tirto.id - Kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/11/2024) pagi, memicu kerusuhan. Kecelakaan ini menyebabkan seorang bocah terlindas truk sehingga memicu amarah warga.
Peristiwa kericuhan warga Teluk Naga ini terekam video yang kini viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, tampak warga ramai-ramai melempari polisi dengan batu dan merusak sejumlah unit truk tambang proyek Pantai Indah Kosambi (PIK) 2.
Lantas, bagaimana kronologi truk lindas bocah di Teluknaga yang memicu kericuhan? Kecelakan truk lindas bocah ini terjadi di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, tepatnya di depan steam mobil Desa Kampung Melayu Timur.
Kecelakaan ini melibatkan truk dan sepeda motor. Sopir truk tanah berinisial DWA (21 tahun). Ada pun sepeda motor dikendarai oleh SD (20 tahun) yang berboncengan ANP (9 tahun).
Saat kecelakaan terjadi, ANP terjatuh dan masuk ke kolong mobil. Hal itu menyebabkan kaki kirinya terlindas ban depan truk. Keadaan luka yang dialami ANP cukup parah sehingga secepatnya dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang.
"Sopir truk penyebab kecelakaan telah kami amankan dan tengah dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa ini," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Polisi Zain Dwi Nugroho, dikutip dari Antara.
Kronologi Truk Lindas Bocah di Teluknaga
Peristiwa kecelakaan yang melibatkan truk dengan pengendara motor berboncengan di Teluk Naga, Tangerang, terjadi di Jalan Salembaran, pada Kamis (7/11/2024), sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat itu, truk yang dikemudikan oleh DWA berjalan dari Kosambi menuju arah Teluk Naga. Di belakang truk ada pengendara SD yang berboncengan dengan ANP. Kedua korban hendak menyalip truk tersebut.
Sayangnya, SD mengambil jalur kiri untuk mendahului truk. Saat itu ruang yang ada di sisi kiri truk kurang memadai untuk dilakukan penyalipan. Jarak pandang DWA juga terbatas untuk melihat sebelah kirinya melalui kaca spion.
Keadaan tersebut lantas membuat sepeda motor terjatuh. SD sebagai pengendara jatuh ke kiri, lalu ANP justru ke kanan. Nahas tubuh ANP justru masuk ke kolong truk.
Akibatnya, kaki kiri ANP terlindas ban depan truk bagian kiri. Kaki ANP mengalami luka sangat serius. Ia pun dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk memperoleh penanganan medis.
Sementara itu, DWA segera diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota. Ia diperiksa mendalam mengenai peristiwa kecelakaan yang telah terjadi.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, ratusan warga datang memblokir jalanan sekitar tempat kejadian. Mereka ramai-ramai merusak sejumlah truk proyek PIK 2 dan melempari polisi yang berjaga di lokasi dengan batu.
Penyebab Warga Rusuh di Teluknaga
Penyebab warga Teluknaga, Kabupaten Tangerang rusuh, salah satunya karena kecelakaan yang menyebabkan korban anak terlindas truk. Namun, kecelakaan ini bukan satu-satunya yang menjadi alasan warga mengamuk.
Masih mengutip Antara, masalah utama kemarahan warga karena truk-truk proyek tambang dinilai banyak memicu kecelakaan di wilayah setempat. Warga menilai kegiatan truk tambang tersebut melanggar aturan jam operasional sesuai peraturan daerah (perda).
Warga menyebut bahwa truk-truk telah merusak jalan, menimbulkan debu, dan mengganggu aktivitas masyarakat. Tak hanya itu, warga mengklaim truk tambang telah memicu tiga kali kecelakaan di wilayah setempat.
"Dalam seminggu menimbulkan tiga kali peristiwa kecelakaan dengan korban dari masyarakat," kata Maman (45), salah satu warga seperti yang dikutip dari Antara.
Kerusuhan itu berawal dari aksi pemblokiran jalan oleh warga di jalan Salembaran Jaya Barat. Aksi tersebut dinilai warga sebagai aksi yang spontan karena banyak warga yang geram akibat aktivitas kendaraan tambang PIK 2 di sekitar wilayah tersebut.
Tak hanya memblokir jalan, sejumlah warga menyerang truk-truk tambang yang melintas di wilayah Teluk Naga. Beberapa unit truk juga dibakar dan suku cadangnya dijarah.
Aksi ini lantas direspons Polres Metro Kota Tangerang dan Polda Metro Jaya dengan menurunkan personil untuk mengamankan kondisi. Namun, warga yang memblokir wilayah setempat malah bentrok dengan polisi.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya