tirto.id - Doa Iftitah adalah salah satu doa yang dibaca pada saat melaksanakan shalat. Baik shalat fardu lima waktu, yakni subuh, zuhur, asar, magrib, dan isya, maupun beberapa salat sunah lainnya, kecuali salat jenazah.
Membaca doa Iftitah dalam sebuah salat hukumnya sunah. Artinya tidak diwajibkan atau bukan menjadi salah satu dari rukun salat. Meskipun demikian, demi kesempurnaan salat tersebut, membaca doa Iftitah ini sangat dianjurkan.
Dikutip sebuah hadis, disebutkan bahwa:"Salat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al-Qur’an yang mudah baginya," (HR. Abu Daud dan Hakim).
Maka, bacaan Iftitah pun disunahkan demi kesempurnaan salat yang sedang didirikan tersebut. Terkait pelaksanaanya ialah setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta’awudz.
Sedangkan pada saat salat jenazah, seperti mengutip laman NU Online, doa Iftitah ini tidak disunahkan. Pasalnya, untuk salat jenazah pelaksanaannya dianjurkan dengan singkat.
Berikut ini adalah bacaan doa iftitah dalam bentuk bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya.
Terdapat beberapa macam bacaan doa Iftitah, berikut di antaranya:
1.
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Latin:
Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaatii wal ardha haniifan musliman wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillahiihi rabbil ‘aalamiin. Laa syariikalahuu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin.
Terjemahan:
Ya Allah, Engkau merupakan raja tiada Tuhan yang patut untuk disembah selain Engkau, Engkau merupakan Tuhan serta aku adalah hamba -Mu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku. Oleh sebab itu ampunilah dosaku, sesungguhnya tak akan ada yang bisa mengampuni dosa selain Engkau.
2.
الْحَمْدُ لِلهِ حَمْداً كَثِيْراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيْهِ
Latin:
Alhamdulillahi hamdan kasiiran tayyiban mubaarokan fiihi.
Terjemahan:
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik serta penuh berkah
3.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
Latin:
Allahuakbar kabiiro, walhamdulillahikasiro, wasubhanallahibukrotawa asyiilaa
Terjemahan:
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak, Maha Suci Allah, baik pada waktu pagi dan juga petang
4.
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ غَسِّلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Latin:
Allaahumma baa’id bainii wa baina khataa yaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khataa yaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadu minad danas. Allaahummaghsil khataa yaaya bilmaa-i wats tsalji wal barad
Terjemahan:
Ya Allah, jauhkanlah antara aku dengan kesalahan – kesalahanku sebagaimana Engkau sudah menjauhkan antara timur dengan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari berbagai kesalahanku seperti baju putih yang telah dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah aku dari berbagai kesalahanku dengan salju, air, dan juga air dingin.
5.
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِيْعاً فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ وَاهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ، لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِيْ يَدَّيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
Latin:
Allahumma antal malik, la ilaha illa anta robbi wa ana ‘abduka, zholamtu
nafzi wa’taroftu bidzanbi, faghfirli dzunubi jami’a, la yaghfiruz dzunuba illa anta, wahdini liahsanil akhlaq la yahdi li ahsaniha illa anta, washrif ‘anni sayyi’aha la yashrifu ‘anni sayyi’aha illa anta, labbaika wa sa’daika, wal khoiru kulluhu biyadaika, was syarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika, tabarokta wa ta’alaita, astaghfiruka wa atubu ilaika.
Terjemahan:
Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Engkaulah Rabbku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah menzalimi diriku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku seluruhnya, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik, tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang terbaik kecuali Engkau.
Dan palingkan/jauhkanlah aku dari kejelekan akhlak dan tidak ada yang dapat menjauhkanku dari kejelekan akhlak kecuali Engkau. Labbaika (aku terus-menerus menegakkan ketaatan kepada-Mu) dan sa’daik (terus bersiap menerima perintah-Mu dan terus mengikuti agama-Mu yang Engkau ridhai). Kebaikan itu seluruhnya berada pada kedua tangan-Mu, dan kejelekan itu tidak disandarkan kepada-Mu. Aku berlindung, bersandar kepada-Mu dan Aku memohon taufik pada-Mu. Mahasuci Engkau lagi Mahatinggi. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani