Menuju konten utama

Jumbo: Film Anak yang Bukan Hanya untuk Anak-anak

Produksi film Jumbo melibatkan lebih dari 400 kreator Indonesia dengan proses produksi yang memakan waktu 5 tahun.

Jumbo: Film Anak yang Bukan Hanya untuk Anak-anak
Jajaran kru dan pemain dalam press screening & press conference film Jumbo di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (13/3). tirto.id/ Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - “Jumbo itu untuk kita, untuk anak-anak kita, dan untuk anak-anak dalam diri kita,” diucapkan berulang kali dalam Press Screening & Press Conference Jumbo.

Bagi produser eksekutif, Heri B. Salim, intensi awal film Jumbo memang tidak pernah sekadar menjadi film anak. Bukan juga hanya menjadi film animasi. Film Jumbo adalah film yang universal, sehingga nilai-nilai yang dimuat dalam film animasi penuh karya anak bangsa ini bersifat untuk semua.

“Ini (film Jumbo) tentang sebuah storytelling yang indah. Sebuah cerita yang indah mengenai keberanian, persahabatan, dan lain sebagainya, tapi ceritanya juga mengandung nilai-nilai yang universal,” tutur Heri, di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (13/2).

Nilai-nilai yang terkandung dalam film Jumbo diselipkan melalui petualangan Don, yang dijuluki “Jumbo” oleh sebagian besar kawan-kawannya. Don berusaha membuat pertunjukan dengan buku dongeng peninggalan ayah dan ibunya. Namun seperti diri Don yang diejek dengan julukan Jumbo, begitu pula dengan mimpinya.

Film Jumbo mengantarkan penonton mengikuti petualangan Don dalam menghadapi tantangan untuk pentas, bersama dengan dukungan Oma, sahabatnya dan perempuan bernama Meri dari dunia lain yang berusaha mencari kedua orang tuanya.

Meski terkesan sederhana, sutradara sekaligus penulis film Jumbo, Ryan Adriandhy menyampaikan bahwa Jumbo merupakan film yang diharapkan bisa mengantarkan penontonnya kembali pada masa kecil yang magis.

Ryan menggarisbawahi, bagaimanapun titik yang bisa dicapai saat ini adalah buah dari berbagai cerita di masa kecil yang dilalui bersama orang terdekat.

“Aku berharap kita semua yang selesai menonton Jumbo menyadari bahwa kita bisa sesekali menemukan keajaiban di hidup kita, di sekitar kita, di orang-orang terdekat kita, dan kita bisa lagi mengingat bahwa kita bisa sampai di sini karena kita melewati masa kecil yang juga dipenuhi dengan banyak sekali cerita dengan banyak orang-orang terdekat,” kata Ryan.

Untuk bisa mengantarkan keajaiban film Jumbo, secara kreatif, Ryan mengungkapkan tantangan terbesarnya adalah meramu cerita untuk semua umur. Visi ini menuntut film Jumbo untuk bisa memantik makna dan emosi yang mendalam.

“Bagaimana film ini bisa kita kemas sedemikian rupa untuk bisa jadi film untuk kita, untuk anak-anak kita, dan untuk anak-anak di dalam diri kita. Ketika itu direalisasikan semua visi kita ini, kita menyadari kita enggak bisa kerja sendirian,” akunya.

Dalam produksi film Jumbo, Ryan mengungkapkan banyak pihak yang terlibat secara langsung. Dimulai dari deretan pengisi suara yang diramaikan aktor cilik, Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, Graciella Abigail, hingga Muhammad Adhiyat.

Ada pula aktor dan penyanyi ternama seperti Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Ragna Riantiarno, Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl, hingga Kiki Narendra.

Produksi film Jumbo melibatkan lebih dari 400 kreator Indonesia dengan proses produksi yang memakan waktu 5 tahun. Akhirnya, film Jumbo tidak hanya akan tayang di dalam negeri, tetapi turut dirilis di 17 negara, yang di antaranya adalah Turki, Mongolia, dan negara-negara lainnya.

Namun sebelum itu, film Jumbo akan menjumpai penonton Indonesia serentak di bioskop pada Lebaran 2025.

Baca juga artikel terkait FILM atau tulisan lainnya dari Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Film
Penulis: Shofiatunnisa Azizah
Editor: Nuran Wibisono