Menuju konten utama

Apa Peran Reboisasi dalam Menanggulangi Pemanasan Global?

Pelajari peran reboisasi dalam menanggulangi pemanasan global. Pelajari bagaimana penghijauan kembali membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Apa Peran Reboisasi dalam Menanggulangi Pemanasan Global?
Sejumlah mahasiswa dan warga menanam pohon mangrove di Ketapang Urban Aquaculture, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (4/12/2024). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU

tirto.id - Peran reboisasi dalam menanggulangi pemanasan global sangat penting demi keberlangsungan hidup di bumi.

Reboisasi adalah salah satu upaya mencegah pemanasan global dengan cara menanam pohon di area hutan yang telah gundul atau rusak, dengan tujuan untuk memulihkan fungsi ekosistem hutan yang terganggu.

Sebagai salah satu upaya mencegah pemanasan global, reboisasi membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Melalui reboisasi, berbagai manfaat dapat diperoleh, seperti mencegah erosi tanah yang disebabkan oleh angin dan hujan, serta menjaga kesuburan tanah yang mendukung lahan pertanian.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, reboisasi juga membantu menjaga struktur tanah agar tetap stabil, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menciptakan udara yang bersih dan sehat.

Selain itu, dampak reboisasi juga dapat mengurangi risiko banjir dan tanah longsor, meminimalkan dampak pencemaran udara dan pemanasan global, serta melestarikan sumber daya alam yang ada di hutan.

Lantas, bagaimana dampak reboisasi dapat mengurangi pemanasan global dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih seimbang untuk masa depan?

Peran Reboisasi Dalam Menanggulangi Pemanasan Global

GERAKAN PENYELAMATAN LERENG GUNUNG UNGARAN

Warga menanam bibit pohon di titik tanah yang rawan longsor di lereng Gunung Ungaran di Cemanggal, Munding, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/4). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

Reboisasi berperan penting dalam menanggulangi pemanasan global dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, salah satu gas rumah kaca yang paling utama menyebabkan perubahan iklim.

Dilansir dari laman Provinsi Jambi, gerakan penanaman kembali pohon di lahan atau hutan yang rusak dapat memulihkan kembali fungsi hutan yang hilang dan mengatasi perubahan iklim.

Pohon-pohon yang ditanam dalam kegiatan reboisasi menyimpan karbon yang berlebih, yang jika tidak diambil oleh vegetasi, dapat memperburuk efek rumah kaca dan meningkatkan suhu bumi.

Proses fotosintesis yang sering terjadi pada pohon-pohon ini mengurangi jumlah CO2 di udara, yang secara langsung membantu mengurangi pemanasan global.

Selain itu, reboisasi juga berkontribusi dalam memperbaiki kualitas udara dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi, yang merupakan salah satu faktor utama penyebab pemanasan global.

Dampak reboisasi juga membantu menurunkan suhu lokal dan global, menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam sistem iklim global dan memperlambat laju pemanasan yang merugikan bagi kehidupan manusia dan ekosistem.

Contoh Program Reboisasi Berhasil di Dunia

Reboisasi Hutan Zurich

Zurich Mendukung Reboisasi Hutan. foto/Adira/Rilis

Di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin meningkat, reboisasi menjadi langkah nyata untuk memperbaiki kualitas lingkungan.

Berbagai negara di dunia telah melaksanakan program reboisasi yang berhasil, memberikan contoh betapa pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Salah satunya adalah negara Norwegia yang telah berhasil mengubah lahan kritis menjadi hutan produktif yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan ekonomi.

Dilansir dari laman National Geographic Indonesia, Norwegia melaksanakan program Norwegian Forest Inventory (NFI). Program ini mendata dan memantau hutan-hutan secara menyeluruh dengan tujuan untuk merencanakan langkah-langkah restorasi dan pengelolaan hutan yang lebih efektif.

Selain itu Norwegia secara gencar melakukan reboisasi di lahan-lahan yang gundul sebagai salah satu upaya pemulihan hutan-hutan mereka.

Pemantauan dan survey ulang setiap lima tahun sekali terhadap kondisi hutan di seluruh negeri, memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi hutan saat itu.

Hasilnya, volume hutan di Norwegia meningkat tiga kali lipat, yang pada awalnya hanya 300 juta meter kubik di tahun 1920, kini menjadi hampir 1 miliar meter kubik.

Di Indonesia sendiri, program reboisasi telah dilaksanakan secara aktif oleh berbagai instansi pemerintah, terutama melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Salah satu program yang menonjol adalah program Restorasi Ekosistem (RE) yang diluncurkan oleh KLHK.

Program ini bertujuan untuk memulihkan 2 juta hektar lahan kritis pada periode 2020–2024. Reboisasi ini berfokus pada rehabilitasi hutan yang telah rusak akibat deforestasi dan kebakaran hutan.

Selain itu, program Gerakan Nasional Penanaman 1 Miliar Pohon yang dicanangkan oleh KLHK juga menjadi inisiatif besar dalam menanggulangi kerusakan hutan.

Program ini melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menanam pohon di lahan kritis di seluruh Indonesia.

Upaya reboisasi di Indonesia tidak hanya berfokus pada pemulihan hutan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pemberdayaan ekonomi berbasis sumber daya alam yang dikelola secara berkelanjutan.

Program ini juga mendukung tujuan Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak pemanasan global.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mendukung Reboisasi

Untuk memastikan keberhasilan reboisasi, partisipasi aktif dari berbagai pihak, baik individu, organisasi, maupun pemerintah, sangat diperlukan.

Melalui berbagai upaya sederhana hingga dukungan kebijakan yang tepat, setiap orang memiliki peran dalam mendukung gerakan reboisasi dan melindungi lingkungan yang semakin terancam.

Untuk mendukung reboisasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh individu, komunitas, dan berbagai sektor, antara lain:

1. Menanam Pohon

RELAWAN JEPANG TANAM POHON
Sejumlah relawan asal Jepang menanam pohon Meranti di daerah Sorek Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (7/8). ANTARA FOTO/FB Anggoro

Menanam pohon secara langsung di lahan yang kosong atau rusak adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk mendukung reboisasi.

Ini bisa dilakukan di sekitar rumah, taman, atau melalui partisipasi dalam program reboisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah (NGO).

2. Mengikuti atau Mendukung Program Reboisasi

Berpartisipasi dalam program reboisasi yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga lingkungan hidup.

Misalnya, mengikuti program seperti Gerakan Nasional Penanaman 1 Miliar Pohon atau bergabung dalam kegiatan yang diorganisir oleh organisasi yang fokus pada pelestarian hutan.

3. Edukasi dan Sosialisasi

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya reboisasi dan dampaknya terhadap perubahan iklim dan pemanasan global.

Edukasi masyarakat mengenai manfaat reboisasi melalui seminar, workshop, atau kampanye sosial dapat membantu mempercepat gerakan ini.

4. Mendukung Kebijakan yang Mendukung Reboisasi

Penanaman mangrove memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Sejumlah pelajar berjalan melintasi pohon bakau saat penanaman mangrove dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Mangrove Arboretum Park, Denpasar, Bali, Jumat (31/5/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.

Mendorong dan mendukung kebijakan yang mendukung pelestarian hutan dan reboisasi. Partisipasi dalam diskusi publik dan mendukung kebijakan yang berfokus pada keberlanjutan ekosistem hutan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.

5. Mengurangi Deforestasi

Mencegah kerusakan hutan dengan mengurangi kegiatan ilegal seperti penebangan liar dan konversi lahan untuk perkebunan besar.

Memilih produk yang ramah lingkungan atau yang bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC) dapat membantu mencegah deforestasi.

6. Donasi untuk Program Reboisasi

Menyumbang kepada lembaga atau organisasi yang mengelola program reboisasi. Banyak organisasi yang membutuhkan dana untuk melaksanakan kegiatan penanaman pohon dan pemeliharaan hutan yang rusak.

7. Penerapan Kehutanan Berkelanjutan

Mendukung praktik kehutanan yang berkelanjutan, baik melalui konsumsi produk kehutanan yang ramah lingkungan atau berpartisipasi dalam upaya pemulihan hutan secara global dan lokal.

8. Menggunakan Teknologi dalam Reboisasi

Menggunakan teknologi terbaru, seperti penggunaan drone untuk penanaman pohon di area yang sulit dijangkau, atau aplikasi yang memantau keberhasilan reboisasi, bisa meningkatkan efisiensi dan cakupan program.

Dengan kontribusi yang beragam, baik melalui aksi langsung maupun dukungan kebijakan, masyarakat dapat memainkan peran penting dalam keberhasilan program reboisasi dan menjaga kelestarian bumi.

Baca juga artikel terkait PERUBAHAN IKLIM atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yulaika Ramadhani