tirto.id - Hutan mangrove sering dikenal sebagai hutan bakau, merupakan zona hutan yang dibentuk oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan baik secara ekologis maupun kesehatan.
Banyak ditemui di batasan muara sungai dan laut yang digenangi air payau (percampuran air tawar dan laut), membuat hutan mangrove dijuluki sebagai hutan pantai atau hutan payau. Selain itu, mangrove juga tumbuh di pantai karang yang berpasir tipis.
Ekosistem mangrove berperan sebagai tempat tinggal berbagai spesies hewan dan tanaman. Sekaligus merupakan vegetasi pelindung lingkungan laut karena menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies hewan kecil dan rentan. Tidak hanya menjadi tempat tinggal hewan, mangrove memiliki manfaat yang besar bagi manusia.
Fungsi-fungsi hutan mangrove akan terganggu jika mengalami kerusakan. Dikutip dari Antara, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menjelaskan alih fungsi lahan mangrove menurunkan kontribusinya terhadap lingkungan dan penyerapan karbon. Konservasi dari hutan mangrove menjadi lahan tambak menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan.
Berikut adalah rangkuman fungsi hutan mangrove secara ekologis hingga kesehatan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Fungsi Ekologis Hutan Mangrove
1. Habitat Satwa Langka
Hutan mangrove menjadi habitat satwa langka. Terdapat ratusan spesies fauna yang hidup di ekosistem hutan mangrove. Daratan lumpur yang berbatasan dengan hutan mangrove merupakan tempat singgah ribuan burung pantai, seperti blekok asia, yang termasuk jenis burung langka.
Selain itu, hutan bakau melindungi spesies satwa yang terancam punah seperti rusa kunci (odocoileus virginianus clavium) dan penyu laut atlantik ridley (lepidochelys kempii).
2. Perlindungan dari Bencana Alam
Fungsi utama hutan mangrove adalah melindungi garis pantai dan meredam gelombang besar laut. Akar pepohonan mangrove dapat menjaga pantai dari erosi tanah dan abrasi pantai. Selain itu, melalui proses filtrasi, mangrove dapat melindungi pertanian lahan basah dan lahan kering dari badai atau angin bermuatan garam.
Hutan mangrove memiliki akar-akar yang rapat dan lebat. Akar tersebut dapat memerangkap sisa-sisa bahan organik dan endapan dari laut. Dengan demikian, laut dapat terjaga kebersihannya.
3. Penambah Unsur Hara
Hutan mangrove membantu proses pengendapan lumpur dengan menghilangkan racun dan unsur hara air lewat kerapatan akarnya. Pengendapan lumpur yang mengandung unsur hara ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman lainnya.
4. Penyerap Racun dan Karbon
Tumpahan minyak serta pembuangan limbah industri dan rumah tangga menciptakan polusi air yang beracun. Pencemaran air laut tersebut akan merusak ekosistem laut. Beberapa jenis mangrove, yakni Avicennia marina, Rhizophora mucronata, dan Bruguiera gymnorrhiza, mampu menyerap logam berat timbal dan merkuri.
Selain sebagai penyerap racun, hutan mangrove memiliki peran besar sebagai penyerap karbon dioksida. Tidak seperti tumbuhan lain, mangrove tidak melepaskan karbon dioksida saat proses fotosintesis. Tumbuhan lain biasanya melepaskan karbon dioksida lewat bahan vegetasi yang membusuk.
5. Sumber Plasma Nutfah
Plasma nutfah atau sumber daya genetik merupakan keragaman genetik dalam setiap spesies tanaman. Keberadaan plasma nutfah dalam hutan mangrove berguna untuk memelihara keanekaragaman hayati.
6. Memelihara Iklim Mikro
Iklim mikro adalah iklim dalam satu wilayah yang spesifik. Meski terbatas pada wilayah yang kecil, iklim mikro sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia serta berbagai spesies flora dan fauna. Sebab, iklim mikro berdampak langsung pada kehidupan tersebut.
Evapotranspirasi atau penguapan melalui tumbuhan dalam hutan mangrove berguna untuk menjaga kelembapan dan curah hujan kawasan sekitarnya. Iklim di sekitar hutan mangrove akan terjaga, begitu juga dengan kehidupan di sekitarnya.
7. Sarana Ilmu Pengetahuan
Variasi tumbuhan dan satwa dalam hutan mangrove sangat berguna untuk ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, hutan mangrove dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan dan penelitian.
8. Pariwisata
Hutan mangrove menyajikan lanskap alam yang berbeda dibandingkan objek wisata lainnya. Hutan bakau yang dijadikan sebagai objek pariwisata bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
Fungsi Kesehatan Hutan Mangrove
Bagian tumbuhan mangrove juga memiliki banyak bagian yang dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, kulit batang, daun, hingga buah yang masih muda. Berdasarkan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2015), pemanfaatan mangrove sebagai bahan baku kosmetik, farmasi, dan tekstil diperbolehkan.
Maka dari itu, beberapa bagian dari tanaman bakau dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman ini dipercaya dapat mengobati bermacam penyakit, seperti diare, kusta, demam, sakit gigi, melancarkan haid, diabetes, sakit ginjal, dan kaki gajah dapat diobati.
Sebagai contoh, kulit mangrove dapat digunakan sebagai obat radang, gatal, dan sakit perut. Begitu pula dengan getah mangrove dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan akibat sengatan hewan laut.
Penulis: Khansa Nabilah
Editor: Yonada Nancy