Menuju konten utama

Penjelasan 12 Prinsip Animasi Beserta Contohnya

Penjelasan terkait 12 prinsip animasi beserta contohnya dapat disimak dalam artikel berikut ini.

Penjelasan 12 Prinsip Animasi Beserta Contohnya
Ilustrasi 12 prinsip animasi dan contohnya. foto/IStockphoto

tirto.id - Dalam menciptakan gerakan karakter animasi yang realistis dan dinamis, seorang animator harus memahami pedoman dan acuan yang disebut dengan 12 prinsip animasi. Lantas, siapa yang merumuskan 12 prinsip animasi?

12 prinsip dasar dalam pembuatan film animasi dirumuskan pada 1930 oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston. Pedoman itu dirumuskan oleh dua animator Walt Disney Studio itu melalui buku The Illusion of Life. Dalam kurun waktu tersebut, prinsip dasar tersebut juga dikenal dengan 12 prinsip animasi 2D.

Nina Tri Daniati, Rida Mulyadi, dan Agus Nugroho dalam buku Dasar-Dasar Animasi (2023) menjelaskan, 12 prinsip animasi berperan sebagai teori dasar dalam mengetahui dan memahami cara menghidupkan animasi sehingga lebih menarik, dinamis, dan dramatis, lengkap dengan gerakan yang realistis. 12 prinsip animasi itu juga mempertegas ekspresi, gestur, dan kepribadian karakter animasi.

12 Prinsip Animasi Beserta Contohnya

12 prinsip animasi secara sederhana mencakup dasar-dasar pergerakan, timing, pengayaan visual, hingga teknik pembuatan animasi. Berikut ini 12 prinsip animasi dan penjelasannya dilengkapi contoh:

1. Squash and Stretch

Prinsip squash dan stretch atau prinsip elastisitas adalah penambahan efek plastis pada objek. Pada objek benda hidup, penerapan prinsip squash dan stretch akan memberikan efek gerak yang dinamis. Pada benda mati, prinsip itu akan memberikan kesan hidup sehingga tampak seperti objek hidup.

Sebagai contoh, sebuah bola bulat sempurna yang dilempar dari atas ke bawah. Ketika bola menyentuh tanah, bentuk benda tersebut menjadi lonjong horizontal. Setelah memantul kembali, bola akan berubah menjadi lonjong diagonal.

2. Anticipation

Prinsip anticipation menekankan bahwa ada gerakan ancang-ancang (antipasion) sebelum dilakukan sebuah gerakan.

Sebagai contoh, ketika seseorang hendak melompat, mereka akan terlebih dahulu menekuk lutut, membungkukkan badan, dan menarik tangan. Baru setelah itu seseorang menghasilkan lompatan.

3. Staging

Prinsip animasi staging adalah cara menempatkan karakter pada kamera secara tepat untuk membantu menghasilkan suasana yang diharapkan.

Sebagai contoh, pengambilan gambar dilakukan dari bawah sehingga karakter terlihat lebih besar.

4. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Dalam pembuatan film animasi, pekerja akan berusaha memakai waktu seefektif mungkin. Untuk menghidupkan adegan gerakan, metode yang dapat diterapkan adalah straight ahead action andpose to pose.
  • Straight ahead action adalah metode yang dipakai untuk membuat gerakan dengan menggambar satu per satu secara berurutan dan sendirian. Kelebihan metode ini salah satunya hasil gambar konsisten. Namun karena dikerjakan seorang diri, membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan proyek. Di samping itu, metode ini juga membuat seseorang kesulitan membuat perencanaan dan susah mengetahui frame gambar mana yang akan berakhir.

    Sebagai contoh, animator membuat gambar seseorang yang terpeleset. Maka, ia membuat gambar dari awal hingga akhir, sejak ia berjalan hingga gerakan akhir terpeleset.

  • Pose to pose merupakan metode yang dilakukan dua orang untuk membuat gerak. Key animator membuat key pose dan in betweener menghasilkan gambar in between. Metode pose to pose biasanya diterapkan dalam industri animasi karena memiliki pengerjaan yang lebih cepat, namun membutuhkan banyak anggota tim.

    Sebagai contoh, animator hendak membuat animasi orang sedang memukul bola voli. Ia akan membuat pose kunci terlebih dahulu sebelum kemudian menyusunnya menjadi animasi yang utuh.

5. Follow Through and Overlapping Action

Prinsip follow through and overlapping action menekankan pada gerakan tubuh tertentu yang masih bergerak ketika karakter telah berhenti bergerak.

Sebagai contoh, ketika karakter berhenti berlari, rambutnya tetap bergerak sesaat.

6. SlowIn dan Slow Out

Prinsip slow in dan slow out menunjukan bahwa objek membutuhkan peningkatan serta penurunan yang berbeda-beda saat bergerak. Slow in terjadi ketika gerakan awal lambat kemudian menjadi cepat. Kemudian sebaliknya slow out dari gerakan cepat ke lambat.

Prinsip slow in dan slow out digunakan untuk menghasilkan gerakan animasi lebih natural dan realistis terutama di awal dan akhir gerakan.

Sebagai contoh, gerakan bouncing ball dimulai dengan cepat, lama-kelamaan melambat, hingga kemudian berhenti.

7. Arch

Prinsip arch berguna untuk membuat objek yang bergerak lebih halus dan realistis. Hal ini, selain 11 prinsip lainnya, membutuhkan kreativitas sang animator.

Sebagai contoh, ketika seorang berjalan, tangannya akan membentuk pola lengkung setengah lingkaran.

8. Secondary action

Prinsip secondaryaction menekankan adanya gerakan-gerakan tambahan untuk memperkuat gerakan utama. Prinsip ini membuat gerakan objek terkesan realistis seperti di kehidupan nyata.

Sebagai contoh, gerakan pada saat berjalan, kaki melangkah ke depan, namun tangan akan berayun mengimbangi langkah.

9. Timing and Spacing

Prinsip timing adalah tahapan menentukan waktu kapan sebuah gerakan mulai dilakukan. Sementara itu, prinsip spacing merupakan pengaturan kepadatan gambar yang akan memengaruhi timing gerakan benda.

Prinsip timing dan spacing saling terkait guna menghasilkan karakter yang realistis sesuai keadaan yang diinginkan.

Sebagai contoh, ketika suasana sedih, maka gerakan karakter atau kamera menjadi lebih lambat.

10. Appeal

Prinsip animasi appeal memiliki dua tujuan, yakni sebagai gaya visual keseluruhan isi film dan pembeda karakteristik penokohan. Setiap film memiliki gaya khas yang berbeda dengan film lainnya. Setiap tokoh memiliki daya tarik berbeda dengan karakter lainnya menyesuaikan sifat pembawaan.

Sebagai contoh, karakter upin dan ipin dalam serial animasi Upin & Ipinmemiliki beberapa perbedaan, meskipun mereka berdua diceritakan sebagai anak kembar. Misalnya, baju yang dikenakan.

11. Exaggeration

Prinsip animasi exaggeration merupakan langkah mendramatisasi sebuah gambar guna mempertegas tindakan yang dilakukan. Prinsip ini biasanya digunakan dalam film berjenis komedi karena mendukung gerakan ekstra untuk menegaskan ekspresi tertentu.

Contohnya terdapat dalam serial animasi Spongebob yang menampilkan ekspresi tertawa yang berlebihan hingga mulutnya melebar.

12. Solid Drawing

Prinsip solid drawing menitikberatkan kemampuan animator dalam menggambar. Animator dituntut memiliki pemahaman kuat terkait prinsip-prinsip desain seperti proporsi, anatomi, komposisi, keseimbangan, serta pencahayaan. Prinsip solid drawing berguna memperkuat identifikasi tokoh meskipun angle-nya berbeda.

Sebagai contoh, dalam serial animasi Larva, setiap karakter bisa terlihat dan teridentifikasi meskipun ia bergerak dan berubah wujud sepanjang cerita.

Baca juga artikel terkait ANIMASI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin