Menuju konten utama

Potensi Sumber Daya Alam Papua dan Pembagian Wilayahnya

Berikut ini potensi sumber daya alam Papua dan pembagian wilayahnya. Selengkapnya akan dibahas singkat pada artikel di bawah ini.

Potensi Sumber Daya Alam Papua dan Pembagian Wilayahnya
Potensi Sumber Daya Alam Papua dan Pembagian Wilayahnya./Kepulauan Pianemo, Blue Lagoon dengan Green Rockes, Raja Ampat, Papua Barat. Indonesia. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Secara geografis, Papua memiliki luas sebesar 412,215 km2. Papua dihuni oleh 5.437.775 penduduk dengan pembagian 7 wilayah adat dan 6 provinsi.

Banyak sekali flora dan fauna yang bisa ditemukan. Kebanyakan flora di Papua memiliki kesamaan dengan jenis flora di benua Australia. Salah satu flora yang sedang diminati oleh para peneliti adalah Formica Orchidaceae yang merupakan salah satu jenis anggrek yang langka.

Di Papua terdapat fauna endemik seperti cendrawasih dan kasuari, bermacam-macam jenis burung, kangguru tanah, kuskus, berbagai jenis serangga, dan lain-lain.

Selain flora-faunanya yang kaya, Papua juga memiliki kekayaan alam lain yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Provinsi di Papua Beserta Ibukotanya

Papua pada awalnya memiliki 1 provinsi yaitu Provinsi Papua. Kemudian beberapa kali terjadi pemekaran wilayah di Papua dan terbentuklah 5 provinsi baru yaitu Provinsi Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya.

1. Provinsi Papua

Provinsi yang sebelumnya disebut dengan Provinsi Irian Barat kemudian berganti menjadi Irian Jaya dan berganti lagi hingga saat ini bernama Provinsi Papua, resmi berdiri pada 1963 dengan Kota Jayapura sebagai ibukotanya.

Provinsi ini tercatat memiliki luas 421.981 km2 dengan 29 kabupaten/kota yang terbagi atas 576 distrik dan 5.560 desa/kelurahan.

2. Provinsi Papua Barat

Tanah Provinsi Papua Barat seluas 64.134,66 km2 dengan 7 kabupaten, 86 kecamatan, 21 kelurahan, dan 803 kampung. Provinsi Papua Barat dengan Manokwari sebagai ibukotanya merupakan hasil pemekaran resmi dari Provinsi Papua pada tahun 2003.

3. Provinsi Papua Selatan

Ibu kota Provinsi Papua Selatan berada di Kabupaten Merauke dengan luas wilayah 120.270,11 km2. Papua Selatan merupakan salah satu hasil dari pemekaran Provinsi Papua pada 2022. Provinsi Papua Selatan terdiri dari 4 Kabupaten dengan 78 distrik, 24 kelurahan dan 686 kampung.

4. Provinsi Papua Tengah

Provinsi Papua Tengah juga merupakan salah satu provinsi baru hasil pemekaran Provinsi Papua pada 2022 lalu dengan ibu kota Nabire. Provinsi Papua Tengah memiliki luas wilayah 61.073 km2 dengan 8 kabupaten yang terdiri dari 131 kecamatan, 36 kelurahan dan 1.148 desa.

5. Provinsi Papua Pegunungan

Provinsi Papua Pegunungan juga termasuk hasil pemekaran dari Provinsi Papua pada 2022. Ibu kota provinsi terletak di Kabupaten Jayawijaya. Di tanah seluas 51.213,33 km2 Provinsi Papua Pegunungan memiliki 8 kabupaten dengan 252 kecamatan, 10 kelurahan dan 2.617 desa.

6. Provinsi Papua Barat Daya

Provinsi Papua Barat Daya merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Papua Barat pada akhir tahun 2022 lalu dengan Kota Sorong sebagai ibu kota provinsinya. Wilayah Provinsi Papua Barat Daya seluas 38.820,90 km2 yang terdiri dari 6 kabupaten/kota, 132 kecamatan, 85 kelurahan dan 939 desa.

Wilayah Adat Papua Beserta Ibukotanya

Secara sosial budaya, Papua terbagi menjadi 7 wilayah adat dengan karakteristik sosial budaya yang berbeda. Wilayah adat inilah yang menjadi dasar pemekaran kabupaten di provinsi-provinsi di Papua.

1. Wilayah Adat Laa Pago

Wilayah adat Laa Pago terdapat di Provinsi Papua Pegunungan ditambah Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya di Provinsi Papua Tengah.

Sebagian besar kabupaten di wilayah adat Laa Pago telah mencapai capaian indikator pembangunan dibidang kesehatan, namun dibidang pendidikan dan ekonomi lebih rendah dari capaian provinsi dan nasional.

2. Wilayah Adat Mee Pago

Wilayah adat Mee Pago berada di wilayah Provinsi Papua Tengah meliputi Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Mimika, Paniai dan Intan Jaya.

Capaian indikator pembangunan wilayah adat Mee Pago dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi secara umum masih rendah dibanding capaian provinsi dan nasional sehingga sangat dibutuhkan percepatan pembangunan.

3. Wilayah Adat Saireri

Secara administratif, wilayah adat Saireri termasuk ke dalam Provinsi Papua yakni Kabupaten Supiori, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, dan Kab. Waropen.

Capaian indikator pembangunan di wilayah adat Saireri dalam bidang kesehatan dan pendidikan sudah cukup baik, berbeda dengan bidang ekonomi yang indikator capaiannya masih rendah dibanding capaian provinsi dan nasional.

4. Wilayah Adat Tabi

Secara administratif, wilayah adat Tabi atau Mamta termasuk ke dalam Provinsi Papua meliputi Kota dan Kabupaten Jayapura, Kab. Keerom, Sarmi dan Mamberamo Raya, Provinsi Papua.

Sebagian besar kabupaten di wilayah adat Tabi memiliki capaian indikator pembangunan dibidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang sudah cukup baik di antara capaian provinsi dan nasional.

5. Wilayah Adat Anim Ha

Secara administratif, wilayah adat Anim Ha termasuk ke dalam Provinsi Papua Selatan meliputi Kab Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Kab. Asmat.

Sebagian besar wilayah adat Anim Ha memiliki capaian indikator pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan yang sudah baik, namun pada bidang ekonomi masih di bawah capaian provinsi dan nasional.

6. Wilayah Adat Domberay

Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya terdapat di cakupan wilayah adat Domberay antara lain Kabupaten Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Manokwari, Tambrauw, Maybrat, Sorong Selatan, Kab. Sorong, Kota Sorong dan Kab. Raja Ampat.

Sebagian besar kabupaten di wilayah adat Anim Ha masih memiliki capaian indikator pembangunan yang rendah dibidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi sehingga percepatan pembangunan perlu lebih diupayakan.

7. Wilayah Adat Bomberay

Wilayah adat Bomberay mencakup Kabupaten Fakfak dan Kaimana, Provinsi Papua Barat. Kabupaten Kaimana sendiri memiliki capaian indikator pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan yang masih rendah.

Untuk kedua kabupaten dalam bidang ekonomi juga masih rendah dari capaian provinsi dan nasional.

Apa Saja Potensi Sumber Daya Alam Papua?

Papua sangat kaya akan sumber daya alamnya. Berikut ini adalah potensi sumber daya alam Papua yang bisa dikembangkan

  • Sektor pertambangan meliputi minyak, gas, emas, perak, nikel, tembaga dan gas alam
  • Tanaman pangan antara lain padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan
  • Tanaman perkebunan antara lain kelapa sawit, kelapa, cokelat, kopi, karet dan tebu
  • Sektor peternakan meliputi babi, sapi potong, dan kambing
  • Sektor perikanan dan kelautan seperti perikanan tangkap laut, budidaya perikanan laut, tambak, kolam, karamba, jaring apung, dan sawah.
  • Industri hilir seperti industri buah merah, kakao, kelapa; industri pengolahan turunan hasil pertanian, perikanan dan pertambangan serta minyak & gas
  • Sektor pariwisata terutama wisata alam seperti pegunungan, danau dan taman nasional; wisata bahari seperti Raja Ampat, dan wisata budaya seperti Festival Budaya Lembah Baliem.

Baca juga artikel terkait SDA PAPUA atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Dhita Koesno