Menuju konten utama

Materi Puasa Ramadhan Anak TK & SD: Pengertian, Rukun, Syarat

Materi puasa Ramadhan untuk diajarkan kepada anak TK & SD meliputi pengertian puasa, rukun puasa, syarat wajib puasa, hingga syarat wajib puasa.

Materi Puasa Ramadhan Anak TK & SD: Pengertian, Rukun, Syarat
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga di bulan Ramadhan. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Materi puasa Ramadhan untuk anak taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) dapat disampaikan oleh guru di sekolah, orang tua di sekolah, atau pengajar di TPA. Memang, anak-anak masih belum diwajibkan berpuasa. Meskipun demikian, mereka dapat dikenalkan dengan puasa Ramadhan, dengan memberi pengetahuan seputar puasa.

Bulan Ramadhan merupakan momen yang dinantikan umat muslim di seluruh dunia. Sepanjang 29 atau 30 hari, seorang muslim akan berpuasa sejak fajar shadiq terbit (waktu subuh) hingga matahari terbenam (waktu maghrib).

Anak-anak memang belum wajib berpuasa. Namun, mereka perlu memahami konsep berpuasa Ramadhan dengan cepat. Hal utama pembelajaran anak di bulan Ramadhan bukanlah ibadah, melainkan kedisiplinan dan kesehatan fisik, dan membentuk karakter.

Materi Pembelajaran di Bulan Ramadhan untuk Anak TK dan SD

Melansir laman Kemenag, bulan Ramadhan merupakan bulan kebaikan. Allah Swt. melimpahkan pahala yang berlipat untuk setiap ibadah dan perbuatan baik di bulan Ramadhan.

Beberapa materi yang dapat diberikan oleh guru atau orangtua kepada anak untuk memberi pemahaman bulan Ramadhan dapat berupa amalan dan materi sederhana. Di antara materi yang dapat diberikan kepada anak TK dan SD adalah sebagai berikut.

Mengajarkan Pengertian Puasa, Rukun, dan Syarat Sah

Pengertian puasa, atau dalam bahasa Arab ash-shaum, artinya menahan diri dari sebuah perbuatan. Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar (subuh) sampai tenggelamnya matahari (maghrib) disertai niat dengan syarat-syarat tertentu.

Puasa Ramadhan termasuk dalam puasa wajib, atau puasa yang harus dilaksanakan. Selain puasa Ramadhan, yang tergolong adalah puasa nadzar, puasa qadha, dan puasa kafarat.

Syarat wajib puasa adalah beragama Islam, balig (cukup umur), mampu berpuasa, berakal sehat atau tidak gila. Sementara itu, syarat sah puasa adalah muslim, mumayiz (sudah dapat membedakan perbuatan baik dan buruk), suci dari haid dan nifas, dan berpuasa pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa.

Terkait rukun puasa, ada dua, yaitu niat untuk berpuasa, dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Mengajarkan Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Selanjutnya, orangtua atau guru dapat pula mengajarkan hal-hal apa saja yang dapat membatalkan puasa. Anak-anak dapat diajari bahwa orang yang berpuasa tidak boleh makan dan minum dari terbitnya matahari (subuh), sampai matahari tenggelam (maghrib).

Selain itu, yang termasuk hal yang membatalkan puasa adalah muntah dengan sengaja, keluar darah haid atau nifas bagi perempuan, murtad (keluar dari Islam), dan sengaja memasukan benda ke kerongkongan.

Ajarkan Makna Berpuasa untuk Anak-anak

Puasa merupakan ibadah yang penuh hikmah, dan penuh kebaikan. Orangtua dapat mengajarkan makna berpuasa kepada anak-anaknya dengan sederhana.

Untuk merangsang tekad anak-anak berpuasa, orangtua pun dapat memberikan hadiah. Namun, orangtua tetap harus mengajarkan esensi dari puasa itu sendiri, agar anak tidak hanya memikirkan hadiah yang didapatkan.

Membacakan Kisah 25 Nabi dan Rasul

Selain hal-hal yang berkaitan dengan ibadah puasa, orangtua dan guru dapat memberikan cerita teladan di bulan puasa. Kisah 25 nabi dan rasul, bisa menjadi salah satu cerita yang dapat diberikan kepada anak-anak karena ada banyak hal yang bisa diteladani.

Jika anak sudah bisa membaca dengan lancar, maka Anda dapat membelikan buku untuk dibaca sendiri. Untuk menguji kemampuannya, guru dapat menguji dengan pertanyaan yang ada dalam kisah yang dibaca.

Mengajarkan Doa-doa Pendek

Selanjutnya, anak-anak dapat diajarkan membaca doa-doa pendek di bulan Ramadhan. Pasalnya, selain puasa, ada banyak ibadah yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan, seperti berdoa.

Berbeda dengan bulan lainnya, berdoa di bulan Ramadhan memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan. Orangtua atau guru pun dapat mengajarkan hal ini agar anak rajin berdoa.

Mengajarkan Tadarus Surah Pendek

Selain doa, tadarus doa pendek juga dapat diajarkan kepada anak-anak. Di bulan Ramadhan, ibadah apapun akan mendapat pahala yang berlipat, sehingga mengajarkan anak-anak tadarus adalah ibadah yang baik.

Orangtua dan guru dapat mengajarkan beberapa surah pendek kepada anak-anak. Di antaranya juz ke-30 dalam Al Quran, yang berisi banyak surah-surah pendek.

Mengajak Sholat Tarawih

Meskipun masih belum diwajibkan, orangtua dapat mengajak anak-anak untuk salat tarawih di mushala atau masjid. Selain itu, guru juga dapat memberi penugasan seperti absensi tarawih agar anak-anak rajin ke mushala.

Mengajarkan Zakat Fitrah

Di bulan Ramadhan, terdapat salah satu ibadah wajib yakni zakat fitrah yang dilakukan setiap umat muslim. Orangtua pun dapat mengajarkan ibadah ini kepada anak serta alasan mengapa orang melakukan zakat dan bersedekah.

Bermain Games yang Bertema Ramadhan

Anak-anak di usia TK dan SD masih perlu melatih kemampuan motoriknya. Di usia ini, anak-anak mudah bosan jika belajar dengan banyak duduk. Oleh karena itu, guru dan orangtua dapat mengajaknya aktif dengan permainan yang bernuansa Ramadhan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat anak memahami makna Ramadhan, adalah membuat kerajinan ketupat, menggambar dengan tema islami, dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus