Menuju konten utama

KSP Membantah Jokowi Tak Peduli Saat Listrik Mati di Sumatra

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjamin bahwa kejadian di Sumatra tidak akan terulang di wilayah Indonesia lainnya.

KSP Membantah Jokowi Tak Peduli Saat Listrik Mati di Sumatra
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) didampingi Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (kanan) meninjau Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (22/9/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjelaskan pemerintah akan menguatkan kapasitas tenaga listrik di Sumatra yang sebelumnya mengalami mati daya.

Penguatan kapasitas dilakukan dengan membangun sumber listrik cadangan. Menurutnya hal itulah yang membedakan dengan kondisi listrik di Jawa yang cepat dipulihkan apabila terjadi pemadaman atau korsleting.

"Tapi di Sumatra perlu ada penguatan kapasitas sehingga kalau terjadi sesuatu lagi mencari sumber-sumber mana yang bisa dilarikan ke sana. Itu bedanya, kalau di Jawa lebih banyak," kata Moeldoko di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2024).

Dia membantah jika Jokowi tak peduli terhadap kejadian listrik padam tersebut.

Moeldoko menjamin bahwa kejadian di Sumatra tidak akan terulang di wilayah Indonesia lainnya. Namun dia menambahkan bahwa pertumbuhan listrik akan terus diiringi dengan pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi PLN.

"Sehingga PLN perlu lebih fleksibel sehingga pengembangan-pengembangan listrik wilayah khusus perlu dikembangkan lagi," katanya.

Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB), Adhi Herlambang, menuturkan pemadaman listrik di Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu terjadi karena ada gangguan pada jaringan transmisi saluran listrik udara (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat.

SUTET 275 kV Linggau-Lahat merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Pulau Sumatra sehingga ketika terjadi gangguan di saluran transmisi tersebut banyak daerah di Sumatra terdampak.

“Segera setelah kejadian, tim gabungan PLN bergerak cepat, untuk melakukan koordinasi dan penormalan bertahap mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan,” jelas Adhi dalam keterangan yang diterima Tirto, Kamis (6/6/2024).

Sebagai upaya penormalan, UID S2JB melibatkan penanganan pada 458 penyulang, 29.146 gardu distribusi dan 4,3 juta pelanggan. Setelah melalui berbagai upaya penormalan, PLN berhasil memulihkan 100 persen pasokan listrik yang menyuplai 4,3 juta pelanggan di Provinsi Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu.

“PT PLN (Persero) berhasil menormalkan kembali 100 persen pasokan listrik yang menyuplai 4,3 juta pelanggan di Provinsi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu. Kecepatan dan dedikasi dalam penanganan ini tidak hanya memastikan pemulihan pasokan listrik, tapi juga menjaga tingkat keselamatan dan kualitas pekerjaan yang optimal oleh petugas PLN,” kata Adhi.

Baca juga artikel terkait LISTRIK MATI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi