tirto.id - Makkah al-Mukarramah atau Mekkah adalah sebuah kota yang menjadi pusat administrasi di Provinsi Makkah, Arab Saudi.
Mekkah merupakan kota tersuci bagi umat Islam, karena di kota inilah lahir manusia paling mulia, pembawa agama Islam dan Kitab Suci Al-Qur'an, Nabi Muhammad SAW.
Di Mekkah terdapat bangunan Kakbah yang menjadi kiblat utama umat Islam di seluruh dunia ketika melakukan salat 5 waktu dan salat-salat sunah lainnya.
Berikut ini penjelasan singkat tentang sejarah, letak geografis, dan sistem pemerintahan di Mekkah.
Sejarah Kota Mekkah
Dalam Ensiklopedi Islam yang ditulis Nina M. Armando disebutkan, penduduk pertama Kota Mekkah adalah Nabi Ismail dan Hajar yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT.
Kemudian pada perkembangannya, tinggallah orang-orang Jurhum di sana. Lalu Nabi Ismail menikah dengan seorang Jurhum.
Keturunan Nabi Ismail dari pernikahan ini kemudian berkembang menjadi penduduk Mekkah.
Pada masa berikutnya, kota Mekkah dipimpin oleh kaum Quraisy, yakni suku utama yang ada di Jazirah Arab dan memiliki hak pemeliharaan terhadap Kakbah.
Kaum Quraisy dikenal karena mahir di bidang perdagangan, bahkan kemahiran berdagangnya pada zaman itu dikenal hingga Damaskus, Palestina, dan Afrika.
Pemimpin pertama dari kaum Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib.
Dulunya, Kota Mekkah hanyalah sebagai tempat tinggal suku Quraisy dan tidak berbentuk kerajaan.
Suku Quraisy biasanya akan pindah ke negeri Syam jika sedang musim panas, sementara pada musim dingin mereka bermigrasi ke Yaman.
Meski demikian, sudah ada pembagian jabatan di Mekkah, yakni:
- Hijabah (pemegang kunci pintu Ka'bah)
- Siqaayah (pengawas mata air zam-zam)
- Rifaadah (penyedia makanan bagi tamu Makkah)
- Liwaa' (pengatur panji perang)
- Qiyaadah (pemimpin pasukan perang)
Nabi Muhammad yang keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai menerima wahyu pertama kali dari Allah SWT, namun ajarannya ditolak oleh kaumnya yang masih memiliki pemikiran jahiliyah, dan ini menyebabkan Beliau pindah ke kota Madinah.
Setelah Madinah berkembang, Nabi Muhammad lalu kembali ke Makkah dalam misi membebaskan kota Makkah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makkah) pada tahun 630 (8 Hijriyah).
Pada masa selanjutnya, Kota Mekkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin atau disebut juga dengan para Khalifah yang saat itu juga berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah), dan Istanbul (Usmaniah).
Pada masa ini, Makkah tidak dijadikan pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan Khulafaur Rasyidin tetap berada di Madinah.
Seiring berjalannya waktu, sistem administrasi kekhalifahan hancur dan kota Mekkah dikuasai oleh Syarif Makkah yang ikut melawan pemerintah Usmaniah.
Kota Mekkah pun akhirnya berhasil direbut dan disatukan dalam pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayan bagi kedua kota suci Islam, Makkah dan Madinah.
Gelar ini biasa disandang para penguasa yang pernah memimpin dua kota suci tersebut
Letak Geografis Mekkah
Dikutip dari Holy Makkah, situs resmi pemerintah Mekkah, Kota Mekah terletak di wilayah Hijaz, sebuah jalur pegunungan selebar 200 km (124 mil) yang memisahkan gurun Nafud dari Laut Merah.
Kota ini terletak di sebuah lembah dengan nama yang sama sekitar 70 km (44 mi) di sebelah timur kota pelabuhan Jeddah.
Mekkah adalah salah satu kota dengan ketinggian terendah di wilayah Hijaz, terletak pada ketinggian 277 m (909 kaki) di atas permukaan laut pada 21º23' Lintang Utara dan 39º51' Bujur Timur. Mekkah dibagi menjadi 34 distrik.
Pusat kotanya berada di daerah al-Haram, yang berisi Masjid al-Haram. Daerah di sekitar masjid adalah kota tua dan terdapat distrik paling terkenal di Mekkah, Ajyad.
Jalan utama yang menuju ke al-Haram adalah Jalan Ibrahim al-Khalil, dinamai Ibrahim.
Rumah-rumah tradisional dan bersejarah yang dibangun dari batu lokal, sepanjang dua hingga tiga lantai masih ada di area pusat kota, dengan pemandangan hotel modern dan kompleks perbelanjaan.
Mekkah berada pada ketinggian 277 m (909 kaki) di atas permukaan laut, dan sekitar 70 km (44 mil) ke daratan dari Laut Merah. Ini adalah salah satu yang terendah di wilayah Hijaz.
Meskipun demikian, beberapa puncak gunung di Mekkah tingginya mencapai 1.000 m. Sedangkan total luas Kota Mekkah lebih dari 1.200 km2 (460 sq mi).
Untuk melihat peta Kota Mekkah, Anda bisa membukanya melalui tautan di bawah ini:
Pemerintahan Kota Mekkah
Seperti dilansir laman Britannica, pemimpin di Kota Mekkah adalah amir Makkah minṭaqah idāriyyah (distrik administratif), yang bertanggung jawab atas pemeliharaan hukum dan ketertiban di kota dan distrik administratif.
Amir Mekkah diangkat oleh raja dan bertanggung jawab langsung kepada menteri dalam negeri.
Sementara dewan kota Mekkah bertanggung jawab atas fungsi kotamadya; dewan tersebut dibentuk setelah Perang Dunia II dan memiliki 14 anggota, yang dipilih secara lokal dan kemudian disetujui oleh menteri dalam negeri.
Editor: Addi M Idhom