tirto.id - Perubahan iklim yang semakin esktrem adalah kondisi yang tidak bisa diremehkan, karena bisa memicu krisis air dan ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi tersebut, pengetahuan tentang cara menjaga ketersediaan air menjadi hal yang urgent.
Sebagaimana dirujuk dari laman BMKG, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa Indonesia kini berada di titik kritis dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Perubahan suhu yang semakin tinggi dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, memengaruhi berbagai sektor, termasuk ketahanan air, dan pangan.
Berdasarkan data yang dimiliki BMKG, suhu udara di Indonesia terus meningkat, dengan sebagian besar wilayah mengalami suhu yang hampir selalu berada di atas persentil ke-95 sepanjang tahun. Tren ini, berpotensi memperburuk dampak perubahan iklim, yang akan semakin terlihat dalam bentuk cuaca ekstrem, baik berupa banjir maupun kekeringan.
Akibat kondisi tersebut, masalah besar yang sangat mungkin dihadapi Indonesia adalah ketimpangan antara pasokan air yang berlimpah saat musim hujan, namun langka ketika dibutuhkan di musim kemarau.
Lantas, bagaimana cara menjaga ketersediaan air dan menghemat air bersih?

Kenapa Ketersediaan Air Penting?
Sebelum menjawab dua pertanyaan besar di atas, perlu diketahui kenapa ketersediaan air bersih menjadi sangat penting. Laman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Jaya menulis, sejatinya Bumi ini 80 persennya adalah air. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 3% yang dapat diakses dan dikonsumsi manusia.
Padahal, tanpa air bersih kehidupan yang ada di Bumi ini tidak akan ada. Inilah mengapa krisis air bersih telah menjadi isu global yang makin mendesak.
Adalah sebuah keniscayaan bahwa air sumber kehidupan. Semua makhluk hidup sangat bergantung pada air untuk bertahan hidup. Namun, fakta mengatakan, makin meningkatnya populasi dan perubahan iklim mengakibatkan ketersediaan air bersih semakin menipis.
Banyak negara di dunia mengalami krisis air yang serius. Kondisi ini ternyata bisa mengakibatkan permasalahan yang berlipat ganda, seperti konflik sosial, bencana alam, bahkan bencana kelaparan.
Oleh karena itu, perlu ada aksi nyata dari seluruh elemen yang terkait, mulai dari pembuat kebijakan hingga masyarakat di akar rumput agar bisa menghemat air bersih, serta memahami cara memelihara ketersediaan air bersih.

Cara Menghemat Air di Rumah
Aksi nyata dan paling sederhana yang bisa dilakukan oleh masyarakat kebanyakan untuk mengatasi krisis air bersih adalah dengan mulai dari unit terkecilnya masing-masing, salah satunya menghemat air bersih di rumah.
Mengapa penghematan air bersih perlu dilakukan? Karena salah satu penyebab utama krisis air bersih menurut laman Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Jaya adalah eksploitasi air berlebihan. Banyak daerah yang mengandalkan sumber air yang tidak terbarukan, sehingga menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas air.
Selain itu, pencemaran air oleh limbah industri, limbah domestik, dan bahan kimia berbahaya juga memperparah masalah ini.
Jadi, menghemat penggunaan air terutama di rumah adalah langkah pertama yang sangat penting. Beberapa cara menghemat air di rumah di antaranya adalah:
1. Memperbaiki kebocoran keran atau pipa secara berkala.
Cara menghemat air bersih di rumah yang pertama adalah dengan melakukan kontrol dan perawatan terhadap instalasi air bersih di rumah, salah satunya mengontrol apakah ada kebocoran pada keran atau pipa.Dengan merawat dan mengontrol instalasi air bersih di rumah secara berkala, air besih di rumah bisa dihemat. Kebocoran yang sangat kecil ternyata juga dapat menyebabkan pemborosan air yang signifikan jika tidak segera ditangani.
2. Mematikan keran saat melakukan aktivitas sehari-hari yang menggunakan air bersih.
Saat menggosok gigi, mencuci muka, atau mencuci piring, adalah saat yang tepat untuk melakukan penghematan air di rumah. Nyalakan keran air hanya ketika dibutuhkan, misalnya hanya saat membilas gigi dan mulut dari pasta gigi, atau saat membilas sabun di muka, dan saat membersihkan sabun dari piring yang sedang dicuci.3. Menggunakan shower dengan durasi yang lebih singkat.
Cara menghemat air di rumah lainnya adalah dengan mengontrol penggunaan shower mandi di rumah. Saat mandi dengan shower sebaiknya jangan terlalu lama.Perhitungkan waktu yang tepat dan lebih singkat saat mandi menggunakan shower. Pergunakan shower dengan bijak dan seperlunya saja agar dapat menghemat penggunaan air bersih di rumah.
4. Mengumpulkan air hujan untuk keperluan non-konsumsi.
Cara menghemat air bersih di rumah lainnya adalah dengan memanfaatkan air hujan untuk keperluan non-konsumsi. Cara memanfaatkannya adalah dengan mengumpulkan air hujan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan non-konsumsi, misalnya menyiram tanaman atau mencuci kendaraan.Dengan cara ini, penggunaan air bersih dari sumber utama bisa diminimalisir dan lebih efektif. Sehingga, penggunaan sumber-sumber air alternatif bisa lebih dimaksimalkan.
5. Menggunakan produk ramah lingkungan.
Cara lainnya yang mungkin tidak terlalu terpikirkan untuk menghemat air bersih di rumah adalah dengan menggunakan produk-produk ramah lingkungan, misalnya menggunakan deterjen yang ramah lingkungan.Memilih deterjen dan sabun yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dapat membantu menjaga kualitas air. Selain itu, dengan menghindari produk pembersih yang mencemari sumber air, kualitas air dan ketersediaan air bersih bisa tetap terjaga.
6. Pengelolaan sampah yang baik.
Mengelola sampah dengan bijak adalah salah satu cara menghemat air bersih di rumah. Buanglah sampah pada tempatnya agar tidak mencemari sumber air.Jika memungkinkan, memisahkan sampah organik dan anorganik juga bisa menjadi cara menghemat air bersih. Dengan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, bisa mengurangi munculnya dampak pencemaran lingkungan yang bisa mengurangi kualitas air tanah.
7. Menanam tanaman di sekitar lingkungan rumah.
Menanam tanaman ternyata juga bisa jadi cara sederhana untuk menghemat air dan menjaga ketersediaan air bersih. Secara faktual, tanaman bisa membantu menyerap air hujan, mencegah erosi tanah, dan menyaring air tanah.Akar tanaman juga berfungsi sebagai filter alami, yang membantu menjaga kualitas air tanah. Jadi, dengan menanam lebih banyak tanaman, keberlanjutan lingkungan yang bersih dan terawat akan selalu terjaga.

Warga mengambil air dari penampungan saat penyaluran bantuan air bersih di Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (15/10/2024). ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/rwa.
Cara Menjaga Ketersediaan Air
Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi krisis air bersih dan cara menjaga ketersediaan air bersih:
1. Menghemat air.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, menghemat air adalah salah satu langkah awal untuk menjaga ketersediaan air. Penghematan seharusnya menjadi mindset awal yang perlu dibangun pada diri masing-masing, agar tidak semena-mena menggunakan sumber air yang masih tersedia di alam.2. Tidak membuang sampah di saluran air.
Cara menjaga ketersediaan air lainnya adalah dengan tidak membuang sampah di saluran air. Harus dipahami bahwa membuang sampah di saluran air akan mengakibatkan kualitas air memburuk.Oleh karena itu, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya adalah mindset selanjutnya yang juga harus dimiliki oleh setiap orang.
3. Melakukan reboisasi atau penghijauan.
Pohon adalah sumber daya alam penting yang harus selalu dijaga. Mengapa demikian? Pohon memiliki akar yang berfungsi untuk menyerap air dalam tanah.Jadi, semakin banyak pohon, maka cadangan air akan semakin banyak tersimpan. Untuk itu, proses penghijauan atau menanam pohon kembali di lahan gersang atau gundul, bisa jadi cara yang sangat baik untuk tetap menjaga ketersediaan air di alam.
4. Membuat penampungan hujan.
Seperti sudah diketahui air hujan dapat difungsikan sebagai sumber air alternatif. Dengan memanfaatkan sumber-sumber air alternatif secara maksimal, maka kualitas sumber air utama bisa tetap terjaga.Oleh karena itu, membuat tempat penampungan air hujan bisa menjadi salah satu cara yang cukup solutif untuk menambah ketersediaan air bersih, serta juga bisa mengurangi krisis air yang terjadi.
5. Restorasi sungai.
Cara menjaga ketersediaan air lainnya, seperti dilansir dari laman BMKG adalah dengan melakukan restorasi sungai dengan memperbaiki ekosistem sungai yang rusak.Restorasi sungai ini pada akhirnya akan dapat meningkatkan kapasitas sungai, sehingga bisa menampung dan mengalirkan air ke tempat-tempat yang penting dengan lebih baik.

Akhirnya, menjaga ketersediaan air bersih adalah tanggung jawab semua orang, karena pada kenyataannya tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup tanpa air bersih. Setiap individu memiliki peran penting dalam upaya menjaga ketersediaan air bersih ini.
Oleh karena itu, komitmen untuk menjaga dan melestarikan sumber daya air adalah hal utama dan harus terus dipertahankan. Ingatlah, setiap tetes air sangat berharga, dan setiap tindakan kecil untuk melestarikan air adalah tindakan yang punya nilai besar.
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id






































