tirto.id - Ketika mendirikan salat fardu atau salat wajib lima waktu, terdapat sejumlah bacaan yang perlu dilafalkan, di antaranya bacaan doa tahiyat awal dan akhir.
Bacaan doa tahiyat ini tidak hanya diucapkan di salat fardu, melainkan juga salat sunah. Karena itu, setiap muslim harus menghapal kedua bacaan tahiyat ini untuk kesempurnaan ibadahnya kepada Allah SWT.
Bagaimanapun juga, pelaksanaan salat dilakukan setiap hari. Mau tidak mau, dua doa tahiyat ini perlu dibaca berulang-ulang di setiap pengerjaan salat.
Istilah lain dari tahiyat adalah tasyahud. Dua istilah ini merupakan sinonim yang sering diucapkan, serta bermakna sama. Doa tahiyat atau doa tasyahud awal dan akhir, sebagaimana ditulis Moh. Rifa'i dalam Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (1976).
Bacaan Doa Tahiyat Awal dalam Salat Fardu
Doa tahiyat awal dibaca pada rakaat kedua dalam salat empat rakaat, mulai dari salat Zuhur, Asar, Isya, serta salat tiga rakaat, yaitu salat Magrib.
Secara hukum, bacaan doa tahiyat awal ini merupakan amalan sunah ab'ad dalam salat fardu. Sunah ab'ad sendiri bermakna sunah sebagian salat.
Artinya, tanpa membaca doa tahiyat awal pun, salat fardu tetap sah dan tidak batal. Namun, salatnya dianggap tidak sempurna.
Karena itu, ketika Nabi Muhammad SAW lupa tidak membaca doa tahiyat awal, sebagai gantinya, beliau SAW melakukan sujud sahwi.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Buhainah RA, ia berkata: "Rasulullah SAW pernah salat Zuhur dan terlupa duduk, yakni membaca doa tahiyat awal, maka ketika sempurna salatnya, ia melakukan sujud dua sujud [yakni, sujud sahwi] dengan menyebut takbir [yakni, ‘Allahu Akbar’] dalam tiap-tiap sujudnya [sujud sahwi] dan dia berkeadaan duduk, sebelum memberi salam, dan sujud bersamanya para jemaah. Adapun sujud [sahwi] itu pengganti apa-apa yang dia lupa dari duduk [yakni, membaca tahiyat awal]," (H.R. Muslim).
Untuk mengetahui cara detail melakukan sujud sahwi, klik di sini.
Berikut ini bacaan doa tahiyat awal, sebagaimana dikutip dari buku Menyelami Makna Bacaan Shalat (2015) yang ditulis Fajar Kurnianto.
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Bacaan latinnya: "At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi."
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi [Muhammad]. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Bacaan Doa Tahiyat Akhir dalam Salat Fardu
Berbeda dari doa tahiyat awal yang hukumnya sunah, bacaan doa tahiyat akhir merupakan rukun salat, serta wajib dilafalkan. Orang yang tidak membaca tahiyat akhir dianggap batal salatnya atau tidak sah.
Dilansir NU Online, bacaan doa tahiyat akhir tergolong rukun qauli atau rukun ucapan salat. Lafal doa tahiyat akhir dalam salat fardu adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Bacaan latinnya: "Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid."
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung."
Editor: Addi M Idhom