Menuju konten utama

7 Cara Mengajarkan Anak Puasa di Bulan Ramadhan dan Manfaatnya

Berikut ini adalah 7 cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengajarkan anak untuk ikut puasa Ramadan dan manfaatnya.

7 Cara Mengajarkan Anak Puasa di Bulan Ramadhan dan Manfaatnya
Ilustrasi Anak Puasa. foto/istockphoto

tirto.id - Di bulan Ramadan, seluruh umat Islam akan melakukan ibadah puasa. Namun, terkadang banyak orang tua yang kesulitan mengajari anaknya untuk ikut berpuasa.

Dewi Retno Suminar, seorang pakar psikologi anak Universitas Airlangga (UNAIR) mengatakan, anak bisa diajarkan puasa sejak dini. Namun, Dewi mengungkapkan orang tua tetap harus memperhatikan porsi pikiran dan kekuatan fisik anak dalam berpuasa.

Beberapa manfaat mengajarkan puasa kepada anak sedini mungkin antara lain dapat mengajarkan anak menjadi anak yang saleh dan mengajari anak untuk bisa menghargai orang yang tidak beruntung.

Infografik SC Mengajarkan Anak Puasa

Infografik SC Mengajarkan Anak Puasa. tirto.id/Quita

Kemudian, orang tua juga mengajarkan anak tentang empati terhadap sesama, membentuk anak untuk lebih bersyukur atas apa yang mereka miliki dan dapat membantu anak untuk berolahraga (self restraint).

“Dengan belajar puasa sejak dini, anak akan lebih mudah diajarkan tentang empati, tentang menghargai orang lain dan bersyukur. Puasa bisa dijadikan sebagai media agar anak-anak mengerti ketika orang tidak makan, sehingga mereka akan merasa bersyukur ketika masih bisa makan dan juga akan memahami orang lain yang tidak mampu membeli makanan atau mengalami kelaparan,” kata Dewi, seperti dikutip laman resmi UNAIR.

Ada beberapa cara yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa tanpa harus dipaksakan. Berikut ini adalah 7 cara orang tua mengajarkan anak untuk ikut puasa Ramadan:

1. Ajari Anak Puasa Sesuai Umur

Menurut Dewi Retno Suminar, orang tua harus memahami berapa usia anak karena usia menentukan perkembangan kognitif anak dan ini juga terkait dengan cara berkomunikasi atau cara mengajari anak berpuasa.

Bagi anak di bawah usia tujuh tahun dengan masa perkembangan kognitif praoperasional, cara mengajarkan puasa yang paling baik adalah dengan memberikan contoh langsung atau memberi kesempatan kepada anak untuk meniru perilaku orang tuanya.

Misalnya, ketika anak bangun sahur, biarkan anak melihat apa yang dilakukan orang tua dan menjelaskan mengapa mereka harus makan sahur.

“Memberikan suasana Ramadan di dalam rumah, dengan sahur, puasa, dan salat tarawih secara bersama-sama akan memperkuat proses peniruan anak-anak dalam berpuasa,” jelas Dewi.

Sedangkan untuk anak usia tujuh tahun ke atas dengan masa perkembangan kognisi operasional konkret, cara terbaik mengajarkan puasa pada anak adalah dengan memberikan reward dan reinforcement ketika anak mampu berpuasa selama satu bulan penuh secara konsisten.

Pahala yang diberikan bisa berupa pujian atau hadiah, tergantung keluarga masing-masing karena terkadang ada anak yang tidak cukup diberi pujian tetapi harus diberi hadiah.

2. Perhatikan Kondisi Fisik Anak

Dewi Retno Suminar mengungkapkan, cara kedua yang perlu orang tua perhatikan saat mengajarkan anak puasa adalah dengan memerhatikan kondisi fisik anak.

“Selain itu, penting untuk memerhatikan kondisi fisik anak-anak. Orang tua bisa memberikan makanan yang bergizi dan jika perlu orang tua bisa memberikan vitamin kepada anak,” kata Dewi lagi.

3. Biasakan Anak Berbuat Hal-Hal Baik

Dewi juga menyampaikan bahwa mengajarkan puasa kepada anak sedini mungkin merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Cara mengajarkan sesuatu kepada anak adalah dengan membiasakan berbuat baik dan menjauhi hal-hal yang buruk. Jika anak sudah terbiasa, maka anak akan mudah melakukan hal-hal yang baik dan tidak merasa terbebani dalam menjalankannya.

4. Ajari Anak Puasa Melalui Buku

Mengutip lamanJeddah Mom,orang tua bisa menceritakan isi buku tentang puasa kepada anak-anak yang membuat mereka termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Pilihlah buku untuk anak-anak yang nyaman dan menarik untuk diceritakan.

5. Bicaralah dengan Anak Makna Puasa

Jika anak Anda dalam usia untuk mulai berpuasa, sebaiknya Anda menceritakan kepada anak Anda tentang amalan yang dilakukan selama Ramadan dan maknanya.

Ceritanya tidak sepenuhnya dari sudut pandang Islam, tetapi sebuah cerita ringan yang menjelaskan seperti apa puasa dan apa-apa saja yang dilakukan dan dilarang ketika berpuasa.

6. Jangan Paksa Anak Berpuasa Hanya Karena Anak Orang lain Sudah Siap

Puasa diwajibkan untuk orang dewasa, dan ini bukan tentang tidak boleh makan dan minum saja. Anda harus mengabdikan diri dan sepenuhnya menyadari tindakan Anda serta menghabiskan seluruh waktu dalam doa dan zikir.

Sedangkan, seorang anak akan berlari dan aktif sesuai usia mereka. Jika Anda memaksakan sang anak untuk puasa hanya karena anak orang lain sudah siap melakukannya, anak Anda akan merasa sulit dan di luar pemahamannya tentang mengapa dia tidak boleh melakukan hal-hal tertentu, seperti makan dan minum.

Jika dipaksakan, anak Anda mungkin tumbuh dengan rasa malas untuk melakukan puasa karena menganggap itu sebagai beban atau sulit.

7. Tunjukkan pada Anak Cara Lain Melakukan Puasa

Anda mungkin berpikir bahwa dengan membiarkan mereka berpuasa sepanjang hari, Anda membuat mereka mencintai Ramadan, tetapi kenyataannya bisa jadi sebaliknya. Masih banyak cara lain untuk melibatkan mereka dalam semangat bulan yang penuh berkah ini.

Karena mereka tertarik pada puasa (seperti orang dewasa), Anda dapat membantu mereka melakukan puasa jangka pendek.

Hal itu dilakukan dengan sarapan sedikit lebih awal dan kemudian biarkan anak kembali tidur.Ketika mereka bangun, mereka bisa makan dalam batas waktu yang terbatas, dan cobalah untuk menghentikan waktu camilan mereka. Beri jarak waktu kepada anak untuk makan dan puasa.

Baca juga artikel terkait PUASA RAMADAN atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom