tirto.id - Animasi pipeline atau pipeline animasi merupakan konsep penting yang perlu dipahami dalam dunia animasi. Namun, apa yang dimaksud dengan animasi pipeline?
Pengertian pipeline secara umum adalah serangkaian tahap yang harus dilalui animator dalam menghasilkan konten animasi berkualitas tinggi. Setiap studio animasi memiliki animasi pipeline-nya masing-masing.
Kendati demikian, tahapan pipeline animasi secara umum sama, meliputi tahap salah satunya tahap pra-produksi. Tahapan pra-produksi pipeline animasi adalah fondasi dari setiap proyek animasi.
Tahapan ini melibatkan proses menemukan ide, pembuatan naskah dan storyboard, hingga pengembangan animatic.
Pengertian Pipeline Animasi
Istilah pipeline banyak digunakan dalam berbagai industri produksi kreatif, termasuk animasi. Berdasarkan definisi yang tercatat di Kamus Collins, pipeline merujuk pada istilah proses atau alur.
Sementara itu, menurut Frans Santoso dalam studi yang rilis di Jurnal Studi Desain (2018), pipeline adalah alur produksi atau alur standar yang digunakan dalam dunia shooting.
Dalam bidang animasi, pipeline artinya alur atau proses yang dilalui para animator dalam menghasilkan atau memproduksi karya animasi. Tahap pipeline animasi ada tiga, yaitu pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi.
Proses animasi pipeline adalah kolaborasi yang kompleks dan melibatkan banyak orang dengan keterampilan yang berbeda. Hal ini karena setiap tahap animasi pipeline memerlukan keahlian spesifik yang umumnya dikuasai oleh satu orang.
Para ahli percaya bahwa pipeline adalah inti dari pembuatan animasi. Hal ini karena pipeline animasi menggambarkan bagaimana mengubah ide menjadi karya seni animasi.
Tahapan Pra-poduksi Pipeline Animasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu tahap yang termasuk pipeline animasi adalah tahap pra-produksi. Alur pipeline animasi pra-produksi dibagi dalam beberapa tahapan.
Perlu diketahui bahwa setiap tahapan pra-produksi setiap studio animasi dapat berbeda-beda. Namun, menurut Nina Tri Daniati, dkk. dalam Dasar-Dasar Animasi (2023) secara umum tahapan pra-produksi terbagi menjadi lima, yaitu:
1. Menemukan inspirasi atau ide
Tahapan animasi pipeline yang paling awal adalah dengan menemukan inspirasi atau ide. Ide bisa berasal dari sumber referensi, contohnya buku, cerita pendek, atau bahkan pengalaman pribadi.
Ide menjadi inti dari setiap rangkaian tahap pembuatan animasi. Oleh karena itu, penting untuk mematangkan ide sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
2. Menulis naskah atau script
Setelah berhasil menemukan ide, langkah berikutnya dalam animasi pipeline adalah menulis naskah atau script.
Naskah akan menjadi kerangka dasar untuk cerita animasi. Naskah berisi dialog, aksi, dan alur cerita yang akan digunakan dalam animasi.
3. Membuat storyboard
Pipeline animasi selanjutnya adalah membuat storyboard. Storyboard adalah visualisasi awal dari animasi.
Storyboard berupa rangkaian gambar atau panel yang berisi setiap adegan yang tercantum pada naskah.
Storyboard membantu tim animasi untuk memahami bagaimana adegan akan disusun dan bagaimana alur cerita akan berkembang.
4. Mendesain karakter, properti, dan latar
Setelah storyboard berhasil dibuat, animator akan mendesain tiga komponen penting dalam animasi. Ketiga komponen tersebut adalah karakter, properti, dan latar.
Tahap ini akan melibatkan beberapa desainer animasi, seperti 2D artist, 3D artist, character designer, dan sebagainya.
Kolaborasi ini bertujuan menciptakan karakter-karakter utama, objek-objek, dan latar belakang yang akan digunakan dalam animasi.
5. Merekam audio
Animasi pipeline berikutnya adalah merekam audio. Sama seperti komponen visual, komponen audio juga penting dalam menghidupkan animasi.
Produk audio yang direkam untuk animasi termasuk suara karakter, efek suara, dan musik latar.
6. Membuat animatic
Animatic adalah gambar bergerak yang dibuat berdasarkan storyboard. Singkatnya, animasi adalah versi kasar dari animasi.
Animatic membantu tim animasi untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang bagaimana setiap adegan akan dikembangkan. Gambaran-gambaran animatic dibuat secara berurutan agar mudah dimanfaatkan.
Editor: Dhita Koesno