Menuju konten utama

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad, Sejarah, dan Kronologi Peristiwa

Berikut kisah Israj Miraj Nabi Muhammad SAW lengkap, mulai dari sejarah hingga kronologi peristiwanya.

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad, Sejarah, dan Kronologi Peristiwa
Ilustrasi Isra Miraj. foto/IStockphoto

tirto.id - Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW pada suatu malam, yaitu dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, lantas berlanjut hingga ke langit ke-7 dan Sidratulmuntaha. Peristiwa Isra Miraj terjadi sebelum Nabi hijrah ke Madinah (Yatsrib).

Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad terjadi dalam waktu kurang dari semalam. Namun, ada banyak pengalaman fisik dan spiritual dialami oleh Rasulullah dalam peristiwa Isra Mi'raj, terutama ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah Subahanahu Wa Ta'ala.

Kisah Isra Miraj terekam di dalam Al-Quran, terutama Surah Al-Isra dan Surah An-Najm, serta sejumlah hadist shahih. Dalil Peristiwa Isra Mi'raj salah satunya terdapat di dalam Surah Al Isra ayat 1 berikut ini:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Bacaan latin Surah Al Isra ayat 1: "Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u)."

Arti Surah Al Isra ayat 1: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Sejarah Isro' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW menggambarkan salah satu peristiwa paling istimewa di masa hidup Rasulullah. Kisah Isra Miraj tak hanya menunjukkan kebesaran kekuasaan Allah Subhanahu Wa Taala. Peristiwa Isra Miraj sekaligus menegaskan keistimewaan kedudukan Nabi Muhammad SAW di hadapan Allah SWT.

Kata Isra secara bahasa artinya perjalanan malam. Secara istilah dalam Islam, arti Isra adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam.

Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya hanya dalam waktu beberapa saat saja.

Sementara itu, arti mi'raj secara bahasa adalah kenaikan. Adapun arti Mi'raj dalam Islam ialah peristiwa ketika Nabi Muhammad meneruskan perjalanan dari Baitul Maqdis di Yerusalem untuk naik ke atas serta melalui 7 langit hingga sampai ke Sidratul Muntaha.

Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW berlangsung dalam waktu kurang dari semalam, dimulai dari selepas Rasulullah melaksanakan sholat malam dan berakhir sebelum terbit fajar. Pada malam 27 Rajab itu, Nabi Muhammad sudah kembali lagi ke Makkah setelah perjalanan Isra Miraj sebelum waktu subuh.

Saat melakukan perjalanan dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis hingga sampai ke Sidratulmuntaha di ujung langit ke-7, Nabi Muhammad ditemani oleh malaikat Jibril. Sidratulmuntaha merupakan tempat paling tinggi dan paling akhir di atas langit ketujuh yang dikunjungi Nabi Muhammad SAW ketika mikraj.

Sidratul Muntaha sekaligus simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai oleh makhluk. Di Surah An Najm ayat 16-17, pengalaman Rasulullah di Sidratulmutaha digambarkan sebagai berikut:

"(Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya," [QS An Najm: 16]. "Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya)," [QS An Najm: 16].

Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah Subhanahu Wa Taala berupa kewajiban melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam bagi beliau dan umat Islam.

Awalnya, kewajiban umat Nabi Muhammad untuk melaksanakan sholat dalam sehari semalam berjumlah 50 kali sehari. Namun, ketika Rasulullah turun dari Sidratul Muntaha, Nabi Musa As mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu banyak.

Nabi Musa menyarankan agar Nabi Muhammad meminta keringanan kepada Allah SWT, hingga tersisa 5 kali sholat fardhu dalam sehari semalam. Setelah Allah SWT meringankan perintahnya menjadi sholat 5 waktu saja dalam sehari semalam, Nabi Muhammad enggan memohon keringanan lagi sekalipun Nabi Musa menyarankannya.

Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dapat diketahui dari sejumlah ayat Al-Quran dan hadits. Surah Al-Isra ayat 1 dan Surat An Najm ayat 12-17 beserta sejumlah hadits shahih menegaskan bahwa kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW benar-benar terjadi. Sejumlah hadits tentang Isra Mi'raj itu merupakan hadits mutawatir, dan ada sekitar 16 sahabat yang meriwayatkannya.

Hanya saja, terdapat satu hal terkait asal-usul Isra Miraj yang menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Perbedaan pendapat para ulama itu terkait dengan kapan peristiwa Isra Miraj terjadi.

Menukil artikel karya M Alvin Nur Choironi di laman nu.or.id, setidaknya ada 8 pendapat ulama tentang kapan peristiwa Isra Miraj terjadi, yakni sebagai berikut:

  • Pada 27 rajab tahun ke-10 kenabian (pendapat yang populer hingga kini).
  • Pada bulan Muharram tahun ke-13 kenabian (14 bulan sebelum Nabi hijrah ke Madinah).
  • Pada bulan Ramadhan tahun ke-12 kenabian.
  • Pada 27 Rabiul Akhir setahun sebelum Nabi hijrah (pendapat Al-Harby).
  • Pada bulan Zulkaidah, 19 bulan sebelum Nabi hijrah ke Madinah (pendapat As-Sadi).
  • Pada bulan Rabiul Awal tahun ke-13 kenabian (pendapat Az-Zuhri)
  • Pada tahun kelima kenabian (didukung oleh An-Nawawi dan Al-Qurthuby)
  • Pada tahun kedua kenabian.

Kesamaaan yang ada di antara pendapat-pendapat itu adalah peristiwa Isra Miraj terjadi setelah Nabi Muhammad diangkat jadi Rasululllah dan sebelum beliau hijrah ke Madinah. Adapun perbedaan muncul karena ada variasi gaya penghitungan yang beragam dalam menentukan waktu terjadinya Isra Miraj.

Kronologi Peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Di luar persoalan tanggal, kronologi peristiwa Isra Miraj terdokumentasi dalam banyak hadits. Peristiwa Isra Miraj bahkan tergambarkan dengan detail dari awal sampai akhir di hadits-hadits tersebut.

Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW lengkap dari awal sampai akhir dapat ditemukan di dalam hadits riwayat Anas bin Malik yang telah diuji kualitas sanadnya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Dalam hadits itu, terdapat cerita perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dari mulai awal berangkat hingga menerima perintah sholat 5 waktu, termasuk dialog Rasulullah dengan Nabi Musa As sebelum meminta keringanan pada Allah SWT.

Seturut sejumlah riwayat, pada malam terjadinya Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW sedang bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani.

Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka'bah. Di sana, beliau mengantuk hingga terlelap. Malaikat Jibril kemudian mendatangi Nabi Muhammad. Jibril lantas mengantarkan Nabi untuk melakukan perjalanan menuju Baitul Maqdis di Yerusalem dengan mengendarai Buraq.

Al-Qur’an tidak menjelaskan detail Buraq, meskipun kata ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 20. Detail tentang Buraq tergambar dalam hadits riwayat Anas bin Malik.

Di hadits itu, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa Buraq, "binatang putih yang lebih besar dari himar dan lebih kecil dari bighal. Ia melangkahkan kakinya sejauh pandangan mata," (HR Ahmad). Bigal dalam hadits ini maksudnya adalah hewan hasil kawin silang kuda dan keledai.

Secara garis besar, kronologi kisah perjalanan Isra Mi'raj lengkap sebagai berikut:

  1. Suatu malam, Jibril mendatangi Nabi Muhammad yang sedang berada di Masjidil Haram.
  2. Usai melaksanakan sholat malam, Nabi Muhammad mengalami semacam 'pembedahan'.
  3. Pembedahan itu dilakukan dari atas dada sampai bawah perut Nabi Muhammad.
  4. Perut Nabi Muhammad dicuci dengan air zamzam dan diisi dengan hikmah dan iman.
  5. Dikawal Jibril, Nabi Muhammad naik Buraq menuju Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis di Yerusalem).
  6. Di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad melakukan sholat sunnah 2 rakaat.
  7. Rasulullah SAW menjadi imam sholat bagi semua Nabi dan Rasul yang hadir di Baitul Maqdis.
  8. Nabi Muhammad diberi 3 gelas dengan isi berbeda-beda, yatu khamr, susu, dan air putih. Beliau memilih susu, yang disebut oleh Jibril sebagai memilih fitrah atau agama Islam.
  9. Dengan dikawal oleh Jibril, Nabi Muhammad berangkat dari Masjidil Aqsa menuju langit 1-7 hingga sampai ke Sidratul Muntaha.
  10. Di langit 1 sampai 7, Nabi Muhammad bertemu dengan sejumlah Nabi dan Rasul sebelum beliau.
  11. Rasulullah SAW bertemu Nabi Adam di langit pertama.
  12. Rasulullah SAW bertemu Nabi Isa dan Yahya di langit kedua.
  13. Rasulullah SAW bertemu Nabi Yusuf di langit ketiga.
  14. Rasulullah SAW bertemu Nabi Idris di langit keempat.
  15. Rasulullah SAW bertemu Nabi Harun di langit kelima.
  16. Rasulullah SAW bertemu Nabi Musa di langit keenam.
  17. Rasulullah SAW bertemu Nabi Ibrahim di langit ketujuh.
  18. Saat sampai di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW melihat wujud asli malaikat Jibril.
  19. Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menghadap Allah Subahanu Wa Taala.
  20. Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad menerima perintah sholat fardu 5 waktu dari Allah SWT.
  21. Selanjutnya, Nabi Muhammad kembali ke Makkah melalui Baitul Maqdis.
  22. Nabi Muhammad sudah sampai kembali ke Makkah sebelum waktu shubuh.

Kitab Qishshah Mi'rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi menerangkan bahwa dalam perjalanan dari Ka'bah ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad mengalami perhentian beberapa kali, yaitu di Madinah, dekat Sajarah Musa, tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Raja Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa.

Beberapa peristiwa lain yang dialami oleh Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Miraj adalah sebagai berikut:

  • Nabi melihat sekelompok orang yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. Ini adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah.

  • Nabi mencium aroma harum Masyitoh, yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah, meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan dimasukkan ke dalam penggorengan oleh Firaun.
  • Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang yang memukul kepala dengan palu hingga pecah, lantas kepala itu utuh kembali dan dipukuli lagi. Ini gambaran orang yang malas atau meninggalkan salat maktubah (salat wajib).

  • Nabi melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya.

  • Nabi bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan orang yang berzina.

  • Nabi bertemu sekelompok orang yang berenang di sungai darah dan dilempari batu-batu. Mereka adalah gambaran orang yang memakan harta riba.

  • Nabi melihat orang-orang yang mengumpulkan kayu bakar, mengikat dan memanggulnya, tetapi beban kayu bertambah. Mereka adalah umat yang banyak mengambil tanggungan.
  • Nabi melintasi orang yang saling mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting besi. Ini gambaran ahli fitnah.

  • Nabi melihat kaum yang mencakar wajah dengan kuku tembaga, gambaran orang yang gemar mengumpat dan menyebarkan aib.

  • Nabi melihat wanita yang memakai perhiasan serba indah, yang merupakan gambaran dunia yang bisa melalaikan orang dari akhirat. Kelak akan ada perwujudan lain, wanita itu menjadi tua renta, yang menandakan betapa dekatnya dunia menuju hari kiamat.

Ada banyak pelajaran serta hikmah dalam peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Isra Mi'raj adalah bukti bahwa kekuasaan Allah SWT melampaui segalanya tanpa batas.

Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sekaligus gambaran dari insan kamil (manusia sempurna) yang mencapai titik penghambaan mutlak kepada Tuhannya.

Baca juga artikel terkait ISRA MIRAJ atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Addi M Idhom