Menuju konten utama

Keistimewaan Bulan Rajab dan Amalan: Puasa, Doa, hingga Sedekah

Keistimewaan bulan Rajab merupakan salah satu dari 3 bulan lainnya yang dimuliakan oleh Allah SWT, yakni Zulkaida, Zulhijah, dan Muharram.

Keistimewaan Bulan Rajab dan Amalan: Puasa, Doa, hingga Sedekah
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Umat Islam telah memasuki bulan Rajab 1444 H mulai hari Kamis, 3 Februari 2022. Rajab merupakan salah satu dari 3 bulan lainnya yang dimuliakan oleh Allah SWT, yakni Zulkaida, Zulhijah, dan Muharram.

Rajab merupakan bulan di mana banyak keutamaan-keutamaan dari Allah SWT. Pada bulan ini, terjadi peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW. Selain itu, pada bulan ini pula terdapat banyak amalan-amalan khusus yang dapat dilaksanakan oleh umat Islam.

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ - ٣٦

Arab Latin:

Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya:

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa. (QS. At Taubah [9]:36).

Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Rajab

Pada zaman dahulu, orang Arab memuliakan Rajab melebihi bulan-bulan lainnya. Hingga muncul sebuah julukan bahwa bulan Rajab adalah Al-Ashabb yang memiliki arti yang mengucur atau menetes. Dikutip dari laman NU Online Jatim, dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Bulan Rajab juga mempunyai julukan Al-Ashamm yang berarti tuli, lantaran pada bulan ini tidak terdengar adanya peperangan. Selain itu, bulan Rajab memiliki sebutan Rajam, karena pada waktu itu para setan dikutuk dan dilempari sehingga tidak menyakiti para kekasih Allah dan orang-orang saleh.

Dikutip dari laman MUI, pada bulan Rajab, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berperang kecuali bersifat defensif karena diserang. Hal ini dilakukan, lantaran pada bulan ini Rasulullah SAW mengingatkan kepada umatnya untuk memperbanyak beribadah dan menghindari perbuatan dosa.

Rajab dapat dimaknai sebagai bulan persiapan jasmani, rohani, dan ekonomi seorang muslim untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Pada bulan ini juga, Rasulullah SAW melakukan Isra dan Mikraj, di mana peristiwa ini yang nantinya memunculkan perintah salat lima waktu (salat wajib). Wahyu ini diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tanpa adanya perantara dari Malaikat Jibril AS.

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram [suci]. Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram. [Satu bulan lagi adalah] Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil [akhir] dan Sya’ban,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Amalan-amalan Bulan Rajab

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bulan Rajab merupakan bulannya Allah SWT. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada umatnya untuk memperbanyak amalan-amalan kebajikan dan meninggalkan perbuatan dosa terkhusus di bulan itu. Beberapa amalan-amalan yang dapat dilaksanakan oleh seorang muslim untuk menggapai keutamaan dari bulan Rajab sebagai berikut:

1. Membaca doa ketika memasuki bulan Rajab

Rasullah SAW mencontohkan sendiri bagaimana beliau menyambut masuknya bulan Rajab dengan membaca doa. Dikutip dari laman NU Online, Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menyebutkan bahwa doa yang dibaca Rasulullah saat memasuki bulan Rajab adalah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin:

Allahumma barik lana fi rajaba wasya'bana waballighna ramadhana.

Artinya:

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

2. Memperbanyak puasa

Puasa merupakan salah satu amalan yang akan dilipatgandakan pahalanya di bulan Rajab. Beberapa jenis puasa sunah yang dapat dilakukan meliputi puasa Senin dan Kamis, puasa Ayyamul Bidh (Hari-hari Putih), serta puasa Daud. Penggandaan pahala puasa dijelaskan dalam sebuah perkataan dari Abdullah bin Abbas RA sebagai berikut:

“Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak” (Lataif Al-Ma’arif,2009:207)

Terdapat jenis puasa lain yang diajurkan oleh sebagian ulama Mazhab Syafi’I dan mayoritas ulama Mazhab Hanbali, yaitu puasa Rajab. Namun, beberapa kalangan lain mengatakan bahwa dalil terkait puasa Rajab diambil dari hadis lemah atau daif.

Sementara, sebagian ulama Mazhab Syafi’I dan mayoritas ulama Mazhab Hanbali berpondasi kepada hadis daif tetap bisa dilakukan sebagai amalan sunah dan keutamaan amal (fada'ilul a'mal).Puasa Rajab dilaksanakan pada tanggal 1 Rajab, puasa Kamis minggu pertama Rajab, puasa nisfu Rajab, puasa 27 Rajab, dan puasa awal, pertengahan, dan akhir bulan Rajab.

3. Memperbanyak Sedekah

Amalan lain yang dapat dilaksanakan semasa bulan Rajab adalah memperbanyak sedekah. Amalan ini juga bersifat dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

“Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah swt akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua.”

4. Memperbanyak Berzikir dan Beristigfar

Amalan terakhir yang mudah dilakukan oleh seorang muslim ketika menyambut bulan Rajab adalah dengan memperbanyak zikir dan istigfar kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada umatnya untuk menghindari perbuatan dosa ketika bulan Rajab.

Hal ini tentunya selaras dengan umatnya yang seharusnya lebih fokus dalam berzikir mengingat kepada Allah SWT dan memohon ampunanNya. Adapun ketentuan serta bacaan khusus untuk amalan zikir dan istigfar tidak ada.

Baca juga artikel terkait BULAN RAJAB atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani