Menuju konten utama

Pemanfaatan Gas Alam Untuk Rumah Tangga Hingga Industri

Apa manfaat dari gas alam? Berikut daftar contoh pemanfaatan gas alam di berbagai sektor dan daerah penghasilnya di Indonesia.

Pemanfaatan Gas Alam Untuk Rumah Tangga Hingga Industri
Petugas memeriksa dispenser gas di SPBG Subang, Jawa barat, Jumat (7/4). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama/17.

tirto.id - Gas alam dapat dimanfaatkan di berbagai sektor mulai dari rumah tangga hingga industri. Di Indonesia, pemanfaatan gas alam terus berkembang sejalan dengan kebutuhan energi yang makin meningkat. Ketersediaan gas alam yang melimpah di tanah air juga membuat bahan bakar ini bisa menjadi alternatif minyak bumi.

Gas alam adalah jenis bahan bakar fosil dari sisa mikroorganisme, tanaman, serta hewan yang terpendam di bawah permukaan bumi sepanjang jutaan tahun. Ada 4 jenis gas yang membentuk gas alam, yakni metana, etana, butana, dan propana.

Disebut pula dengan istilah gas bumi, gas alam dominan mengandung metana (CH4), dan umumnya memiliki pula kandungan berbagai jenis alkana, sejumlah kecil karbon dioksida, nitrogen, helium, sulfur, hingga hidrogen sulfida.

Kendati termasuk jenis bahan bakar fosil, polusi karbon gas alam terbilang rendah. Maka itu, di antara berbagai macam sumber energi dari fosil, gas alam merupakan yang paling bersih. Dibandingkan batu bara dan minyak bumi, polusi dari gas alam jauh lebih rendah.

Jenis-Jenis Gas Alam dan Kegunaannya

Gas alam ditemukan dari hasil eksplorasi di bawah permukaan bumi. Pengambilan gas alam dilakukan dengan cara ekstraksi melalui proses pengeboran sumur gas.

Hasil ekstraksi tersebut lalu diolah menjadi beberapa jenis gas alam. Apa contoh dari gas alam? Contoh gas alam antara lain LPG, CNG, LNG, metana, dan etana. Berikut penjelasan jenis-jenis gas alam dan kegunaannya:

1. Compressed Natural Gas atau CNG

CNG adalah gas alam yang disimpan dalam tekanan tinggi hingga volumenya mencapai 1/250 dari volume gas bumi pada kondisi standar. Proses kompresi (pemampatan) gas alam menjadi CNG berguna agar lebih banyak gas bisa didistribusikan per satuan volume vessel.

CNG digunakan untuk bahan bakar kendaraan ringan-menengah yang menggantikan BBM (Bahan Bakar Minyak) dan juga memenuhi kebutuhan industri gas. CNG mempunyai nilai oktan tinggi sehingga efisien untuk proses pembakaran. Selain itu, CNG tidak bebau dan korosif.

2. Liquefied Petroleum Gas atau LPG

LPG adalah adalah gas dengan kandungan campuran senyawa hidrokarbon yang mudah terbakar, yakni butana (C4H10) dan pronana (C3H8). Gas LPG merupakan hidrokarbon yang berasal dari produksi kilang gas dan minyak. Proses kondensasi dalam pengolahan minyak bumi bisa menghasilkan LPG.

Kegunaan LPG mayoritas untuk rumah tangga, terutama bahan bakar memasak. Selain populer sebagai bahan bakar kompor di rumah-rumah, LPG juga digunakan buat isi korek api. Komponen hidrokarbon penyusun LPG terdiri atas 60% Butana, 40% Propanan, serta sejumlah kecil pentana (C5H12) dan etana (C2H6).

3. Liquefied Natural Gas atau LNG

LNG adalah bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit listrik, kendaraan berkuruan besar (bus, truk, lokomotif, kapal laut), serta bahan baku berbagai sektor industri. LNG berasal dari gas dengan komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada suhu -163 derajat celcius di bawah tekanan atmosferik. Pencairan LNG didahului dengan pemurnian gas alam dari senyawa hidrokarbon berat, CO2, H2S, Hg, dan H2O.

4. Etana

Etana yang memiliki rumus kimia C₂H₆ merupakan jenis hidrokarbon jenuh (alkana). Dengan titik didih -88,6 °C dan -183,3 °C, Etana adalah jenis gas yang mudah terbakar, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak larut dalam air. Namun, gabungan etana dan udara akan gampang meledak saat terpapar panas atau api. Etana digunakan sebagai bahan baku industri untuk produksi polyethylene, etilen, kemasan, hingga kawat. Selain bisa diperoleh dari gas alam, etana juga menjadi komponen terlarut di minyak bumi.

5. Metana

CH4 atau Metana adalah gas yang mudah terbakar, tapi tidak berbau dan berwarna, serta bisa dibuat secara alami maupun sintetis. Biasanya, gas metana digunakan buat pemanas ruangan, memasak, penghasil listrik, dan bahan baku industri petrokimia. Agar bisa jadi bahan baku industri kimia, metana perlu diekstrak menjadi metanol.

Di sisi lain, penggunaan gas metana sebagai bahan bakar bisa meningkatkan pemananan global. Sebab, metana merupakan gas rumah kaca yang puluhan kali lebih kuat daripada karbondioksida. Selain dari gas alam, metana bisa didapat dari hasil dekomposisi sampah, kotoran hewan ternak, lahan gambut, dan limbah cair minyak sawit.

Contoh Pemanfaatan Gas Alam di Berbagai Sektor

Gas alam adalah salah satu sumber energi fosil utama dan memiliki berbagai manfaat. Apa manfaat dari gas alam? Ini termasuk sebagai sumber energi, bahan baku industri, dan bahan bakar transportasi.

Pemanfaatan gas alam untuk apa? Gas alam dianggap sebagai sumber energi yang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara dan minyak bumi karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah ketika dibakar.

Gas alam dapat dimanfaatkan di berbagai sektor mulai dari rumah tangga di kebutuhan sehari-hari, hingga sektor industri dan transportasi. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan gas alam di Indonesia:

1. Transportasi

Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan. Kendaraan yang menggunakan gas alam biasanya dilengkapi dengan mesin yang dapat menggunakan gas alam cair (LNG) atau gas alam terkompresi (CNG).

Kendaraan-kendaraan ini biasanya digunakan dalam transportasi umum seperti bus dan taksi, serta dalam armada truk dan kendaraan niaga lainnya.

2. Rumah tangga

Manfaat gas alam bagi manusia bisa dirasakan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan rumah tangga. Gas alam bisa menjadi bahan bakar untuk pemanas ruangan, pemanas air, dan kompor di rumah.

Penggunaan gas alam dalam pemanasan cenderung lebih efisien dan bersih dibandingkan dengan bahan bakar lainnya seperti minyak tanah atau kayu bakar.

3. Industri

Banyak industri menggunakan gas alam sebagai bahan baku atau sebagai sumber energi. Contoh kegunaan gas alam termasuk pembuatan bahan kimia, seperti amonia dan metanol, serta industri makanan dan minuman, logam, kertas, dan tekstil.

4. Sumber energi

Gas alam dimanfaatkan sebagai sumber energi primer untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga kombinasi gas-steam (PLTGU) adalah dua contoh utama di sektor ini.

Pembangkit listrik tenaga gas memiliki efisiensi yang tinggi dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil lainnya seperti batu bara.

5. Pertanian

Dampak postif gas alam dapat dirasakan di sektor pertanian, dengan cara memanfaatkannya untuk pemanasan rumah kaca, pengeringan biji-bijian, dan sebagai sumber energi untuk operasi pertanian lainnya.

Seperti diketahui, pertanian dalam jumlah besar membutuhkan penggunaan alat berat seperti traktor,pemotong rumput, dan banyak lagi. Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan di wilayah pertanian.

6. Komoditas ekspor

Telah dibahas sebelumnya, Indonesia merupakan penghasil gas alam dengan simpanan cadangan yang berlimpah. Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia.

Menurut laman ESDM, pada tahun 2022, ekspor gas alam Indonesia dalam bentuk LNG mencapai 6,6 miliar USD. Angka tersebut naik dibanding tahun 2021 yang hanya sebesar 4,5 miliar USD.

Persebaran Gas Alam di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia, berada di peringkat ke-13 menurut laman Worldometer. Cadangan gas alam Indonesia mencapai 103.350.000 juta kaki kubik per hari. Menurut data tersebut, Indonesia menyimpan 1,5 persen cadangan gas alam di seluruh dunia.

Persebaran gas alam di Indonesia umumnya terkait dengan adanya cekungan sedimentasi yang kaya akan minyak dan gas. Persebaran gas alam di Indonesia meliputi seluruh pulau besar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Berikut ini daftar daerah penghasil gas alam di Indonesia:

1. Sumatera

Pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Selatan menyimpan cadangan gas bumi yang cukup melimpah mencapai 4.428 miliar kubik persegi.

Beberapa wilayah di Sumatera Selatan yang menjadi produsen gas alam adalah Kabupaten Musi Banyuasin, Muara Enim, Lahat, Ogan Komering Ulu, Sungai Gerung, dan Plaju.

Selain Sumatera Selatan, gas alam di Sumatera juga terdapat di Kepulauan Riau, tepatnya di Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas.

2. Jawa

Jawa Barat yaitu daerah Majalengka adalah penghasil gas alam terbesar di pulau Jawa. Cadangan gas alam di Jawa barat berkontribusi terhadap produk nasional gas alam Indonesia. Selain Jawa Barat, gas alam juga ada di Jawa Timur.

3. Kalimantan

Kalimantan merupakan salah satu daerah penghasil gas alam di Indonesia. Pulau ini menyimpan cadangan gas alam yang cukup banyak mencapai 2.924 miliar kaki kubik persegi. Gas alam di Kalimantan tersebar di wilayah Berau, Mahakam, dan Muara Bakau.

4. Sulawesi

Sulawesi juga penghasil gas alam terbesar di tanah air dengan simpanan cadangan mencapai 3.223 miliar kaki kubik persegi. Daerah penghasil gas alam di Sulawesi antara lain adalah Bone dan Sengkang.

5. Papua

Pulau paling timur Indonesia ini merupakan salah satu penghasil gas alam terbesar di Indonesia, cadangan gas alam di pulau ini mencapai 11.412 milar kaki kubik. Teluk Bintuni dan Sorong adalah dua daerah sebaran gas alam di Papua.

6. Maluku

Maluku adalah penghasil gas alam terbesar di seluruh Indonesia. Cadangan gas alam di wilayah ini mencapai 13.988 miliar kaki kubik.

Persebaran gas alam di Indonesia akan bertambah semakin luas, seiring dengan program pemerintah yang terus medorong eksploari dan pengembangan gas alam di berbagai wilayah.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom