Menuju konten utama

Bacaan Niat Puasa Syaban Sekaligus Qadha Ganti Ramadhan

Berikut ini bacaan niat puasa Syaban sekaligus niat puasa qadha ganti Ramadhan dalam tulisan arab dan latin.

Bacaan Niat Puasa Syaban Sekaligus Qadha Ganti Ramadhan
Ilustrasi. foto/istockpphoto.

tirto.id - Bacaan niat puasa Syaban sekaligus qadha (ganti) puasa Ramadhan dapat digabung. Hal ini sesuai pendapat sebagian ulama mazhab Syafii yang memperbolehkan puasa sunnah sekaligus diniatkan sebagai puasa qadha Ramadhan yang hukumnya wajib. Dalam ilmu Fikih, praktik seperti ini sering kali disebut dengan istilah at-tasyriik fin niyyah (mengombinasikan niat).

Syaban termasuk bulan yang istimewa. Rasulullah SAW menjalankan puasa sunah di bulan Syaban lebih banyak daripada bulan-bulan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan hadis berikut:

"Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan puasa (sunah) lebih banyak dalam sebulan selain bulan Syaban," (H.R. Bukhari).

Di samping itu, bulan Syaban merupakan bulan terakhir untuk menunaikan qadha puasa Ramadan. Seorang muslim yang tidak punya uzur syar’i diharuskan mengganti utang puasa Ramadan dengan qadha di bulan lainnya.

Waktu qadha puasa wajib ini yang paling tepat adalah sesegera mungkin setelah bulan Ramadhan selesai dan sebelum Ramadan tahun berikutnya tiba.

Puasa qadha bisa ditunaikan di hari apa pun, kecuali pada waktu yang diharamkan untuk berpuasa seperti saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari tasyrik (11-13 Zulhijjah). Qadha puasa ini juga mesti dijalankan di luar bulan Ramadhan, karena ia merupakan ibadah pengganti puasa wajib yang ditinggalkan.

Tahun ini, bulan Syaban 1443 Hijriah telah dimulai sejak, Jumat, 4 Maret 2022. Dengan demikian, bulan Ramadhan 1443 H akan datang sekitar 3 pekan lagi. Artinya, umat Islam yang masih punya utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya perlu segera menjalankan puasa qadha pada bulan ini.

Hukum Menggabung Niat Puasa Syaban & Qadha Ramadan

Sebagian ulama berpendapat bahwa niat puasa sunah bisa digabung dengan niat puasa qadha. Hal ini berarti niat puasa qadha Ramadhan juga boleh dijadikan satu dengan niat puasa Syaban.

Terkait dibolehkannya praktik at-tasyriik fin niyyah (mengombinasikan niat) tersebut, para ulama memang berbeda pendapat. Hanya sebagian ulama yang berpendapat penggabungan niat tersebut akan mendatangkan 2 pahala sekaligus, yang berarti puasa sunah sekaligus puasa wajibnya sah.

Dikutip dari laman NU Online, Iman Suyuthi melalui kitab al-Asbah wan Nadhair menerangkan, di mazhab Syafii, ada 4 kategori hukum untuk penggabungan niat ibadah fardhu (wajib) dan sunah tersebut, yakni:

1. Sah kedua-keduanya, baik fardhu maupun sunnahnya. Contoh: niat mandi junub di hari Jumat digabung dengan mandi sunnah Jumat.

2. Sah ibadah fardhunya saja, tidak untuk ibadah sunnahnya. Contoh: orang yang menjalankan ibadah haji pertama kali. Jika ia berniat haji wajib sekaligus berniat haji sunnah, yang dianggap sah adalah yang wajib.

3. Sah ibadah sunnahnya saja, tidak untuk ibadah fardhunya. Contoh: apabila seseorang memberi uang kepada fakir miskin dengan niat zakat wajib dan sekaligus sedekah, yang dianggap sah cuma sedekahnya.

4. Tidak sah kedua-duanya, baik yang fardhu maupun sunnah. Contoh: saat seseorang niat shalat fardhu sekaligus juga shalat sunnah rawatib, maka keduanya sama-sama tidak sah.

Adapun penggabungan niat puasa Syaban dan niat puasa qadha Ramadhan bisa diqiyaskan dengan kategori hukum yang pertama. Namun, Imam Suyuthi menjelaskan bahwa para ulama dari Mazhab Syafii berbeda pendapat mengenai hal ini.

Sebagian ulama menganggapnya masuk kategori hukum pertama, tetapi yang lain tidak. Ada yang menilai hal itu masuk kategori hukum kedua, ketiga, dan bahkan keempat. Semua pendapat ulama itu didasari dalilnya masing-masing.

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan niat puasa qadha Ramadhan dalam bahasa arab, latin, serta terjemahannya adalah sebagai berikut:

-Tulisan arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

-Tulisan arab latin:

"Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta'aalaa."

-Artinya:

Aku berniat mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah ta'ala.”

Bacaan Niat Puasa Syaban

Berikut bacaan niat puasa sunnah Syaban dalam bahasa arab, tulisan arab latin, serta artinya:

-Tulisan arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

-Tulisan arab latin:

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘aalaa."

-Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Baca juga artikel terkait PUASA RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom