tirto.id - Materi pesantren kilat SMA untuk Ramadhan bisa meliputi wawasan tentang ajaran agama Islam dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Lantas, seperti apa contoh materi pesantren kilat untuk SMA?
Pesantren kilat (sanlat) Ramadhan termasuk salah satu kegiatan yang aktif dilakukan di lingkungan sekolah. Adapun tema sanlat Ramadhan beragam, termasuk materinya. Misalnya, “Agar Konsisten Beribadah usai Ramadhan.”
Pesantren kilat Ramadhan memiliki banyak manfaat, tak hanya untuk pihak institusi pendidikan, tetapi juga siswa secara pribadi. Berikut ini disajikan ide materi pesantren kilat SMK/SMA, termasuk contoh materinya.
10 Contoh Ide Materi Pesantren Kilat SMA untuk Ramadhan
Materi sanlat Ramadhan yang diberikan bisa disesuaikan dengan problematika yang biasa dihadapi remaja SMA. Dengan tema pesantren kilat yang menarik ini, mereka akan lebih tertarik untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kegiatan pesantren kilat bisa tercermin dari materinya. Adapun contoh materi pesantren kilat SMA untuk bulan Ramadan ialah sebagai berikut:
1. Makna Ramadhan bagi Muslim
Menjelaskan bahwa Allah SWT mengkhususkan bulan Ramadhan sebagai syahrul qur'an atau bulan Al-Quran. Pada bulan ini Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, semua amal baik yang dilakukan selama bulan puasa akan dilipatgandakan pahalanya.
2. Amalan Sunah di Bulan Ramadhan
Menjelaskan bahwa muslim bisa menjadi umat yang bertakwa dengan melakukan banyak amalan sunah selama bulan suci Ramadhan, selain amalan wajib berpuasa dan salat.
3. Perbuatan Makruh di Bulan Ramadhan
Menjelaskan bahwa perbuatan makruh adalah tindakan yang tidak membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi kualitas dan pahalanya. Jadi sebaiknya dihindari.
4. Hikmah Zakat Fitrah
Menjelaskan bahwa zakat fitrah sangat penting dalam agama Islam lantaran berfungsi sebagai cara untuk membersihkan diri dari dosa kecil yang mungkin terjadi selama bulan Ramadhan.
5. Hal-Hal yang Menghilangkan Pahala Puasa
Menjelaskan bahwa terdapat lima perkara yang mengurangi pahala puasa, yakni berbohong, menggunjing, adu domba, sumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.
6. Akhlak kepada Kedua Orang Tua
Menjelaskan bahwa akhlak kepada orang tua bisa berupa dalam bentuk tindakan selalu membantu mereka, dan bertutur kata baik kepada mereka, menghormatinya, merawat mereka saat berusia lanjut, dan menyayangi mereka dengan tulus.
7. Agar Konsisten Beribadah usai Ramadhan
Menjelaskan sejumlah kiat yang bisa diterapkan oleh muslim untuk menjaga konsistensi ibadah mereka saat bulan Ramadhan berakhir.
8. Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
Menjelaskan sejumlah keutamaan puasa di bulan Ramadhan sebagaimana dikabarkan Nabi Muhammad SAW. Adapun fadilah dan keutamaan bagi mereka berpuasa Ramadhan ialah janji Allah SWT.
9. Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar
Menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Muslim percaya bahwa jika mereka melakukan amalan baik pada malam itu, mereka akan mendapatkan keberkahan.
10. Silaturahmi di Bulan Ramadhan
Menjelaskan bahwa bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi dengan sesama. Ada banyak keutamaan dalam bersilaturahmi, salah satunya memperluas persaudaraan.
Contoh Materi Pesantren Kilat SMA
Sejumlah materi pesantren kilat SMA di antaranya bisa berkaitan tentang shalat, aqidah, mempelajari akhlak Nabi Muhammad SAW, hingga kisah para nabi dan Khulafaur Rasyidin.
Berikut adalah contoh materi pesantren kilat SMA tentang sholat dan puasa:
1. Contoh Materi Pesantren Kilat SMA Tentang Sholat
Sholat adalah kegiatan yang dimulai dari takbir hingga salam dan terdapat sejumlah syarat-syarat yang menyertainya. Adapun dalil yang menjelaskan perintah sholat adalah tertera melalui firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 43:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ ٤٣
Arab latin: Wa aqîmush-shalâta wa âtuz-zakâta warka‘û ma‘ar-râki‘în.
Artinya: “Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Syarat wajib sholat terdiri dari tiga macam, yakni:
- Islam
- Baligh
- Berakal
Sedangkan syarat sah shalat mencakup empat bagian, yakni:
- Suci badan dari hadats dan najis
- Menutup aurat dengan pakaian yang suci
- Tahu pasti akan masuknya waktu shalat
- Menghadap kiblat
Sholat terdiri dari sholat wajib dan sholat sunah. Sholat wajib adalah shalat lima waktu (subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya). Sedangkan sholat sunah seperti tahajud, tarawih, witir, dhuha, Idul Fitri, Idul Adha, hingga rawatib.
Adapun rukun sholat terdiri dari 15 macam. Berikut tahapan-tahapannya:
- Niat
- Takbiratul Ihram
- Memasang niat bersamaan dengan takbiratul ihram
- Berdiri bagi yang mampu (jika tidak mampu, boleh sambil duduk atau tidur miring)
- Membaca surah al-Fatihah
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Thuma’ninah dalam empat rukun sebelumnya (rukuk, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud)
- Tasyahud akhir
- Membaca shalawat Nabi setelah tasyahud akhir
- Melafalkan salam
- Duduk untuk membaca tasyahud akhir, shalawat Nabi, dan salam
- Tertib
Selain itu, ada juga sejumlah kesunahan dalam sholat. Di antaranya ialah:
- Mengangkat tangan ketika takbiratul ihram
- Meletakan tangan kanan diatas tangan yang kiri (bersedekap)
- Memandang ke tempat sujud
- Membaca doa iftitah
- Membaca taawudz sebelum membaca Surat Al Fatihah
- Membaca Amin sesudah selesai Surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Al Quran setelah Surat Al fatihah
- Membaca Allahu Akbar ketika pindah ke rukun berikutnya
- Membaca sami'allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku
- Membaca tasbih tatkala rukuk dan sujud
- Membaca doa ketika duduk diantara dua sujud
- Meletakan ke 2 tangan diatas paha tatkala tasyahud awal dan akhir
- Duduk iftirasy ( duduk diatas mata kaki kiri, telapak kaki kanan ditegakkan )
- Duduk Tawaruk ( duduk tahiyat akhir, duduk dengan telapak kaki kiri dikeluarkan ke sebelah bawah telapak kaki kanan
- Membaca doa sesudah tasyahud akhir
- Membaca salam yang kedua
- Menoleh kekanan pada salam salam pertama dan kekiri pada salam kedua
2. Contoh Materi Pesantren Kilat SMA Tentang Hadis dan Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan
Ada banyak hadis yang menggambarkan keistimewaan puasa Ramadhan, di antaranya:
- “Tiada seorang hamba pun yang berpuasa sehari dengan niat fisabilillah (semata-mata menuju kepada ketaatan kepada Allah), melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya (dirinya) karena puasanya tadi, sejauh perjalanan tujuh puluh tahun dari neraka,” (HR. Bukhari dan Muslim).
- “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya): ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya,’” (HR. Muslim).
Puasa tidak hanya berkaitan dengan menahan rasa lapar dan haus selama periode dari terbitnya Fajar Shadiq (waktu Subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu Maghrib). Ibadah puasa juga menawarkan banyak hikmah bagi umat muslim, yakni:
1) Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT
Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah Ayat 183, yakni:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al Baqarah [2]: 183).
2) Melatih Menahan Hawa Nafsu
Puasa adalah ibadah yang dapat membantu seseorang mengontrol keinginan mereka. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Bukhari, Rasulullah SAW mengatakan:
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah! Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya,” (HR. Ahmad dan Bukhari).
3) Menyehatkan Tubuh
Puasa dapat menyehatkan tubuh serta meningkatkan kinerja organ pencernaan. Ketika puasa, usus dan lambung beristirahat, yang membantu memperbaiki sistem pencernaan untuk mengeluarkan kotoran dan zat berbahaya dari tubuh.
4) Menumbuhkan Empati kepada Fakir dan Miskin
Puasa menjadi ibadah yang dapat menumbuhkan empati terhadap mereka yang miskin karena puasa mengajarkan kepada umat Islam rasa lapar dan kekurangan makanan.
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ibnu Azis