tirto.id - Proses produksi animasi melibatkan serangkaian teknik dan alur produksi yang kompleks. Desainer animasi perlu memahami teknik pembuatan animasi dan alur produksinya untuk membuat animasi secara efektif dan efisien.
Dikutip laman Kemdikbud, teknik produksi animasi merupakan kombinasi seni dan teknologi yang diterapkan untuk menghasilkan konten gambar bergerak atau animasi. Alur produksi animasi mencakup tiga tahap.
Tahap-tahap produksi animasi yang dimaksud termasuk tahap praproduksi animasi, produksi animasi, dan pasca-produksi animasi. Masing-masing tahapan memegang peran penting dalam menciptakan animasi berkualitas tinggi.
Pengertian Alur Produksi Animasi
Alur produksi animasi adalah rangkaian tahap yang diperlukan untuk menghasilkan konten animasi.
Menurut Miftahul Huda dalam Teknologi Komputer (2019) animasi adalah seni menghasilkan gambar bergerak menggunakan komputer.
Alur produksi animasi melibatkan penggunaan berbagai jenis perangkat lunak (software) komputer.
Beberapa jenis software yang digunakan untuk produksi animasi termasuk Adobe After Effect, Maya, Substance Painter, 3ds Max, dan sebagainya.
Alur produksi animasi terdiri dari tiga tahap utama. Asmoro dan Pramono dalam Animasi 2D dan 3D SMK/MAK Kelas XI (2021) menyebut ketiga tahap tersebut adalah praproduksi, produksi, dan pascaproduksi animasi.
Tahap praproduksi animasi adalah tahapan sebelum produksi konten gambar gerak. Tahap praproduksi animasi melibatkan penentuan tema, ide, dan konsep animasi yang ingin dibuat.
Tahap produksi animasi adalah tahap di mana animasi benar-benar dikerjakan. Tahap produksi animasi melibatkan proses modelling, texturing, rigging, hingga rendering.
Terakhir adalah tahap pascaproduksi animasi. Tahap ini juga dikenal sebagai tahap finishing atau penutupan di mana animasi disusun sedemikian rupa agar siap tayang.
Tujuan Teknik Produksi Animasi
Masih menurut Huda, tujuan utama teknik produksi animasi adalah untuk menghasilkan konten animasi yang berkualitas dan disukai konsumen.
Animasi merupakan salah satu bentuk media hiburan dan edukasi. Animasi yang baik sebisa mungkin dapat menyampaikan pesan, cerita, hingga pendidikan kepada audiens.
Oleh karena itu, diperlukan penerapan teknik produksi animasi yang tepat untuk mewujudkan karya animasi terbaik.
Melalui penggunaan alat dan teknik yang tepat, tim produksi animasi bisa menghasilkan animasi yang tampak nyata, memukau, dan memenuhi tujuannya.
Berikut beberapa tujuan teknik produksi animasi:
- Menghasilkan konten animasi yang berkualitas dan disukai konsumen.
- Membuat animasi secara efektif dan efisien.
- Membantu creator mengembangkan kreativitasnya secara mendalam.
- Meningkatkan produktivitas pekerja seni di bidang animasi.
- Meminimalkan biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk membuat animasi.
Alur Produksi Animasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, alur produksi animasi terdiri dari tiga tahap. Ketiganya adalah tahap praproduksi, produksi, dan pascaproduksi animasi.
Menurut Nina Tri Daniati, dkk. dalam Dasar-Dasar Animasi (2023), berikut ini alur produksi animasi mulai dari tahap praproduksi, produksi, dan pascaproduksi animasi:
1. Tahap praproduksi Animasi
- Penentuan ide, yaitu tahap menemukan ide dasar untuk animasi. Ini dapat berupa cerita, konsep, atau pesan yang ingin disampaikan.
- Penyusunan cerita, yaitu tahap mengembangkan cerita dengan cara menentukan karakter utama, plot, skenario, dan konflik agar cerita animasi semakin kuat.
- Pembuatan sketsa cerita, yaitu tahap menggambar berbagai adegan utama dalam urutan gambar untuk memberikan pandangan awal tentang bagaimana animasi akan terlihat.
- Pembuatan animasi versi kasar, yaitu tahap membuat gambaran versi kasar tentang pergerakan dasar animasi dan karakter untuk menguji alur cerita.
- Pembuatan desain karakter dan lingkungan, yaitu tahap menciptakan karakter utama, karakter antagonis, serta desain lingkungan dan latar belakang yang akan digunakan dalam animasi.
2. Tahap produksi animasi
- Layout,yaitu tahap menempatkan karakter dan objek di dalam adegan sesuai dengan sketsa cerita.
- Research and development (R&D), yaitu tahap dalam meneliti teknologi dan peralatan animasi apa yang cocok digunakan sesuai jenis animasi yang ingin dibuat.
- Modeling, yaitu tahap membuat model tiga dimensi dari karakter, objek, dan latar dalam animasi.
- Texturing,yaitu tahap memberi tekstur dan warna yang sesuai untuk memberikan tampilan yang lebih realistis.
- Rigging/setup, yaitu tahap menambahkan kerangka tulang dan kontrol pada karakter supaya karakter dapat bergerak dengan baik.
- Animation, yaitu tahap memberikan pergerakan dan ekspresi yang sesuai pada karakter supaya mereka lebih terkesan hidup.
- Visual effect, yaitu tahap memberikan efek visual (VFX) khusus sesuai kebutuhan cerita, seperti efek ledakan, hujan, sihir, dan sebagainya.
- Lighting, yaitu tahap menyesuaikan penempatan cahaya untuk memberikan atmosfer atau suaana yang sesuai pada setiap adegan animasi.
3. Tahap pascaproduksi
- Compositing, yaitu tahap menggabungkan berbagai elemen seperti karakter, latar belakang, dan efek visual untuk membuat adegan lengkap.
- 2D VFX atau Motion Graphic, yaitu tahap menambahkan efek visual tambahan dalam bentuk grafis atau animasi 2D jika diperlukan.
- Colour Correction, yaitu tahap menyesuaikan warna dan kontras untuk memastikan bahwa visual animasi terlihat seimbang dan konsisten.
- Final Output, yaitu tahap penyusunan seluruh elemen animasi agar siap ditayangkan di berbagai media, seperti film, televisi, atau internet.
Editor: Dhita Koesno