tirto.id - Tragedi truk ugal-ugalan dan menabrak sejumlah kendaraan di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (31/10/2024), menghebohkan publik. Pasalnya banyak beredar kabar bahwa korban tewas lebih dari sepuluh orang.
Video tentang insiden truk ugal-ugalan di Tangerang banyak beredar di media sosial dan viral. Beberapa video mengabarkan bahwa banyak korban yang tergeletak di jalan usai insiden penabrakan itu.
Selain itu, banyak kendaraan roda dua dan empat rusak akibat ditabrak truk yang melaju ugal-ugalan. Pasalnya, truk kontainer tersebut sempat terlihat melaju dengan kecepatan tinggi di jalur yang berlawanan arah.
Warga setempat pun tampak mengejar truk yang melaju dengan kecepatan tinggi. Puluhan kendaraan bermotor juga melaju dengan kecepatan tinggi untuk menghentikan truk tersebut.
Ketika akhirnya truk berhasil dihentikan, mereka berteriak meminta sopir keluar dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam beberapa video, terlihat warga berhasil memaksa sopir keluar dari truk.
5 Fakta Penabrakan Truk di Cipondoh, Tangerang
Banyak informasi terkait insiden penabrakan truk yang terjadi di Cipondoh, Tangerang, tersebar luas di media sosial meski kebenarannya belum dapat dipastikan. Beberapa kabar yang beredar di media sosial menyebutkan jumlah korban mencapai 30 orang dan delapan lainnya tewas.
Kabar lain yang beredar di media sosial mengatakan bahwa sopir meninggal di tempat akibat amukan massa. Namun, informasi-informasi telah dibantah oleh pihak kepolisian.
Berikut ini beberapa fakta kecelakaan akibat truk ugal-ugalan di Cipondoh, Tangerang:
1. Kronologi truk tabrak kendaraan di Tangerang
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, menyatakan bahwa pihak kepolisian menerima laporan dari warga setempat mengenai truk kontainer yang dikemudikan secara ugal-ugalan. Truk tersebut dilaporkan menabrak beberapa pengendara di jalan.
Laporan menyebutkan bahwa truk kontainer itu dikemudikan dari arah Graha Raya dan akhirnya berhenti di Jalan Veteran, tepatnya di Tugu Adipura. Truk berhenti setelah dikejar massa.
Zain juga mengatakan bahwa massa yang marah berusaha memaksa sopir keluar dari kendaraan dengan melemparkan batu dan barang lainnya. Namun, sopir tetap berusaha menjalankan truk kontainer sampai akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak kepolisian terus mengumpulkan bukti dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Pihaknya juga mengatur lokasi agar lalu lintas tetap lancar.
"Sekarang sedang dilakukan olah TKP, evakuasi korban dan kendaraan serta barang bukti lainnya dikumpulkan," ujar Kapolres, seperti dikutip dari Antara News, Kamis (31/10/2024).
2. Korban luka sebanyak enam orang
Kapolres Metro Tangerang Kota menyebutkan bahwa korban kecelakaan truk di Tangerang berjumlah enam orang. Keenam korban dalam kondisi terluka dan kini mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Dari data sementara, unit Lakalantas Polres Metro Tangerang Kota, disebutkan total ada enam korban luka," tulis laporan di Instagram @polresmetrotangerangkota, Jumat (1/11/2024).
Polres Metro Tangerang Kota juga menegaskan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Ini sekaligus membantah kabar yang beredar di media sosial soal adanya korban jiwa.
"Tak ada korban meninggal," lanjut laporan tersebut.
Sementara itu, Kapolres Tangerang Kota dikabarkan sudah melakukan pengecekan korban di Rumah Sakit ECM Kota Tangerang. Pihaknya juga terlihat memintai keterangan dari para korban tabrakan truk.
3. Sopir truk masih mendapat perawatan di IGD
Kabar bahwa sopir truk meninggal di tempat karena amukan massa telah dibantah oleh pihak kepolisian. Zain menjelaskan bahwa sopir truk memang luka-luka akibat dihakimi massa setelah kejadian, namun dalam kondisi masih bernyawa.
Saat ini, sopir truk mendapat perawatan di IGD di RSUD Kabupaten Tangerang. Sayangnya, kondisi sopir belum bisa dimintai keterangan karena belum sepenuhnya sadar.
"Sopir masih belum kita bisa lakukan pemeriksaan sebab masih ngigau. Jadi penangan medis saja dahulu," terang Zain.
4. Identitas sopir truk masih dicaritahu
Zain menambahkan bahwa identitas sopir masih belum dapat diketahui. Pasalnya, sopir truk tidak membawa dokumen identitas yang lengkap. Pihaknya, hanya menemukan faktur pengiriman barang yang dibawa oleh sopir.
"Sampai saat ini kami belum menemukan identitas, kita hanya menemukan dompet, ada faktur pengiriman barang, nah ini kita sedang komunikasikan dengan tempat perusahaan pengirim maupun perusahaan penerima, biar kita tahu identitas dari sopir," katanya.
5. Kepolisian membuka posko pengaduan
Zain mengatakan bahwa Kepolisian Metro Tangerang Kota saat ini masih melakukan pendataan korban di rumah sakit lain. Pihaknya juga merinci daftar kendaraan yang menjadi korban dari kecelakaan yang melibatkan truk kontainer di Tangerang.
"Kami juga pada saat ini masih melakukan pendataan di rumah sakit lain maupun kendaraan-kendaraan yang menjadi korban dari peristiwa ini," kata Zain.
Saat ini kepolisian membuka posko pengaduan di unit laka Polres Metro Tangerang Kota. Posko ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang memiliki informasi atau menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Silahkan bisa merapat kami, atau menginformasikan kepada kami atau lewat nomor Whatsapp 082211110110," jelasnya.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra