Menuju konten utama

5 Ceramah Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadhan & Hadistnya

Berikut ini 5 contoh ceramah singkat menyambut bulan suci Ramadhan. Mulai dari "Jika ini Puasa Terakhir", "Doa yang Dikabulkan", "Dibelenggunya Setan", dll.

5 Ceramah Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadhan & Hadistnya
Ilustrasi Ceramah Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadhan. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Ceramah singkat menyambut bulan suci Ramadhan menjadi salah satu agenda kegiatan positif untuk menyemarakkan momennya. Lantas, bagaimana contoh ceramah singkat Ramadhan yang bisa digunakan sebagai referensi?

Sebelum melihat contoh, ceramah biasanya dilakukan di hadapan jamaah pengajian atau pada acara keagamaan lainnya. Sehubungan dengan itu, ceramah singkat menyambut bulan suci Ramadhan digelar sebelum atau pada awal bulan puasa.

Aktivitas memberikan arahan atau pembelajaran agama kepada sesama Muslim ini bisa diadakan pasca sholat subuh, sebelum berbuka, atau setelah tarawih. Kemudian durasi ceramah biasanya mencapai lima menit hingga 15 menit.

5 Ceramah Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadhan Berbagai Tema & Haditsnya

Ceramah singkat tentang menyambut bulan suci Ramadhan dapat Anda jadikan sebagai referensi, sebelum menyampaikan petuah di hadapan jemaah. Oleh karena itu, persiapan perlu dilakukan secara matang agar maksudnya tersampaikan jelas.

Berikut ceramah tentang bulan Ramadhan beserta hadisnya.

1. Ceramah Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadhan: Jika Ini Puasa Terakhir

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba'du...

Alhamdulillah kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Tanpa rida Allah SWT, sungguh tak mungkin dapat kembali berjumpa Ramadhan.

Oleh karena itu, marilah kita bersyukur atas nikmat ini dengan berniat bersungguh-sungguh menempa diri menjadi pribadi yang bertakwa.

Jangan memandang Ramadhan sebagai suatu hal yang berat karena Ramadhan termasuk bulan yang penuh kemuliaan. Mari kita sambut dengan sukacita dan bahagia serta bermuhasabah.

Jemaah sekalian, bagaimana jika Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir kita? Apakah akan menyia-nyiakan dan melewatkan begitu saja sehingga menjadi hamba yang merugi?

Tentu, tak satu pun umat Islam yang ingin menceburkan diri dalam genangan kerugian pada hari akhir kelak. Saya meyakini seluruh jemaah memiliki visi yang sama, yakni masuk surga. Meraih surga merupakan cita-cita besar umat Islam.

Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa setiap umat-Nya akan masuk Surga. Sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

“Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk Surga.”

Rasulullah menegaskan bahwa seluruh umatnya akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Allah limpahkan begitu banyak kebaikan pada bulan Ramadhan. Kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk memperbaiki diri.

Perlu kita sadari, tak ada jaminan bahwa kesempatan ini akan dijumpai pada tahun yang akan datang. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Umar radiallahu ‘anhu, “Bekerjalah untuk duniamu seakan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan engkau akan mati besok.”

Semoga kita bisa mengisi Ramadhan dengan baik dan penuh hikmah. Semoga Allah meridai atas surga-Nya. Amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

2. Ceramah tentang Bulan Ramadhan beserta Hadisnya: Doa yang Dikabulkan

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Saya ucapkan alhamdulillah karena kita dapat berkumpul untuk mendengarkan ceramah singkat ini.

Bismillahirahmanirrahim.

Izinkan saya menyampaikan sepatah dua patah kata kepada jamaah sekalian, semoga rahmat serta segala hidayah-Nya bisa masuk ke dalam hati kita semua. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan tentang doa yang akan dikabulkan pada bulan puasa.

Sebelum membahas lebih jauh, puasa merupakan salah satu bentuk ibadah wajib umat Islam yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Kita akan bersama-sama menikmati bagaimana perasaan lapar maupun haus.

Kendati perasaan ini terbilang tidak baik, puasa yang menahan keduanya bisa membangun diri kita kepada pribadi yang lebih baik. Bukan hanya itu, mereka yang berpuasa juga akan memperoleh pahala, pengampunan, serta dikabulkan doanya.

Adapun persoalan doa orang berpuasa yang dikabulkan diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Baihaqi berikut.

“Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya.” (HR Baihaqi).

Sesuai dengan keterangan di atas, orang yang sedang berpuasa akan mendapatkan mustajab atas segala doa yang disampaikan. Dengan kata lain, Allah SWT akan lebih memperhatikan mereka yang menjalankan ibadah ini.

Kebaikan ini serupa dengan doa yang disampaikan oleh orang-orang yang teraniaya dan para musafir yang sedang dalam perjalanan. Sebagai orang normal, tentunya syarat berpuasa akan doa dikabulkan ini terbilang sederhana.

Oleh sebab itu, buruk kiranya jika kita melewatkan hal-hal baik yang telah disediakan oleh Allah SWT. Bukan hanya diberikan kesempatan untuk mendapatkan pahala, kita juga memperoleh impian dari mustajab-Nya.

Sekian ceramah singkat menyambut bulan suci Ramadhan yang dapat saya sampaikan. Kurang maupun lebihnya tolong dimaafkan.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

3. Ceramah Singkat tentang Menyambut Bulan Suci Ramadhan: Bulan Dibelenggunya Setan

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul bersama-sama untuk menikmati sedikit pembelajaran.

Bulan puasa merupakan bulan di mana semua orang yang beragama Islam bisa mendapatkan kesempatan beribadah lebih. Tentunya kesempatan ini juga berlaku bagi pahala yang diperoleh, sehingga kita bisa berlomba-lomba dalam kebaikan.

Proses ini tentunya harus dilakukan secara bertahap, sehingga kita memerlukan konsistensi agar tidak terjebak tipu daya. Namun positifnya beberapa hadits menyebutkan terkait setan yang dibelenggu ketika bulan Ramadhan.

Salah satunya Hadits Riwayat Ahmad berikut.

“Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR Ahmad)

Wahai jamaah tercinta, hadits tersebut mendeskripsika bagaimana setan akan diikat ketika bulan Ramadhan. Oleh karena itu, kesempatan kita untuk terhindar dari berbagai perbuatan buruk pun lebih besar.

Sebelum mereka kembali menyesatkan kita, setelah Ramadhan berakhir, lebih baik kita tidak meninggalkan kesempatan ini. Mari bersama-sama mengevaluasi menuju kepribadian yang lebih baik, secara duniawi maupun akhirat.

Semoga kita semua selalu dalam perlindungan-Nya, Amin.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Ceramah Singkat Ramadhan: Puasa Bukan Hanya tentang Lapar dan Haus

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Tiada lagi ucapan kebesaran yang mampu menandingi-Nya, serta tiada lagi pengampunan yang lebih besar dibandingkan dari diri-Nya.

Wahai jamaah ceramah masjid/musala (nama tempat), mari bersama-sama kita ucapkan terima kasih dan syukur kepada Allah SWT. Berkat kehebatan serta nikmat sehat-Nya, kita sekarang bisa berkumpul di sini.

Menyambut bulan suci Ramadhan, saya ingin membawakan sedikit ceramah tentang puasa yang bukan hanya menahan lapar dan haus. Selain kedua hal yang harus di tahan tersebut, kita juga bisa memperoleh berbagai manfaat lain.

Dalam Hadits Riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut.

“Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar.” (HR Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut, kita dapat mengetahui bahwa puasa di bulan Ramadhan bisa menjadi momen penebusan bagi umat Muslim. Kesempatan tersebut tentu menjadi momen langka yang tidak boleh dilewatkan.

Oleh karena itu, rasa haus dan lapar yang kita rasakan bisa menjadi hal positif. Kemudian membawa kita kepada keimanan yang lebih mendalam.

Jelas kiranya ceramah singkat menyambut bulan suci Ramadhan yang saya sampaikan. Atas berbagai kesalahan kata, saya ucapkan permohonan maaf.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

5. Ceramah Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadhan: Pertahankan Sholat di Bulan Suci

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Wahai jamaah sekalian yang terhormat, saya ucapkan terima kasih atas kebersediaannya hadir hari ini.

Seperti yang kita tahu, Ramadhan tahun ini telah tiba. Kita harus menyambut momen bulan suci ini dengan penuh semangat, kegembiraan, keimanan, keikhlasan, kesabaran, ketulusan, kebersediaan, dan hal positif lainnya.

Kendati Ramadhan lebih identik tentang puasanya, Anda tetap harus memprioritaskan ibadah wajib sholat lima waktu. Anda tidak boleh lengah untuk menunaikan sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, maupun isya.

Pernyataan ini sejalan dengan keberadaan sholat wajib sebagai ibadah yang menjadi tiang agama umat Muslim. Langkah ini menjadi penting lantaran tiang tersebut tidak boleh runtuh, bahkan harus semakin dibuat kokoh seiring berjalannya waktu.

Mari bersama-sama kita saling mengingatkan tentang ibadah sholat wajib lima waktu. Hal ini perlu menjadi sorotan karena orang-orang yang meninggalkan sholat akan termasuk dalam kategori “memiliki tanda kekufuran”.

Sekian ceramah yang dapat saya ucapkan, kurang atau lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait PEOPLE SOCIETY atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus
Penyelaras: Yuda Prinada