Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Keistimewaan dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Berikut ini keistimewaan dan keutamaan malam Lailatul Qadar dalam Islam.

Keistimewaan dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1.000 bulan. ANTARA FOTO/Paramayuda/wsj.

tirto.id - Lailatul Qadar merupakan salah satu waktu paling utama pada Ramadan. Disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Menurut sabda Rasulullah SAW, orang yang beribadah pada malam tersebut akan dilipatgandakan pahalanya, serta diampuni dosa-dosanya di masa silam. Berikut ini keistimewaan dan keutamaan malam Lailatul Qadar dalam Islam.

Beberapa hadis mengatakan jika malam Lailatul Qadar akan terjadi salah satu dari 10 hari terakhir Ramadan, yakni malam-malam ganjil pada 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.

Meskipun banyak hadis yang menyatakan terkait waktu spesifik Lailatul Qadar, namun tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan tepatnya malam Lailatul Qadar tersebut.

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan intensitas ibadah pada sepertiga akhir Ramadan.

Dengan harapan, jika ia konsisten beribadah pada 10 hari terakhir Ramadan, ia akan menemui malam Lailatul Qadar secara tidak sengaja karena Allah menempatkannya secara acak pada hari-hari tersebut.

Hal itu juga dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana tergambar dalam hadis riwayat Aisyah RA, ia berkata: "Rasulullah SAW bersungguh-sungguh [beribadah apabila telah masuk] malam kesepuluh [terakhir] yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lain," (H.R. Muslim).

Dalam bahasa Arab, Lailatul Qadar memiliki beberapa makna seperti malam kemuliaan, malam yang sempit, dan malam penetapan. Setiap sebutan Lailatul Qadar itu memiliki maknanya sendiri-sendiri.

Pertama, penyebutan Lailatul Qadar sebagai malam kemuliaan didasarkan pada kejadian yang pernah terjadi pada malam tersebut, yakni turunnya Al Qur’an untuk pertama kalinya. Dari sejarahnya, Allah SWT menurunkan Al-Quran dari Lauh Al-Mahfuz ke Baitul Izzah atau langit dunia pada malam Lailatul Qadar.

Tidak hanya itu, malam kemuliaan juga disebabkan karena para malaikat pada waktu tersebut turun ke dunia. Hal ini berkaitan dengan makna selanjutnya dari Lailatul Qadar.

Kedua, penyebutan Lailatul Qadar sebagai malam yang sempit disebabkan keadaan dunia pada malam Lailatul Qadar yang sempit karena dipenuhi oleh malaikat.

Terakhir, Lailatul Qadar dianggap sebagai malam penetapan karena pada waktu tersebut Allah swt memutuskan segala keadaan yang akan berlaku untuk satu tahun ke depan.

Hal ini dijelaskan dalam Surah Ad-Dukhan ayat 4: “Pada malam tersebut [Lailatul Qadar] dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” (QS. Ad-Dukhan [44]: 4).

Gambaran terjadinya malam Lailatul Qadar dijelaskan Allah SWT melalui firman-Nya dalam surah Al Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan [1] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [2] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan [3] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan [4] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar [5]," (QS. Al-Qadr [97]: 1-5).

Terkhusus malam Lailatul Qadar sendiri, Rasulullah SAW bersabda: "Carilah Lailatul qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan," (H.R. Bukhari).

Berdasarkan hal itu, bisa dipastikan bahwa malam Lailatul Qadar akan jatuh pada salah satu dari 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.

Jika merujuk pada penanggalan masehi, malam Lailatul Qadar akan jatuh pada salah satu dari 22, 24, 26, 28, atau 30 April 2022 sesuai versi pemerintah dan Nahdlatul Ulama.

Sementara itu, jika mengacu pada versi Muhammadiyah, malam Lailatul Qadar akan jatuh pada salah satu dari 21, 23, 25, 27, atau 29 April 2022.

Meskipun demikian, salah seorang tabi'in periwayat hadis Musaddad bin Musrihad menyatakan, "tetapi beliau (Rasulullah SAW) tidak senang jika kalian bergantung pada Lailatul Qadar".

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menyatakan bahwa hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah untuk memotivasi umat Islam agar bersungguh-sungguh beribadah pada sepertiga akhir Ramadan.

"Berbeda apabila ditetapkan pada satu malam tertentu, orang-orang akan beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu saja," tulis Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Baari (2000).

Keistimewaan dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Sebagai salah satu malam paling utama bagi umat Islam, malam Lailatul Qadar memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan agung.

Berikut ini beberapa keistimewaan dan keutamaan malam Lailatul Qadar dalam Islam.

1. Malam turunnya Al-Qur'an

Dari sejarahnya, malam Lailatul Qadar adalah waktu di mana Al Qur’an sebagai pedoman hidup manusia diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk pertama kalinya.

Wahyu pertama yang turun adalah surah Al-Alaq ayat 1-5. Wahyu Al-Qur’an ini ialah penyempurna kitab-kitab terdahulu dan mukjizat terbesar bagi Rasulullah SAW.

2. Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan

Malam Lailatul Qadar merupakan waktu yang lebih baik daripada 1.000 bulan (setara 83-84 tahun).

Apabila seorang muslim beribadah pada waktu tersebut, maka ibadahnya lebih baik daripada amalan selama 1.000 bulan.

3. Malam penuh ampunan

Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh maghfirah (pengampunan) dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis dari jalur Abu Hurairah sebagai berikut:

“Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga artikel terkait LAILATUL QADAR atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi