Menuju konten utama

Daftar Potensi Sumber Daya Alam di Pulau Sumatra

Potensi sumber daya alam Pulau Sumatra tersebar di 10 Provinsi, berikut ini daftarnya.

Daftar Potensi Sumber Daya Alam di Pulau Sumatra
Peta Sumatera. foto/istockphoto

tirto.id - Pulau Sumatra yang terletak di sebelah barat Indonesia menyimpan segudang potensi sumber daya alam. Sumatra memiliki julukan dalam bahasa sanskerta, Swarnadwipa yang berarti “pulau emas”.

Pulau terbesar keenam di dunia ini adalah rumah dari sekira 57.940.351 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2018.

Pulau Sumatra memiliki luas wilayah 473.481 km persegi yang terbagi menjadi 10 provinisi meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Lampung.

Secara geografis, Pulau Sumatra terletak di sebelah barat gugusan kepulauan Indonesia tepatnya berada di titik koordinat 6°LU - 6°LS antara 95°BB - 109°BT.

Di sebelah timur, wilayah Pulau Sumatra berbatasan dengan Selat Malaka, dan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman. Sementara itu sebelah selatan pulau ini berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

Buku Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018 – 2020 Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR Pulau Sumatra yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2016 menjelaskan bahwa di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana.

Sungai yang dimaksud antara lain Asahan (Sumatra Utara), Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatra Barat, Riau), Batang Hari (Sumatra Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatra Selatan), Way Sekampung, Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji (Lampung).

Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir pulau Sumatra di antaranya Barang Tarusan (Sumatra Barat) dan Ketahun (Bengkulu).

Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1.500 km.

Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif maupun gunung berapi yang masih aktif, di Pulau Sumatra juga terdapat beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatra Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatra Barat), Danau Kerinci (Jambi) dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatra Selatan).

Pulau Sumatra memiliki objek wisata menarik yang tersebar di seluruh provinsinya. Misalnya seperti disebutkan dalam Modul Pembelajran SMA Geografi oleh Kasman, meliputi Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau Prapat, Danau Toba, Brastagi, Danau Maninjau, Danau Singkarak.

Tidak hanya itu, ada juga Benteng Fort de Kock, Lembah Anai, Danau Ranau, Suaka Alam Way Kambas, dan Benteng Marlborough.

Potensi Sumber Daya Alam Pulau Sumatra

Potensi sumber daya alam Pulau Sumatra dapat diketahui dengan mencermati alam di setiap provinsinya. Sebab, setiap wilayah Sumatra memiliki potensi sumber daya alam unggulan masing-masing.

Sumatra dikenal luas sebagai penghasil hasil bumi komoditi unggulan Indonesia seperti sawit, minyak bumi, timah, batu bara, gas alam, tembakau, dan bauksit. Berikut ini adalah potensi sumber daya alam Pulau Sumatra yang tersebar di 10 provinsinya.

1. Potensi Sumber Daya Alam Sumatra Utara

Sumatra Utara mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah mulai dari minyak bumi, panas bumi, batu bara, blerang, emas dan hasil tambang lainnya.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatra Utara Tahun 2013-2033, potensi tambang itu dimiliki oleh Sumatra Utara karena terletak pada pertemuan lempeng Euroasia dan lempeng Australia yang menghasilkan lelehan batuan di bawah permukaan bumi dan merupakan sumber utama proses mineralisasi yang di permukaan bumi ditemukan endapan – endapan (deposit) mineral logam, non logam dan panas bumi.

Proses erosi batuan yang diikuti pengendapan (deposisi) material hasil erosi di bagian timur wilayah Sumatra Utara menghasilkan lapisan lapisan batuan sedimen yang mengandung minyak dan gas bumi serta air bawah tanah.

Kemudian, Sumatra Utara juga memiliki potensi sumber daya ikan yang meliputi perikanan tangkapan dan perikanan budidaya baik di perairan laut maupun perairan darat dan perairan umum seperti sungai, danau, tambak.

Selain itu, terdapat pula bermacam flora yang bernilai jual tinggi seperti hasil hutan kayi, damar dan rotan, serta tanaman yang diusahakan oleh penduduk seperti padi, sayur-sayuran, dan tanaman perkebunan lainnya.

2. Potensi Sumber Daya Alam Sumatra Barat

Potensi sumber daya alam di Sumatra Barat tergolong cukup beragam. Provinsi dengan ibu kota di Padang ini mempunyai daerah perairan laut yang cukup luas di sepanjang tepi barat pulau Sumatra membuat provinsi ini memiliki sumber daya alam dari laut yang tidak sedikit pula seperti beraneka jenis ikan, budidaya kerapu, rumput laut, udang, kepiting dan mutiara masih sangat besar peluangnya untuk ditingkatkan.

Sumber daya alam terutama hutan yang ada di kepulauan Mentawai sangat berpotensi untuk diolah secara optimum dengan dilandasi sifat kehati-hatian agar kelestariannya terjaga untuk masa yang akan datang.

Potensi bahan galian, seperti deposit pasir dan batu gunung, liat silika dan besi oksida serta kapur sebagai bahan dasar industri semen, terdapat di kota Padang dan telah dimanfaatkan lebih dari 50 tahun oleh PT Semen Padang dan di daerah sekitar danau Singkarak di kabupaten Solok dan Padang Panjang.

Deposit batu kapur yang bisa dieksploitasi di kota Padang Panjang tercatat sebanyak 43 juta ton. Kabupaten Padang Pariaman juga menyimpan potensi sumber daya alam galian seperti obsidian dan batu andesit.

3. Potensi Sumber Daya Alam Riau

Provinsi Riau memiliki sumber daya alam unggulan seperti pertambangan, pertanian atau perkebunan, kelautan atau perikanan.

Sektor pertambangan merupakan komoditi sumber daya unggulan di provinsi Riau yang meliputi minyak bumi dan gas alam.

Kemudian, potensi sumber daya alam perkebunan karet dan sawit juga menjadi sumber perekonomian utama di wilayah ini.

Mengutip laman Pemerintah Provinsi Riau, pada sektor pertanian komoditi utama Riau adalah padi, jagung, dan kedelai. Selain itu hasil pertanian lainnya yang merupakan komoditas Provinsi Riau adalah kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

Selanjutnya, kondisi geografis Provinsi Riau dimana 17,40% dari total luas wilayahnya merupakan daerah lautan serta terdapat 15 sungai menjadikan sektor perikanan berkembang dengan baik. Selain itu masih luasnya lahan yang belum termanfaatkan merupakan potensi besar untuk budidaya perikanan darat untuk berkembang.

Di sektor perternakan, Riau fokus terhadap komoditas unggulan ternak seperti ayam, kambing, domba, dan babi. Peningkatan ini terus dilakukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap produk hewan ternak baik itu daging, susu, dan telur.

4. Potensi Sumber Daya Alam Jambi

Jambi memiliki potensi sumber daya alam berupa minyak bumi, gas alam, batu bara. Batubara merupakan salah satu potensi pertambangan yang dapat dipergunakan untuk PLTU.

Mengutip buku Seri Analisis Pembangunan Wilayah Provinsi Jambi 2015, kabupaten penghasil batubara terbesar adalah Kabupaten Sarolangun dan Bungo dengan kandungan kalori rendah sampai sedang.

Potensi lain adalah gas bumi yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Muaro Jambi. Sementara untuk potensi sumber daya EBT meliputi potensi sumberdaya alam berbasis mikro hidro sebesar 33,3 MW. Potensi tersebut tersebar di beberapa kabupaten, meliputi Kabupaten Kerinci, Tebo, Merangi, dan Sorolangun.

Selanjutnya, Jambi juga memiliki potensi pertanian dengan komoditi unggulan padi, jagung, dan kedelai. Pertanian menjadi sektor strategis pembangunan di Jambi karena potensi sumberdaya pertanian yang melimpah di wilayah ini.

5. Potensi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan

Sumber daya alam Sumatra Selatan terdiri dari pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pertambangan.

Mengutip dokumen Sumber Daya Alam yang diterbitkan oleh Bappeda Sumatra Selatan, sumber daya pertanian unggulan di Sumatra Selatan adalah padi, jagung, dan kedelai. Pertanian masih menjadi sektor utama dalam menggerakan perekonomian di Sumatra Selatan.

Kawasan hutan juga menjadi sumber daya alam utama Sumatra Selatan. Kawasan hutan dibagi menjadi kawasan hutan tetap dan kawasan hutan tidak tetap.

Kawasan hutan tetap terdiri dari hutan lindung, hutan wisata, hutan produksi terbatas dan hutan produksi tetap. Sementara itu kwasan hutan tidak tetap berupa hutan produksi konversi.

Komoditas perkebunan di Sumatra Selatan di dominasi dengan perekbunan besar dan perkebunan rakyat. Kedua jenis perkebunan itu mempunyai komoditi yang hampir sama yaitu karet, kelapa sawit, teh, tebu, dan kopi.

Sumatra Selatan memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Hal ini terlihat dari besarnya produksi perikanan. Kondisi alam dengan mengalirnya sungai besar seperti sungai Musi serta daerah perairan laut yang cukup luas merupakan factor penunjang kelangsungan produksi perikanan. Disamping produksi ikan juga diperoleh dari pengembangan budidaya perikanan.

Tidak hanya itu, peternakan juga menjadi potensi sumber daya alam unggulan Sumatra Selatan. . Berbagai macam jenis ternak yang dikembangkan oleh masyarakat di Provinsi Sumatra Selatan meliputi sapi potong, sapi perah, kambing, domba, babi, ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik.

Sumatra Selatan juga kaya akan potensi energy seperti batu bara, gas alam, minyak bumi, coaled methane (CBM), dan panas bumi.

6. Potensi Sumber Daya Alam Lampung

Provinsi paling Selatan di Sumatra ini menyimpan banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan.

Provinisi ini menyimpan potensi kelautan yang cukup besar menjadi salah satu roda penggerak ekonomi bagi masyarakatnya. Lampung mempunyai salah satu pelabuhan Bakauheni sebagai pelabuhan yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.

Seperti wilayah lain di Sumatra, Lampung juga memiliki potensi sumber daya alam yang dapat diandalkan yaitu pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan kehutanan.

Sektor pertanian didominasi oleh komoditas padi, ubi kayu, dan jagung. Hutan juga menyumbang penghasilan di wilayah ini. Potensi kehutanan kini lebih diarahkan kepada hasil hutan non kayu dan potensi ekowisata. Hasil hutan berupa kayu, damar, rotan manau, dan rotan lilin. Pada sektor perkebunan didominasi oleh kopi, lada, karet, kelapa, dan tebu.

Selanjutnya, pada sektor pertambanga, Lampung memiliki tambang emas, mangaan, bijih besi, dan pasir besi. Tidak hanya itu, provinisi ini juga mempunyai potensi panas bumi di daerah Ulu Belu dan Kabupaten Tanggamus.

7. Potensi Sumber Daya Alam Bangka Belitung

Bangka Belitung mempunyai potensi sumber daya alam unggulan di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan.

Mengutip laman Bakuda Babel, Komoditas unggulan perkebunan Kabupaten Bangka Selatan adalah Lada, Karet, Kelapa Sawit dan Kelapa.

Berkisar 7,35 % dari total PDRB Kabupaten Bangka Selatan dikontribusikan dari sektor kelautan dan perikanan. Wilayah pengembangan potensi kelautan perikanan di Kabupaten Bangka Selatan terletak di Kecamatan Lepar Pongok, Kecamatan Tukak Sadai, Kecamatan Toboali dan Kecamatan Simpang Rimba. Sementara itu, komoditas yang menjadi unggulan di Bangka Selatan terdiri Perikanan Laut, Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) , Udang dan Rumput Laut.

Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang masih menjadi andalan ekonomi masyarakat Bangka Selatan. Timah merupakan produk andalan di sektor pertambangan. Disamping timah, beberapa komoditas lain sektor pertambangan antara lain, granit, pasir kuarsa, kaolin, bijih besi, zircon, monasit, tanah liat dan tanah urug.

8. Potensi Sumber Daya Alam Kepulauan Riau

Dikutip laman Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Kepri memiliki potensi sumber daya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar, dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi, dan gas alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit, dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C seperti granit, pasir, dan kuarsa.

Kepulauan Riau terdiri dari 96 persen lautan. Kondisi ini sangat mendukung sektor perikanan. Komoditas utama perikanan di Kepulauan Riau adalah ikan laut. Kemudian komoditas hasil budidaya seperti kakap dan rumput laut.

Potensi peternakan Kepulauan Riau fokus pada ternak itik, sapi, ayam, dan kambing. Peternakan umumnya masih dilakukan dalam skala kecil.

Pertanian di Kepuluauan Riau mengedepankan sektor palawija dan holtikultura. Selain itu juga ditanam kelapa, kopi, gambar, nanas, dan cengkeh.

9. Potensi Sumber Daya Alam Aceh

Provinsi Aceh mempunyai potensi sumber daya alam yang besar di bidang pertanian dan perkebunan. Pertanian di Aceh menghasilkan padi, kedelai, singkong, ubi jalar, jagung, kedelai, sayuran dan buah-buahan.

Menurut buku Statistik Perkebunan Aceh 2020, pada sektor perkebunan, Aceh menghasilkan coklat, kemiri, karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, cengkeh, pala, nilam, lada, pinang, tebu, tembakau, dan kapuk.

Provinsi ini juga banyak menghasilkan sayuran dan buah-buahan antara lain bawang merah, cabai, kubis, kentang, kacang panjang, tomat, mentimun, pisang, mangga, rambutan, nangka, durian, jambu biji, pepaya, dan melinjo.

Hasil laut Aceh terdiri dari penangkapan ikan di darat dan penangkapan ikan di laut. Potensi perikanan laut di wilayah Aceh cukup besar namun belum dimanfaatkan secara optimal.

Di bidang peternakan, Aceh memproduksi sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam kampung, ayam pedaging, ayam petelur, dan itik.

Sedangkan potensi sumber daya mineral di Aceh antara lain gas alam, minyak bumi, batu bara, emas, dan tembaga.

10. Potensi Sumber Daya Alam Bengkulu

Beberapa hasil pertanian, perikanan, dan kehutanan di Bengkulu memiliki potensi untuk dikembangkan dan diolah dalam industri olahan, seperti minyak kelapa sawit, rotan, kayu lapis.dan olahan untuk bahan furniture, crumb rubber, udang beku dan pengolahan ikan dalam kaleng.

Daerah Bengkulu juga menghasilkan sayur-sayuran, seperti lombok, tomat, kacang kedelai, kacang hijau, kancang panjang, terong, kubis, sawi, wortel, lobak, dan buah-buahan seperti durian, mangga, pepaya, dan pisang.

Bengkulu memiliki komoditas perkebunan unggulan seperti sawit, karet, kopi, teh, kakao, kelapa, lada, aren, dan lada.

Tidak hanya itu, di sektor pertambangan Bengkulu juga memiliki potensi yang menjadi pendapatan daerah yaitu batu bara, emas, pasir besi, batu apung, dan bentonit.

Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, Bengkulu juga mempunyai potensi perikanan dan kelautan yang masih bisa dimaksimalkan.

Baca juga artikel terkait PULAU SUMATERA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya & Balqis Fallahnda