tirto.id - Provinsi Papua merupakan wilayah yang terletak di bagian paling Timur Republik Indonesia.
Luas daratan Provinsi Papua adalah 21,9% dari total tanah seluruh Indonesia yaitu 421.981 km2, demikian seperti dikutip situs resmi BPK RI.
Wilayah tersebut membujur dari barat ke timur (Sorong-Jayapura) sepanjang 1.200 km (744 mil) dan dari utara ke selatan (Jayapura-Merauke) sepanjang 736 km (456 mil).
Website resmi Pemerintah Provinsi Papua menuliskan, asal kata Papua diambil dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, di mana ini merepresentasikan tampilan fisik suku-suku asli Papua.
Di sepanjang pesisir Papua, ada begitu banyak pulau yang berjejer. Pulau-pulau itu antara lain Pulau Biak, Numfor, Yapen dan Mapia yang berada di pesisir utara.
Kemudian di sebelah Barat terdapat Pulau Salawati, Batanta, Gag, Waigeo dan Yefman.
Sedangkan di pesisir Selatan ada pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang, serta di bagian Timurnya berbatasan dengan negara tetangga, Papua New Guinea.
Potensi Sumber Daya Alam Provinsi Papua
Provinsi Papua memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah seperti perkebunan, pertambangan, hasil hutan, dan eko-wisata.
Mutiara dan rumput laut, merupakan barang pokok dalam perdagangan di kabupaten Raja Ampat.
Sedangkan kabupaten Sorong Selatan merupakan satu-satunya penghasil kain tenun tradisional yang unik, yang disebut baju timor.
Lalu di Papua Barat, terdapat Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang berada di Kabupaten Teluk Wondama.
Taman nasional ini merupakan wisata alam utama dengan panjang garis pantai 500 km, luas daratannya mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan.
Di sini pula terdapat wisata bahari Papua yang keindahan pantainya sudah dikenal hingga manca negara, yakni Raja Ampat.
Selain itu, di Papua Barat ada juga gua yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia yang ditemukan oleh tim ekspedisi speologi Prancis.
Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter. Terletak di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari.
Sejarah dan Geografis Papua
Masih dilansir dari laman BPK dan papua.go.id, Papua sering juga disebut sebagai Papua Barat. Namun sebutan ini biasanya lebih dikenal oleh para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.
Jauh sebelum itu, yakni pada tahun 1969 hingga 1973, provinsi ini disebut dengan Irian Barat dan kemudian oleh Presiden Soeharto diganti nama lagi menjadi Irian Jaya saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport.
Nama Irian Jaya pun resmi dipakai dan bertahan hingga tahun 2002.
Selanjutnya, nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua.
Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia, di mana bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Irian Jaya Barat yang sekarang bernama Provinsi Papua Barat.
Hingga bulan Juni tahun 2022, Pemerintahan Daerah Papua memiliki 29 daerah kabupaten/kota, terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota terbagi atas 576 distrik, 5.560 desa/kelurahan.
Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah kecamatan terbanyak yaitu 51 kecamatan dan 518 desa.
Sedangkan Kabupaten Supiori memiliki jumlah kecamatan paling sedikit, yakni 5 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 38.
Sementara itu, berdasarkan peraturan pemerintah No.45 tahun 1999, wilayah yang mencakup Pulau Papua yang ditetapkan sebagai Irian Jaya Barat dan terdiri dari pulau-pulau kecil Provinsi Papua.
Kuliner Papua
Selain keindahan alamnya yang memukau, Provinsi Papua memiliki kuliner khasnya yakni papeda atau bubur sagu.
Dikutip dari situs BPKP, papeda atau bubur sagu adalah bubur yang terbuat dari tepung sagu yang menjadi makanan pokok penduduk asli Indonesia bagian timur, yaitu sebagian Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Cara membuat papeda adalah dengan memasak tepung sagu yang dicampur air dan diaduk hingga menggumpal.
Papeda memiliki konsistensi dan tekstur seperti lem. Penyajiannya sering disandingkan dengan sayur bunga pepaya dan tumis kangkung yang menjadi pelengkap lauk untuk menu utama papeda.
Selain itu, papeda juga bisa dimakan bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara serta dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Peta Provinsi Papua
Untuk melihat peta Provinsi Papua secara lengkap, Anda bisa mengkliknya melalui tautan di bawah ini:
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Dhita Koesno