Menuju konten utama

Bagaimana Cara Membentuk Pola Pikir Kreatif di Bidang Animasi?

Bagaimana cara membentuk pola pikir kreatif di bidang animasi? Simak penjelasannya, mulai dari pengertian hingga unsur berpikir kreatif, berikut ini.

Bagaimana Cara Membentuk Pola Pikir Kreatif di Bidang Animasi?
Ilustrasi pola pikir kreatif dalam animasi. foto/Istockphoto

tirto.id - Pekerjaan di bidang animasi membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki pola pikir kreatif. Oleh karenanya, para pelaku seni di bidang animasi dituntut mengetahui cara membentuk pola pikir kreatif.

Apa yang dimaksud dengan pola pikir kreatif berkaitan dengan cara berpikir di luar hal-hal yang monoton (out of the box), menciptakan ide-ide baru, dan mencari solusi unik dari masalah yang ada.

Dalam bidang animasi, pola pikir kreatif menduduki peran penting karena animasi adalah seni visual yang membutuhkan daya imajinasi tinggi. Pola pikir kreatif bidang animasi diperlukan para kreator animasi untuk terus menciptakan karya baru yang diminati audiens.

Apa yang Dimaksud dengan Kreatif dan Contohnya?

Kreatif artinya memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Definisi kreatif tersebut diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

'Kreatif', yang tergolong kata sifat, memiliki bentuk kata kerja, yakni kreativitas. Pengertian kreativitas ada beragam sesuai dengan versi masing-masing ahli.

Menurut David Campbell dalam Mengembangkan Kreativitas (1986), kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil dengan kandungan inovatif, berguna, dan dapat dimengerti.

Sementara itu, Elizabeth B. Hurlock dalam Perkembangan Anak (1978) menyebut bahwa kreativitas adalah suatu proses menghasilkan sesuatu yang baru, baik dari segi gagasan, bentuk, atau susunannya.

Kreatif dan kreativitas sama-sama dibutuhkan untuk menciptakan sesuatu yang baru di bidang seni, termasuk seni animasi.

Lantas, apa saja contoh kreatif? Berikut ini beberapa contoh tindakan atau pola pikir kreatif:

  • Alih-alih meniru pola gambar animator lain, seseorang mampu membuat pola tersendiri dari hasil berpikirnya.
  • Memanfaatkan peralatan gambar seadanya untuk membuat animasi alias gambar bergerak yang bermutu.
  • Memanfaatkan beberapa cat bekas yang cenderung terbatas untuk dijadikan karya seni berkualitas.
  • Di bidang seni lain, misalnya, membuat lukisan menggunakan lego, pecahan kulit telur, serta kain perca.
  • Membuat tas belanja menggunakan sampah plastik.

Apa Saja Unsur-unsur Kreativitas?

Unsur-unsur kreativitas adalah berbagai komponen yang terkandung di dalam proses kreatif.

Menurut Munandar, dalam jurnal Pengembangan Kreativitas Siswa yang ditulis Ayu Sri Menda (2019), terdapat tiga unsur dalam proses kreativitas, yakni kelancaran proses berpikir, fleksibilitas dalam berpikir, dan orisinalitas.

Berikut penjelasan tiga unsur kreativitas tersebut:

1. Kelancaran proses berpikir

Kelancaran proses berpikir mengacu pada tindakan mencari ide secara lancar, tidak tersendat, dan secara berkesinambungan.

2. Fleksibilitas dalam berpikir

Fleksibilitas dalam berpikir mengacu pada sikap mudah menyerap informasi baru dan tidak ragu melakukan perubahan atau menciptakan ide baru.

3. Orisinalitas

Orisinalitas mengacu pada karya-karya asli (orisinal), unik, dan beda dari yang lain yang diperoleh berkat hasil berpikir kreatif. Artinya, sesuatu yang diciptakan punya nilai keaslian, bukan plagiat.

Langkah-langkah Membentuk Pola Pikir Kreatif

Membentuk pola pikir kreatif adalah langkah dasar yang harus dilakukan oleh para pekerja di bidang seni. Menurut Nina Tri Daniati, dkk. dalam Dasar-Dasar Animasi (2023) ada beberapa langkah membentuk pola pikir kreatif, yaitu:

1. Berpikir Secara Visual

Salah satu cara membentuk pola pikir kreatif dalam animasi adalah dengan berpikir secara visual. Langkah ini dapat dilakukan dengan mengejawantahkan ide-ide dalam bentuk gambar atau sketsa.

Cara tersebut dapat membantu pelaku seni mengembangkan konsep animasi secara lebih baik dan melihat aspek-aspek visual dari suatu karya.

2. Aktif Membaca

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan wawasan dan imajinasi. Buku-buku sejarah, novel, majalah, komik, dongeng, dan artikel dapat memberikan berbagai inspirasi dan perspektif yang berbeda dalam proses pembuatan animasi.

Seseorang mungkin bisa terinspirasi menciptakan ide kreatif setelah membaca proses kreatif para seniman besar atau membaca fenomena sosial dalam novel maupun berita.

3. Mengamati Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar kita adalah sumber inspirasi yang tak terbatas. Cobalah untuk mengamati detail-detail kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti gerakan, ekspresi wajah, serta gaya berbicara orang-orang sekitar.

Bisa juga dengan mengamati peristiwa-peristiwa kecil yang terjadi selama kegiatan sehari-hari. Hal-hal tersebut menjadi bahan bakar untuk ide-ide kreatif dalam animasi.

4. Mempelajari Referensi

Belajar dari karya-karya animator terkenal dan sukses dapat memberikan wawasan yang berharga.

Jangan ragu untuk mempelajari teknik-teknik yang digunakan pekerja seni lainnya dan mencoba menerapkannya dalam pekerjaan sendiri.

5. Rutin Mengapresiasi Karya Animasi

Mengapresiasi karya-karya animasi merupakan langkah penting untuk menjadi kreatif di bidang animasi. Cara mengapresiasi karya animasi bisa dilakukan dengan cara rutin menonton film dan serial animasi, baik yang terbaru maupun lawas.

Langkah ini akan membantu pekerja animasi tetap terinspirasi dan memahami tren-tren terbaru dalam dunia animasi.

6. Terbuka dengan Perubahan dan Perkembangan

Pola pikir kreatif juga bisa dibangun dengan cara membuka diri pada perubahan dan perkembangan zaman. Industri animasi tentunya akan terus berkembang dengan teknologi baru dan tren baru.

Oleh karena itu, penting bagi pekerja animasi untuk memiliki sikap yang terbuka pada perubahan dan perkembangan agar siap untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Baca juga artikel terkait DASAR-DASAR ANIMASI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Fadli Nasrudin