Menuju konten utama

Manfaat Reboisasi dalam Siklus Hidrologi & Macam-Macam Siklus Air

Reboisasi memiliki manfaat penting dalam siklus hidrologi dan menjadi upaya dalam menjaga keseimbangan alam.

Manfaat Reboisasi dalam Siklus Hidrologi & Macam-Macam Siklus Air
Warga menanam bibit pohon di titik tanah yang rawan longsor di lereng Gunung Ungaran di Cemanggal, Munding, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/4). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Reboisasi merupakan usaha pelestarian lingkungan yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan alam. Kegiatan ini juga memiliki manfaat dalam keberlangsungan siklus hidrologi atau siklus air.

Melansir dari laman DLH Semarang, reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau. Biasanya reboisasi dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Hutan memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, serta pelindung manusia dan aneka satwa. Upaya penanaman kembali pada hutan yang gundul akan mencegah bencana alam.

Istilah reboisasi kerap kali dipandang sama dengan istilah penghijauan. Padahal keduanya berbeda. Penghijauan adalah menanam pohon di tempat yang diyakini bisa tumbuh, misalnya di halaman rumah penduduk.

Peran Hutan untuk Lingkungan

Keberadaan hutan berperan penting dalam kehidupan manusia. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, UU RI No. 41/1999 menyatakan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Infografik SC Manfaat Penghijauan

Infografik SC Manfaat Penghijauan. tirto.id/Fuad

Berikut ini adalah manfaat yang dapat diambil dari sumber daya hutan adalah sebagai berikut:

  1. Kayu untuk keperluan domestik ataupun ekspor;
  2. Ranting dan daun-daunan yang melapuk dengan tanah merupakan bahan pembentuk humus penyubur tanaman;
  3. Akar pohon-pohonan dapat mengikat tanah permukaan yang dapat mengurangi kecepatan erosi;
  4. Hutan merupakan paru-paru dunia yang senantiasa menjaga stabilitas CO2 dan O2;
  5. Hutan juga merupakan tempat tinggal berbagai satwa liar.

Pengertian Siklus Hidrologi

Mengutip dari E-Modul Geografi Kelas X, siklus hidrologi merupakan proses yang menjamin ketersediaan air di muka bumi untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi makhluk hidup. Proses perputaran massa air di bumi dimulai dengan pemanasan muka bumi oleh pancaran sinar matahari.

Pancaran panas matahari akan membuat air menguap menjadi uap air dari semua tanah, sungai, danau telaga, waduk, kolam, sawah, laut dan badan air yang lain. Proses ini disebut dengan penguapan (evaporation). Penguapan juga terjadi pada semua tanaman yang disebut pemeluhan/transpirasi (transpiration).

Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagian dari air tanah (groundwater).

Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan (surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak ke tempat yang lebih rendah yang dapat mengalir ke laut. Sejumlah besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan pemeluhan (transpirasi) sebelum sampai ke laut.

Macam-macam Siklus Air

Berdasarkan E-Modul Geografi Kelas X, siklus hidrologi terdiri tiga macam siklus air, yakni:

1. Siklus Kecil atau Pendek

Air laut yang disinari oleh sinar matahari kemudian mengalami penguapan yang semakin lama semakin banyak. Usai mencapai ketinggian tertentu, temperatur udara menurun, maka terjadilah kondensasi (pengembunan), dan terbentuklah awan yang mengakibatkan turunnya hujan di atas permukaan laut tersebut. Siklus ini dinamakan dengan siklus pendek.

2. Siklus Sedang

Siklus sedang merupakan proses hidrologi yang berlangsung ketika air laut mendapat sinar matahari, menguap kemudian terbawa oleh angin ke daratan. Akibat suhu udara di atas daratan (biasanya pegunungan) dingin, maka terjadilah kondensasi sehingga terbentuklah awan.

Jika awan tersebut telah jenuh oleh uap air, terjadilah hujan. Air hujan tersebut ada yang mengalir di permukaan bumi, meresap ke dalam tanah, ada yang masuk ke danau, sungai, dan akhirnya kembali ke laut. Siklus (peredaran) air ini disebut siklus sedang.

3. Siklus Panjang atau Siklus Besar

Siklus panjang terjadi karena pengaruh panas sinar matahari yang mengakibatkan air laut menguap. Uap air tersebut terbawa oleh angin jauh ke wilayah daratan. Setelah mengalami pendinginan, uap air tersebut berubah menjadi kristal es sehingga terjadilah hujan salju.

Salju yang berkumpul membentuk padang salju yang kemudian mencair dan mengalir pada sungai es atau gletser. Setelah mencair akhirnya kembali ke laut. Siklus air ini disebut siklus panjang.

Dilansir dari laman DLH Buleleng, pohon memiliki fungsi utama untuk menyerap air dan menguncinya ke dalam akar. Air yang terserap ke dalam akar bisa bertahan di sana dan air seperti itu disebut dengan ‘air tanah’.

Air tanah memiliki banyak manfaatnya, yakni menyuburkan tanah dan digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Pohon berperan untuk menabung debit air yang ada di bumi melalui proses penyerapan air. Dengan menguncinya di dalam tanah maka air tidak akan mudah untuk hilang lagi. Dengan demikian, pohon sangat penting kaitannya dengan penyimpanan air yang berasal dari hujan.

Manfaat Reboisasi dalam Siklus Hidrologi

Reboisasi memiliki manfaat yang sangat mendukung keseimbangan alam. Berdasarkan paparan dari DLH Semarang dan paparan mengenai siklus hidrologi di atas, berikut adalah manfaat reboisasi:

  • Mencegah terjadinya erosi tanah yang bisa disebabkan oleh angin dan air hujan yang berturut-turut;
  • Melestarikan kesuburan tanah yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian;
  • Menyediakan tempat untuk menyimpan air tanah;
  • Mendukung pemenuhan proses penguapan lewat tumbuhan atau transpirasi;
  • Menjaga struktur tanah agar tidak rusak;
  • Menjaga keanekaragaman satwa agar tetap lestari;
  • Membuat udara tetap bersih dan sehat terutama bagi makhluk hidup yang ada di bumi;
  • Membuat tanah tetap kokoh sehingga risiko tanah longsor bisa dihindari;
  • Mengurangi efek dari pencemaran udara dan global warming;
  • Melestarikan Sumber Daya Alam atau SDA yang sudah ada di hutan tersebut dan bisa digunakan sebagai peningkat produktivitasnya.

Baca juga artikel terkait RANGKUMAN MATERI GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yonada Nancy