibatkan robeknya sebagian atau seluruh tendon achilles, sering kali disertai dengan bunyi letupan yang dapat didengar.
Hal ini dapat terjadi ketika pemain sepak bola melakukan gerakan cepat dan eksplosif, seperti mengejar bola atau melesat menjauhi anggota tim lawan.
8. Gegar otak
Gegar otak adalah bentuk cedera otak traumatik ringan (mTBI) yang disebabkan oleh benturan tiba-tiba di kepala.
Meskipun pemain sepak bola dilatih untuk memukul bola dengan kepala mereka, namun ketika mereka tidak siap menghadapi benturan, gegar otak dapat terjadi. Benturan dengan pemain lain atau lapangan juga dapat menyebabkan gegar otak.
9. Tarikan pangkal paha
Tarikan pangkal paha adalah jenis ketegangan yang terjadi ketika otot-otot paha bagian dalam diregangkan melebihi batasnya.
Seorang pemain sepak bola dapat menarik pangkal paha mereka ketika menendang bola dan atau mendapat perlawanan dari lawan yang mencoba menendang bola ke arah lain.
10. Sindrom pita iliotibial
Ini adalah cedera akibat penggunaan kaki berlebihan yang melibatkan tendon dan disebut IT band, yaitu jaringan ikat di sepanjang bagian luar paha.
Berlari terus menerus selama bermain sepak bola dapat menimbulkan gesekan karena IT band tertarik di sepanjang bagian luar lutut, yang dapat menyebabkan tendonitis.
11. Plantar fasciitis
Penyebab umum nyeri kaki ini disebabkan oleh peradangan pada pita jaringan yang membentang dari tumit ke jari-jari kaki.
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan plantar fasciitis di kalangan pemain sepak bola, seperti bermain dengan alas kaki yang tidak tepat tanpa penyangga lengkungan yang baik atau bermain di permukaan yang keras.
Mengatasi Cedera Saat Main Sepakbola
Pertolongan pertama pada cedera dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah mengompres area yang cedera dengan es. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan pembengkakan jaringan.
Sementara itu, berikut beberapa cara dan pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat Anda mengalami cedera ketika bermain sepakbola,
- Kompres es pada area yang cedera selama 15-20 menit (jangan lebih), dapat diulang 3-4x/hari.
- Membalut area yang cedera dengan bahan yang elastis, seperti elastic verband.
- Posisikan area yang cedera lebih tinggi dari letak jantung.
- Istirahatkan bagian tubuh yang cedera untuk sementara.
- Hubungi dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi/Spesialis Ortopedi terdekat.
Jika nyeri dan bengkak berkurang selama 48 jam setelah cedera, gerakkan persendian tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan pada daerah cedera sampai nyeri hilang (biasanya 7-10 hari untuk cedera ringan dan 3-5 minggu untuk cedera berat), hingga gunakan tongkat penopang ketika berjalan bila dibutuhkan.
Cara Mencegah Cedera Saat Main Sepakbola
Guna mencegah cedera saat bermain sepakbola, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pemanasan dengan baik. Ini harus dilakukan oleh semua pemain, baik itu yang berpengalaman ataupun tidak berpengalaman.
University of Pittsburg Medical Center memaparkan bahwa pakar kedokteran olahraga merekomendasikan rutinitas berikut ini agar terhindar dari cedera saat bermain sepak bola:
1. Kardio
Mulailah dengan beberapa putaran untuk meningkatkan detak jantung.
2. Peregangan
Fokuslah pada tubuh bagian bawah dan pinggul, dan jangan lupa untuk meregangkan leher dengan lembut.
3. Mengoper
Mulailah dengan mengoper jarak pendek, dan kemudian secara bertahap beralih ke operan jarak jauh.
4. Menembak
Berlatihlah dari tembakan yang lebih ringan dan lebih pendek di atas net ke tembakan yang lebih keras.
5. Lari cepat
Sertakan beberapa sprint jarak pendek.
Selain itu hal terpenting lainnya adalah, jangan bermain jika tubuh terasa sangat lelah, sebab tubuh yang tidak dalam kondisi prima lebih rentan terhadap cedera. Hidrasi dan nutrisi yang baik akan membantu mencegah kelelahan dini.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari