Menuju konten utama

Materi Shalat Tarawih Anak SD: Pengertian, Hukum, Jumlah Rakaat

Materi shalat tarawih untu anak TK dan SD meliputi pengertian sholat tarawih, hukum, ketentuan (tata cara), jumlah rakaat, keutamaan, hingga dalil.

Materi Shalat Tarawih Anak SD: Pengertian, Hukum, Jumlah Rakaat
Umat muslim mengikuti shalat Tarawih hari pertama di Masjid Agung Atsauroh di Kota Serang, Banten, Senin (11/3/2024). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wpa.

tirto.id - Materi shalat tarawih untuk anak SD dapat meliputi pengajaran tentang pengertian sholat tarawih, hukum, ketentuan (tata cara), jumlah rakaat, keutamaan, hingga dalil. Dengan memperkenalkan ibadah tarawih atau qiyamul lail Ramadhan sejak dini, diharapkan hal ini dapat membentuk karakter anak-anak, sikap disiplin, dan rasa cinta yang dalam kepada Allah.

Shalat tarawih adalah ibadah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Di Indonesia, umumnya shalat tarawih dikerjakan secara berjemaah di masjid atau mushola. Pengerjaan shalat tarawih yang ditunaikan segera setelah shalat isya membuat anak-anak dapat mengikuti shalat ini.

Selain itu, di berbagai daerah, anak SD biasanya mendapatkan buku kegiatan Ramadhan. Salah satu isi dalam buku tersebut adalah pemantauan rutinnya anak mengerjakan shalat tarawih di masjid, dilengkapi dengan siapa imam dan penceramah kuliah tujuh menit (kultum), juga judul ceramah.

Adanya buku kegiatan Ramadhan dapat membantu anak-anak SD untuk lebih mengenal shalat tarawih. Lalu, apa saja yang perlu diketahui anak tentang shalat tarawih?

Materi Shalat Tarawih untuk Anak TK dan SD

Materi shalat tarawih untuk anak TK dan SD dapat disampaikan oleh guru di sekolah, pengajar di TPA, atau orangtua dirumah, dengan cara dan bahasa sederhana.

Pengertian Shalat Tarawih, Hukum, dan Waktu

Pada masa Nabi Muhammad saw. shalat pada malam hari bulan Ramadhan disebut sebagai qiyam ramadhan. Tarawih adalah bentuk jamak dari kata tarwihah atau istirahat. Penamaan itu terjadi karena biasanya, di sela-sela rakaat tarawih, umat Islam melakukan duduk untuk istirahat.

Menurut istilah, shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan hanya pada malam Ramadhan. Jumlah rakaatnya berbeda-beda karena memiliki dalil berbeda yang sama-sama kuat pula.

Di Indonesia, umumnya kalangan Muhammadiyah mengerjakan shalat tarawih sejumlah 8 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir. Totalnya, 11 rakaat. Pengerjaannya ada yang dengan formasi 4 rakaat tarawih, 4 rakaat tarawih, ditutup dengan 3 witir. Ada pula yang mengerjakannya 2 rakaat demi 2 rakaat tarawih, ditutup dengan 3 rakaat witir.

Sementara itu, kalangan Nahdlatul Ulama (NU) menunaikan shalat tarawih dengan jumlah 20 rakaat, ditambah 3 rakat witir. Totalnya 23 rakaat. Pengerjaannya dilakukan 2 rakaat demi 2 rakaat tarawih. Kemudian, sebagai penutup, shalat witir dikerjakan dengan formasi 2 rakaat, diikuti 1 rakaat.

Mayoritas ulama di Indonesia sepakat bahwa hukum pelaksanaan salat Tarawih dan Witir adalah sunah muakadah. Salah satu dalil pelaksanaan shalat tarawih datang dari hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah Ra.

“Rasulullah saw. menganjurkan untuk melakukan qiyamu Ramadan [salat tarawih], tetapi tidak mewajibkannya, sebagaimana sabda beliau. "Barang siapa yang terjaga [melakukan qiyam] pada Ramadan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosanya yang telah lalu,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pelaksanaan shalat tarawih dapat dikerjakan secara munfarid (sendiri) atau berjemaah. Yang utama adalah berjemaah, terlebih diselenggarakan di masjid atau mushola.

Waktu pengerjaan shalat tarawih adalah setelah isya hingga menjelang subuh. Oleh karenanya, tidak mengapa jika ada yang mengerjakannya pada dini hari. Namun, karena di Indonesia shalat tarawih dilakukan secara berjemaah usai shalat isya, lebih utama mengikuti tarawih yang berjemaah.

Tata Cara Mengerjakan Shalat Tarawih 8 Rakaat

Tata cara mengerjakan shalat tarawih 8 rakaat dapat dibedakan menjadi dua. Yang pertama, dengan formasi 2 rakaat demi 2 rakaat. Yang kedua, dengan formasi 4 rakaat demi 4 rakaat.

Tata Cara Sholat Tarawih 8 Rakaat Formasi 2-2-2-2-3

  • Takbiratulihram sambil membaca niat di dalam hati.
  • Membaca surat Al-Fatihah.
  • Dilanjutkan membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an.
  • Rukuk.
  • Iktidal.
  • Sujud pertama.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua.
  • Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
  • Setelah bangkit dari sujud kedua di rakaat kedua, duduk tasyahud, lalu salam.
  • Kembali salat 2 rakaat sekali salam sebanyak 3 kali sehingga tarawih genap 8 rakaat.
  • Diakhiri dengan witir 3 rakaat, baik itu digabung sekaligus atau dipisahkan 2-1.

Tata Sholat Tarawih 8 Rakaat Formasi 4-4-3

  • Takbiratulihram sambil membaca niat di dalam hati.
  • Membaca surah Al-Fatihah.
  • Dilanjutkan dengan membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an.
  • Rukuk.
  • Iktidal.
  • Sujud pertama.
  • Duduk di antara dua sujud. Sujud kedua.
  • Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua.
  • Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
  • Mengerjakan rakaat ketiga sesuai urutan gerakan di rakaat kedua.
  • Mengerjakan rakaat keempat sesuai urutan gerakan di rakaat kedua.
  • Setelah bangkit dari sujud kedua di rakaat keempat, duduk tasyahud, lalu salam.
  • Kembali salat 4 rakaat sekali salam, sehingga tarawih genap 8 rakaat.
  • Diakhiri dengan witir 3 rakaat, baik itu digabung sekaligus atau dipisahkan 2-1.

Tata Cara Shalat Tarawih 20 Rakaat

Tata cara mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat, ditambah 3 witir adalah sebagai berikut. Ada yang memilih mengerjakan shalat witir dengan cara 3 rakat digabung, tetapi ada pula yang menunaikannya 2 rakaat ditambah 1 rakaat.

  • Takbiratulihram sambil membaca niat di dalam hati.
  • Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an.
  • Rukuk.
  • Itidal.
  • Sujud pertama.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua
  • Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
  • Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua.
  • Kembali melaksanakan sholat tarawih 2 rakaat dengan satu salam hingga 10 kali.
  • Diakhiri dengan witir 3 rakaat, baik itu digabung sekaligus atau dipisahkan 2-1.

Bacaan Niat Sholat Tarawih untuk Imam dan Makmum

Salah satu rukun shalat tarawih adalah pembacaan niat bersamaan dengan takbiratulihram. Niat dalam salat Tarawih dibagi dua jenis, meliputi bacaan imam dan makmum.

Niat Shalat Tarawih Sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َ... رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Latinnya, "Ushalli sunnatat Tarāwīhi ... rakaatin mustaqbilal qiblati adā’an imaman lillāhi ta‘ālā."

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih ... rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”

Jika shalat tarawih berlangsung 4 rakaat, maka yang disebut adalah arba'a ( َارْبَعَ ) atau empat rakaat. Jika shalatnya sejumlah 2 rakaat, yang disebut adalah rak'atayni ( رَكْعَتَيْنِ ) atau dua rakaat.

Niat Shalat Tarawih Sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan Latinnya, "Ushalli sunnatat tarawiihi ... rakaatin mustaqbilal qiblati adaan makmuman lillahi ta'ala"

Artinya, "Saya berniat salat sunah Tarawih empat rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Swt."

Jika shalat tarawih berlangsung 4 rakaat, maka yang disebut adalah arba'a ( َارْبَعَ ) atau empat rakaat. Jika shalatnya sejumlah 2 rakaat, yang disebut adalah rak'atayni ( رَكْعَتَيْنِ ) atau dua rakaat.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus