tirto.id - Contoh ceramah singkat Ramadhan 2023 memuat penjelasan beserta dalil tentang keutamaan dan pahala tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan.
Keutamaan tadarus di bulan Ramadan di antaranya adalah Al-Qur’an dapat menjadi penerang di dalam kubur dan pembawa syafaat di hari kiamat kelak.
Selain itu, pahala tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan dilipatgandakan oleh Allah Swt.
Berikut contoh ceramah singkat Ramadhan 2023 tentang keutamaan tadarus Al-Qur'an beserta pahalanya berdasarkan dalil dan hadis.
Ceramah Singkat Ramadhan: Keutamaan & Pahala Tadarus Al-Qur'an
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir (kiamat). Amma ba'du...
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Alhamdulillah hirobbil alamin, kita dapat berkumpul dalam majelis dakwah yang insyaallah dirahmati Allah Swt. Pada kesempatan berbahagia ini, dai akan menyampaikan kultum singkat bertajuk “Keutamaan & Pahala Tadarus Al-Qur’an.”
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Tadarus atau membaca Al-Qur’an secara bersama-sama menjadi salah satu amalan yang begitu dianjurkan di bulan Ramadan. Terlebih, bulan Ramadan dijuluki sebagai Bulan Al-Qur’an (syahrulqur’an), karena di waktu tersebut ayat pertama yakni Surah Al-Alaq 1-5 diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Allah Swt. berfirman mengenai keistimewaan Ramadan bulan Al-Qur’an dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 sebagai berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Arab Latinnya:
Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [dia tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Tadarus Al-Qur’an bukanlah amalan baru dalam agama Islam. Ma’ruf Khozin menuliskan dalam Buku Saku Sukses Ibadah Ramadan (2017) bahwa tadarus Al-Qur'an di masjid telah ada sejak kekhalifahan Umar bin Khattab.
Dalam riwayat dari Abi Ishaq al-Hamdani diceritakan bahwa Ali bin Abi Thalib suatu ketika keluar rumah di awal Ramadan. Pada waktu itu, lentera dinyalakan di masjid-masjid dan kitab Allah dibaca. Ketika itu, Ali berkata, “Semoga Allah menerangimu, wahai Umar dalam kuburmu, sebagaimana engkau telah menerangi masjid-masjid Allah dengan Al-Quran”.
Pelaksanaan tadarus Al-Qur’an di Indonesia umumnya dilakukan setelah salat tarawih berjemaah hingga tengah malam, baik itu secara bersamaan maupun bergantian. Malam hari tergolong sebagai waktu yang disunahkan, sebagaimana hadis riwayat Ibnu Abbas sebagai berikut:
“Rasulullah saw. adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, di mana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw. orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus,” (HR. Bukhari).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Keutamaan tadarus Al-Qur’an, terlebih di bulan Ramadan, adalah kelak menjadi penolong (syafaat) di hari kiamat. Hari akhir atau hari kiamat merupakan hari ketika seluruh manusia sibuk dengan dirinya masing-masing lantaran menghadapi hari perhitungan.
Salah satu penolong yang datang di hari kiamat adalah Al-Qur’an bagi mereka yang gemar membacanya. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenai syafaat Al-Qur’an dalam riwayat Abu Umamah sebagai berikut:
“Hendaklah kalian membaca Al-Qur’an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya pada hari Kiamat,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Di sisi lain, tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan memiliki perhitungan pahala yang begitu tinggi karena dilipatgandakan. Sebenarnya tidak hanya Al-Qur’an, amalan baik lain juga pahalanya dilipatgandakan di bulan Ramadan sebagaimana riwayat hadis berikut:
“Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan,” (HR. Bukhari-Muslim).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Demikianlah ceramah yang dapat dai sampaikan. Semoga kita diberikan kelancaran dan kemudahan dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Terlebih lagi, Allah Swt. menjadi rida, sehingga kelak kita dapat menerima syafaat Al-Qur’an di hari kiamat. Aamiin allahumma aamiin.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin