Menuju konten utama
Ilmu Geografi

Profil Provinsi Sumatera Utara: Sejarah, Geografi & Peta

Profil Provinsi Sumatera Utara, mulai dari sejarah Sumatera Utara, letak geografisnya, dan peta Sumatera Utara.

Profil Provinsi Sumatera Utara: Sejarah, Geografi & Peta
Peta Sumatera utara. foto/istockphoto

tirto.id - Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari 36 provinsi yang ada di Indonesia.

Provinsi ini terdiri dari bermacam-macam suku, di mana suku aslinya terdiri dari Melayu, Batak, Karo, Simalungun, Batak Toba, Fak-fak, Mandailing, Dayak dan Nias.

Sedangkan penduduk yang datang dari luar Sumatera Utara berasal dari Jawa, Sunda, Bali, Ambon, Minahasa, Banjar, Palembang, Riau, Minangkabau dan lain sebagainya.

Jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara ini adalah yang terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Menurut data BPS, penduduk Sumatera Utara mencapai 14,7 juta per tahun 2021. Mayoritas yang berada di pedesaan bekerja di sektor pertanian, sedangkan yang ada di kota profesinya lebih beragam, antara lain pedagang, pegawai, buruh dan lain sebagainya.

Dikutip situs Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), provinsi yang mempunyai 30 kota/kabupaten ini mempunyai struktur masyarakat yang sifatnya berlatar belakang dari keturunan daerah atau biasa disebut dengan genealogis-teritorial.

Struktur genealogis-teritorial in antara lain terlihat di wilayah yang didiami oleh suku Nias, Mandailing, Batak, Karo dan lain sebagainya.

Untuk penduduk suku asli Melayu, umumnya mendiami wilayah di ujung timur Sumatera Utara.

Sejarah Sumatera Utara

WISATA ISTANA MAIMOON DITUTUP UNTUK UMUM

Seorang warga melintas di depan Istana Maimoon Medan, Sumatera Utara, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Septianda Perdana/hp.

15 April 1948 merupakan hari ditetapkannya provinsi Sumatera Utara melalui UU nomor 10 tahun 1948.

Laman resmi Provinsi Sumut menuliskan, mulanya, provinsi Sumatera Utara pada era kolonialisme Belanda disebut sebagai Gouverment van Sumatera yang menaungi seluruh pulau Sumatera, pusat pemerintahannya berada di kota Medan.

Setelah Indonesia menjadi Negara yang merdeka, ada tiga provinsi di pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara, Tengah dan Selatan.

Berikut ini periodesasi lahirnya Sumatera Utara:

  • Tahun 1854 berdirinya Provinsi Sumatera yang mencakup keseluruhan kota dan kabupaten yang ada di pulau Sumatera.
  • Tahun 1948, terbitnya Undang-Undang yang memecah pulau Sumatera menjadi 3 provinsi.
  • Tahun 1949 terbentuknya provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur, hal ini berarti, ada penambahan provinsi di pulau Sumatera.
  • Tahun 1950 ada penggabungan kembali, yang sebelumnya terpecah: Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Timur
  • Tahun 1956 provinsi Aceh kembali menjadi provinsi sendiri, di mana sebagian dari wilayah provinsi Sumatera Utara masuk di provinsi Aceh.

Letak Geografis Sumatera Utara

Perkebunan Sumatera Utara

Perkebunan Sumatera Utara. foto/IStockphoto

Menurut situs Peta Bahasa Kemdikbud, Sumatera Utara mempunyai luas daratan 71.680 Km.

Karena luasnya tersebut, Provinsi Sumatera Utara terkenal dengan perkebunannya. Komoditas yang dihasilkan dari perkebunanannya adalah karet, cokelat, teh, sawit, kopi, cengkeh, tembakau dan lain sebagainya.

Letak geografis Sumatera Utara berada pada 10-40 Lintang Utara dan 980-1.000 Bujur Timur.

Batas provinsi ini di ujung utara adalah provinsi Aceh yang berdekatan dengan Selat Sumatera, ujung baratnya Provinsi Sumatera Barat dan Riau, serta ujung timur dari Sumatera Utara adalah Selat Sumatera.

Wilayah Sumatera Utara di bagian barat berupa pantai dan dataran rendah. Wilayah bagian timurnya dataran tinggi yang meliputi daerah Karo, Toba dan Humbang.

Di daerah dataran tinggi ini, terdapat banyak gunung, meliputi Sibayak, Sinabung, Martimbang dan Sorik Marapai.

Sedangkan di dataran rendahnya terdapat bentangan sungai yang meliputi Wampu, Batang Serangan, Deli, dan Asahan.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dhita Koesno