Menuju konten utama

Manfaat Hutan Bakau (Mangrove) untuk Manusia & Kehidupan

Mangrove atau hutan bakau punya banyak manfaat bagi manusia maupun kehidupan alam di sekitarnya.

Manfaat Hutan Bakau (Mangrove) untuk Manusia & Kehidupan
Pengunjung menikmati suasana kawasan wisata Hutan Mangrove, Rembang, Jawa Tengah, Senin (18/6/2018). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

tirto.id - Seperti terumbu karang, hutan bakau atau mangrove merupakan ekosistem yang sangat produktif yang menyediakan banyak manfaat untuk lingkungan maupun manusia. Hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang berfungsi sebagai sistem tunggal yang menjaga zona pesisir agar tetap sehat.

Mangrove atau hutan bakau menyediakan habitat penting bagi ribuan spesies, sekaligus menstabilkan garis pantai, mencegah erosi dan melindungi tanah -termasuk manusia yang tinggal di sekitarnya- dari gelombang besar maupun badai.

Hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang sering ditemukan bersama. Tiga unsur ini memang bekerja bersama-sama. Pohon-pohon menjebak endapan dan polutan yang seharusnya mengalir ke laut. Rumput lamun memberikan penghalang lebih lanjut untuk lumpur yang bisa membekap karang.

Sebagai imbalannya, terumbu karang melindungi padang lamun dan hutan bakau dari gelombang laut yang kuat. Tanpa bakau, ekosistem yang sangat produktif ini akan runtuh. Hal itulah menjadikan hutan bakau sebagai dasar dari ekosistem pesisir.

Hutan bakau menyediakan habitat bagi ribuan spesies di semua tingkat jaring makanan laut dan hutan, dari bakteri, teritip (siput kecil), bahkan hingga harimau Bengal. Pohon-pohon itu melindungi berbagai jenis serangga dan hewan-hewan kecil lainnya.

Mangrove juga menarik burung-burung untuk berlindung di dahan bakau yang lebat. Hutan-hutan ini adalah tempat bersarang dan tempat peristirahatan utama bagi ratusan burung pantai dan spesies burung yang bermigrasi, termasuk kingfisher, bangau, atau kuntul.

Monyet pemakan kepiting dan biawak raksasa berburu di antara hutan bakau. Tanah lunak di bawah akar bakau memungkinkan spesies penggali eperti siput dan kerang menunggu. Satwa pesisir lain, macam kepiting dan udang, mencari makan di lumpur subur.

Selain itu, dikutip dari Florida Museum, hutan bakau juga mendukung sejumlah spesies yang terancam dan hampir punah seperti penyu laut atlantik ridley (lepidochelys kempii), barbados warbler kuning (dendroica petechia petechia), rusa kunci (odocoileus virginianus clavium), serta lebah madu.

Spesies-spesies ini menggunakan sistem bakau selama setidaknya sebagian dari sejarah kehidupan mereka, sementara yang lain tinggal sepanjang hidup mereka, memberi makan dan bersarang di dalam hutan bakau.

Manfaat hutan bakau juga amat penting bagi manusia. Dikutip dari American Museum of Natural History, simak ucapan seorang nelayan dari Thailand pernah berkata, "Jika tidak ada hutan bakau, maka laut tidak akan memiliki makna. Seperti pohon tanpa akar, karena bakau adalah akar laut."

Menurut laporan yang dilansir laman WWF, keberadaan hutan bakau setidaknya bisa menghasilkan komoditas sebesar 186 juta dolar AS tiap tahunnya. Berikut ini beberapa manfaat hutan bakau bagi manusia.

Perikanan

Hutan bakau adalah rumah bagi berbagai spesies ikan, kepiting, udang, dan moluska. Perikanan ini merupakan sumber makanan penting bagi ribuan komunitas pesisir di seluruh dunia. Hutan bakau juga berfungsi sebagai tempat pembibitan bagi banyak spesies ikan, termasuk ikan terumbu karang.

Sebuah studi menunjukkan bahwa jumlah spesies ikan di sekitar hutan bakau yang masih rimbun 25 kali lebih banyak ketimbang jumlah ikan di bekas area hutan bakau yang sudah ditebang. Ini membuktikan bahwa hutan bakau sangat penting bagi sektor perikanan, termasuk terumbu karang.

Produk Tanaman

Banyak masyarakat adat dan warga pesisir memanfaatkan kayu bakau untuk bahan konstruksi atau bahan bakar, tentunya bukan lantas dengan melakukan penebangan secara liar atau sembarangan.

Mereka juga mengumpulkan tanaman obat dari ekosistem bakau dan menggunakan daun bakau sebagai pakan ternak. Baru-baru ini, hutan bakau juga telah dipanen untuk produksi pulp, serpihan kayu, dan arang.

Perlindungan Pantai

Sistem akar hutan bakau yang padat menangkap sedimen yang mengalir ke sungai dan keluar dari tanah. Ini membantu menstabilkan garis pantai dan mencegah erosi dari gelombang dan badai. Di daerah-daerah di mana hutan bakau telah ditebangi, kerusakan pantai akibat angin topan dan topan jauh lebih parah. Dengan menyaring endapan, hutan juga melindungi terumbu karang dan padang lamun agar tidak tertimbun endapan.

Pariwisata

Mengingat keragaman kehidupan di kawasan mangrove dan kedekatannya sejumlah lokasi piknik macam pantai atau terumbu karang, seharusnya hutan bakau juga bisa dimanfaatkan untuk objek wisata sekaligus sebagai edukasi. Namun, sejauh ini, hanya beberapa negara saja yang mulai memanfaatkan potensi wisata hutan bakau.

Baca juga artikel terkait HUTAN BAKAU atau tulisan lainnya dari Muhammad Fadly

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Fadly
Penulis: Muhammad Fadly
Editor: Iswara N Raditya