Menuju konten utama

30 Contoh Pertanyaan tentang Pancasila kepada Dosen & Jawabannya

Daftar pertanyaan tentang Pancasila bisa menjadi referensi. Artikel ini menyajikan pertanyaan tentang Pancasila untuk dosen dan jawabannya.

30 Contoh Pertanyaan tentang Pancasila kepada Dosen & Jawabannya
Warga menyaksikan pelaksanaan Kirab Pancasila di kawasan Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/Spt.

tirto.id - Menyampaikan pertanyaan tentang Pancasila kepada dosen dapat menjadi kesempatan untuk menghidupkan diskusi di kelas. Daftar pertanyaan tentang filsafat Pancasila untuk dosen dapat muncul karena murni ketidaktahuan atau untuk menambah pemahaman.

Melalui pertanyaan tentang ideologi Pancasila untuk dosen, mahasiswa tak hanya mendapat pemahaman mendalam, tetapi juga pengalaman untuk berdiskusi di kelas. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk melatih keberanian menyampaikan pertanyaan dan mengutarakan pendapat dalam kesempatan tersebut.

Suasana diskusi akan membangun interaksi dua arah di kelas. Dosen tak hanya memberikan ilmu, tetapi juga dapat memacu daya berpikir kritis mahasiswa.

Di sisi lain, mahasiswa juga memiliki kesempatan luas untuk menyampaikan gagasan dan memahami cara implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Mahasiswa bisa mempersiapkan pertanyaan tentang Pancasila untuk dosen lengkap dengan jawaban.

Artikel ini menyajikan kumpulan pertanyaan tentang Pancasila untuk dosen dan jawabannya. Simak penjelasannya.

30 Pertanyaan tentang Pancasila yang Sulit untuk Dosen

Burung garuda pancasila

Burung garuda pancasila. (FOTO ANTARA News/ferly)

Pertanyaan tentang Pancasila untuk dosen bisa disampaikan dalam berbagai kesempatan. Mulai dari pembelajaran di kelas, seminar tentang Pancasila, saat diskusi intens dengan dosen, hingga talkshow terkait Pancasila.

Mahasiswa bisa menyiapkan daftar pertanyaan esai kepada dosen. Daftar pertanyaan esai tentang Pancasila di bawah ini dapat membantu lengkap dengan jawabannya untuk memperkirakan gambaran penjelasan tentang pertanyaan:

1.Apa yang mendasari bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai dasar negara?

Jawaban: Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara. Nilai-nilai dalam Pancasila dirumuskan dari nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat Indonesia. Pancasila merepresentasikan identitas nasional, mengakomodasi keberagaman, dan menjadi titik temu seluruh ideologi yang ada di Nusantara.

2.Bagaimana cara menjelaskan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan generasi muda?

Jawaban: Nilai-nilai Pancasila perlu disampaikan pada setiap masyarakat, termasuk pada generasi muda. Cara menjelaskan nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dengan pendidikan karakter, keterlibatan dalam kegiatan sosial, menjunjung toleransi, serta aktif dalam praktik demokrasi di sekolah dan masyarakat.

3.Bagaimana Pancasila menyatukan segala perbedaan yang ada pada masyarakat?

Jawaban: Pancasila dapat menyatukan segenap perbedaan pada masyarakat. Nilai-nilai dalam Pancasila sangat mengutamakan prinsip persatuan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan suku, agama, dan budaya. Apalagi sila ketiga “Persatuan Indonesia” menjadi dasar penyatuan dalam keragaman.

4.Mengapa negara Indonesia tidak bisa menerapkan idealisme Pancasila secara sempurna?

Jawaban: Indonesia menghadapi berbagai tantangan untuk menerapkan idealisme Pancasila secara sempurna. Berbagai tantangan yang dihadapi, seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan kepentingan politik kerap kali menghalangi penerapan nilai Pancasila secara utuh. Selain itu, idealisme Pancasila membutuhkan komitmen kolektif, bukan hanya slogan.

5.Apa perbedaan sistem Pancasila dengan sistem ideologi lainnya seperti liberalisme dan komunisme?

Jawaban: Sistem ideologi Pancasila berbeda dengan ideologi lain, seperti liberalisme dan komunisme. Nilai dalam Pancasila menekankan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bersama, tidak ekstrem ke arah tertentu. Pancasila mengedepankan nilai religius, musyawarah, dan keadilan sosial.

6.Bagaimana sejarah kelahiran Pancasila membentuk karakter bangsa?

Jawaban: Kelahiran Pancasila dilatarbelakangi dengan sejarah panjang. Proses perumusan Pancasila juga melibatkan tokoh dari beragam latar belakang. Sejarah kelahiran Pancasila juga melalui nilai-nilai musyawarah, toleransi, dan persatuan dalam kehidupan berbangsa.

7.Bagaimana demokrasi Pancasila berbeda dengan demokrasi liberal?

Jawaban: Demokrasi Pancasila didasarkan pada nilai musyawarah untuk mufakat dan mengutamakan kepentingan kolektif. Sementara itu, demokrasi liberal menitikberatkan pada suara mayoritas dan kebebasan individu.

8.Mengapa sila pertama ditempatkan di awal dalam Pancasila?

Jawaban: Sila pertama, yakni Ketuhanan ditetapkan sebagai sila pertama karena Ketuhanan menjadi fondasi moral dan etika dalam kehidupan berbangsa. Sila pertama memberi dasar spiritual bagi sila-sila lainnya.

9.Apakah Pancasila masih relevan dengan perkembangan zaman?

Jawaban: Pancasila masih sangat relevan dengan berbagai zaman dan dinamikanya. Kandungan nilai dalam Pancasila bersifat dinamis dan mampu menjawab tantangan globalisasi karena berakar kuat pada nilai-nilai lokal yang kontekstual.

10.Bagaimana hubungan antara nilai-nilai Pancasila dan HAM?

Jawaban: Pancasila dan HAM mempunyai keterkaitan erat. Sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak-hak manusia. Namun, HAM dalam konteks Pancasila dibingkai dengan tanggung jawab sosial dan nilai-nilai budaya Indonesia, bukan kebebasan absolut seperti dalam perspektif Barat.

11.Apa yang dimaksud dengan filsafat Pancasila?

Jawaban: Penjelasan tentang filsafat Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang menerangkan nilai-nilai dasar yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bernegara.

Burung garuda pancasila

Burung garuda pancasila. FOTO/Antaranews

12.Apakah penerapan Pancasila dapat mencegah radikalisme?

Jawaban: Penerapan Pancasila dapat mencegah radikalisme. Jika Pancasila diterapkan secara konsisten, maka Pancasila dapat mencegah radikalisme. Nilai-nilai seperti toleransi, persatuan, dan musyawarah bertentangan dengan paham ekstrem yang memaksakan kehendak atau kekerasan atas nama ideologi tertentu.

13.Bagaimana peran mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai Pancasila?

Jawaban: Mahasiswa berperan penting dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Mahasiswa menjadi agen perubahan dengan menanamkan nilai Pancasila dalam kegiatan kampus, organisasi, dan kehidupan sehari-hari, serta aktif melawan disinformasi dan intoleransi melalui literasi digital dan aksi nyata.

14.Bagaimana mengajarkan Pancasila secara kontekstual di era digital?

Jawaban: Mengajarkan Pancasila secara kontekstual di era digital perlu dilakukan dengan berbagai inovasi. Mulai dari pendekatan interaktif, penggunaan media sosial, film, podcast, hingga konten kreatif yang relevan dengan kehidupan anak muda. Pendidikan Pancasila harus membumi, bukan sekadar teoretis.

15.Apa tantangan terbesar dalam implementasi keadilan sosial di Indonesia?

Jawaban: Implementasi keadilan sosial di Indonesia menghadapi berbagai persoalan, seperti ketimpangan ekonomi, korupsi, dan akses pendidikan yang belum merata. Beragam tantangan tersebut menjadi hambatan utama dalam mewujudkan sila kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

16.Apa saja bentuk pengingkaran terhadap nilai Pancasila di masyarakat?

Jawaban: Bentuk pengingkaran terhadap nilai Pancasila di masyarakat terwujud dalam berbagai hal. Mulai dari intoleransi, ujaran kebencian, diskriminasi, kekerasan berbasis SARA, serta praktik korupsi dan ketidakadilan ekonomi merupakan bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai Pancasila.

17.Bagaimana konsep gotong royong dalam Pancasila di era individualisme?

Jawaban: Konsep gotong royong tetap relevan sebagai solusi atas individualisme modern. Dalam konteks saat ini, gotong royong dapat menjadi jembatan kolaborasi komunitas digital, program relawan, dan solidaritas sosial dalam media daring.

18.Mengapa penting memahami sejarah perumusan Pancasila?

Jawaban: Sejarah perumusan Pancasila penting dipahami karena sejarah menunjukkan proses kompromi dan dialog antara berbagai kelompok bangsa. Memahami sejarah Pancasila membantu menghargai keberagaman dan menjaga persatuan nasional.

19.Bagaimana Pancasila mengakomodasi pluralisme agama di Indonesia?

Jawaban: Pancasila, utamanya Sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, memberi ruang pada keberagaman keyakinan. Pancasila tidak memaksakan agama tertentu dan menjamin kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

20.Bagaimana sistem pendidikan nasional mencerminkan nilai Pancasila?

Jawaban: Sistem pendidikan nasional wajib mencerminkan nilai Pancasila. Mulai dari nilai toleransi, keadilan, dan gotong royong melalui kurikulum, praktik pembelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler. PPKn dan pendidikan karakter adalah bagian dari upaya ini.

21.Mengapa nilai musyawarah penting dalam demokrasi Pancasila?

Jawaban: Nilai musyawarah penting dalam demokrasi Panasila karena dapat mendorong penyelesaian masalah secara damai, menghindari dominasi mayoritas, dan mencerminkan semangat kekeluargaan dalam demokrasi yang khas Indonesia.

22.Apa dampak globalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila?

Jawaban: Globalisasi membawa dampak terhadap penerapan nilai Pancasila. Arus globalisasi membawa nilai-nilai asing yang terkadang bertentangan dengan budaya lokal. Namun, jika nilai Pancasila diinternalisasi dengan kuat, maka globalisasi dapat disaring dan disikapi secara selektif.

23.Bagaimana menjaga netralitas nilai Pancasila di tengah polarisasi politik?

Jawaban: Netralitas nilai Pancasila perlu dijaga terutama di tengah polarisasi politik. Caranya dengan mengedepankan nilai persatuan dan kepentingan bangsa di atas kelompok. Pancasila seharusnya menjadi titik temu, bukan alat kepentingan politik tertentu.

24.Apakah Pancasila bertentangan dengan kapitalisme?

Jawaban: Pancasila tidak menolak kepemilikan pribadi atau kegiatan ekonomi pasar. Kendati demikian, Pancasila menekankan pengawasan negara supaya keadilan sosial dapat tercapai. Dengan demikian, Pancasila berada di tengah antara kapitalisme dan sosialisme ekstrem.

25.Bagaimana cara mengukur keberhasilan implementasi Pancasila?

Jawaban: Cara mengukur keberhasilan implementasi Pancasila dilakukan melalui indikator sosial, seperti tingkat toleransi, keadilan ekonomi, partisipasi demokratis, dan pengurangan kesenjangan sosial. Keberhasilan juga tercermin dari integritas pemimpin dan harmoni masyarakat.

26.Apa makna keadilan sosial menurut perspektif Pancasila?

Jawaban: Keadilan sosial menurut perspektif Pancasila berarti setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berkembang dan mendapatkan kesejahteraan, tanpa diskriminasi atau eksploitasi.

27.Bagaimana Pancasila bisa diinternalisasi dalam dunia kerja?

Jawaban: Pancasila bisa diinternalisasi dalam dunia kerja. Caranya dengan membangun budaya kerja yang jujur, adil, menghargai perbedaan, serta menjunjung musyawarah dan gotong royong dalam tim kerja.

28.Bagaimana peran Pancasila dalam membentuk etika kepemimpinan nasional?

Jawaban: Pancasila berperan dalam membentuk etika kepemimpinan nasional. Fondasi moral bagi pemimpin tercermin dalam nilai-nilai Pancasila. Seorang pemimpin jangan sampai menyalahgunakan kekuasaan. Pemimpin harus bersikap adil, dan mengedepankan kepentingan rakyat.

29.Apakah Pancasila bisa menjadi ideologi global?

Jawaban: Pancasila secara prinsip mengandung nilai-nilai universal, seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan. Nilai-nilai ini bisa diterapkan secara global. Kendati demikian, penyebarannya untuk menjadi ideologi global terbatas karena Pancasila begitu kontekstual dengan sejarah dan budaya Indonesia.

30.Mengapa Pancasila disebut sebagai "cita-cita moral bangsa"?

Jawaban: Pancasila disebut sebagai cita-cita moral bangsa karena Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman sikap dan perilaku warga negara, baik dalam hubungan sosial, politik, maupun kehidupan spiritual.

Daftar pertanyaan tentang Pancasila untuk dosen dapat disampaikan dengan baik dalam berbagai kesempatan. Pertanyaan terkait Pancasila bisa menambah pemahaman, menghadirkan iklim diskusi, dan berpikir kritis.

Baca juga artikel terkait NILAI PANCASILA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani