Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Bunyi Surat Al-Hujurat: 13 Soal Toleransi & Menghargai Perbedaan

Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 13 menyoroti perbedaan di antara manusia dan seruan untuk saling mengenal. Bagaimana azbabun nuzul dan isi kandungannya?

Bunyi Surat Al-Hujurat: 13 Soal Toleransi & Menghargai Perbedaan
Ilustrasi Al Quran. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Islam mengajarkan untuk tidak bersikap diskriminatif melalui surat Al-Hujurat ayat 13. Ayat ini secara gamblang menjelaskan kenyataan adanya keberaragaman, namun bukan untuk saling membenci. Bagaimana makna surat Al-Hujurat ayat 13 beserta asbabun nuzul-nya?

Keberagaman manusia di dunia ini tampak dari berbagai sisi. Misalnya warna kulit, suku, bangsa, sampai perawakan. Semua itu menjadi ketetapan Allah dalam penciptaan manusia dan tidak ada satu pun orang yang dalam turut campur.

Semua bentuk keberagaman alami ini tidak untuk diperdebatkan menjadi kebencian. Dalam Islam, perbedaan seperti itu justru sebagai langkah untuk mewujudkan kerukunan dan toleransi. Perbedaan utamanya hanya satu, yaitu tingkat ketakwaan mereka pada Allah subhanahu wa ta'ala.

Bunyi Surat Al-Hujurat Ayat 13 Arab, Latin, Arti

Bunyi surat Al-Hujurat ayat 13 latin, arab, dan artinya seperti berikut:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr.

Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (QS. Al-Hujurat: 13)

Isi Kandungan Surah Al-Hujurat Ayat 13

Arti surat Al-Hujurat ayat 13 dalam Al-Qur’an mengajarkan toleransi dan menghargai perbedaan. Allah melalui surah tersebut menyampaikan bahwa umat manusia harus memelihara kerukunan.

Umat manusia diciptakan Allah subhanahu wa'ta'ala dengan banyak perbedaan. Keberagaman tampak dari ras, agama, budaya, suku, bahasa, hingga warna kulit. Ada pun perbedaan yang bersifat fisik di tubuh seseorang dan diterima sejak lahir, datangnya secara alami dari Allah.

Meski banyak perbedaan, Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk memegang ajaran moderat. Nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan dapat diimplementasikan dalam kehidupan.

Toleransi dalam Islam dikenal dengan istilah tasamuh. Terkait dengan toleransi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadis riwayat Abdullah bin Abbas sebagai berikut:

“Dari Ibnu Abbas, ia berkata:’'Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?’, maka beliau bersabda: ‘Al-hanifiyyah as-samhah atau agama yang lurus lagi toleran (maksudnya agama Islam),” (HR. Ahmad).

Toleransi menempati kedudukan yang begitu tinggi dalam Islam. Toleransi juga membawa makna bahwa kualitas ketakwaan seseorang tidak dapat diukur melalui penampilan fisiknya.

Hal ini juga senada dengan hadis riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda sebagai berikut:

“Telah menceritakan kepada kami Waki, dari Abu Hilal, dari Bakar, dari Abu Zar [Al-Ghifari] yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya: 'Perhatikanlah, sesungguhnya kebaikanmu bukan karena kamu dari kulit merah dan tidak pula dari kulit hitam, melainkan kamu beroleh keutamaan karena takwa kepada Allah subhanahu wa' ta'ala," (HR. Ahmad).

Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat Ayat 13

Asbabun nuzul atau alasan di balik turunnya surat Al-Hujurat ayat 13 tidak lepas dari tradisi jahiliah di masa kehidupan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di masa lalu. Sistem perbudakan masih terjadi dan perlakuan diskriminatif dialami orang-orang berkulit hitam.

Mengutip laman NU Online, Imam Suyuthi dalam kitab al-Durr al-Mantsur fi Tafsir bil-Ma'tsur menerangkan kejadian diskriminatif yang sekaligus menjadi penyebab turunnya surat Al-Hujurat ayat 13. Dua peristiwa telah terjadi, yaitu:

1. Diskriminasi terhadap Bilal bin Rabah

Saat itu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke Kota Makkah usai ditaklukkan dalam peristiwa Fathu Makkah. Bilal lalu mengumandangkan azan dengan naik ke atas Ka'bah. Saat itu sebagian penduduk di sana belum tahu jika Bilal selama ini menjadi penyeru azan (muazin).

Sebagian orang mengatakan dengan sinis, "Budak hitam inikah yang azan di atas Ka‘bah?”

Orang lainnya bahkan menghina dengan ucapan, "Apakah Muhammad tidak menemukan selain burung gagak ini untuk berazan?". Lalu, ada pula yang berkata, "Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya.”

2. Permintaan pernikahan untuk mantan budak bernama Abu Hind

Abu Hind merupakan mantan budak dan memiliki aktivitas sebagai ahli bekam. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam lantas meminta Bani Bayadhah agar mau menikahkan salah satu anak perempuan mereka dengan Abu Hind.

Permintaan itu ditolak. Salah seorang dari Bani Bayadhah berkata, "Ya Rasul, bagaimana kami hendak menikahkan putri kami dengan bekas budak kami?"

Adanya dua peristiwa diskriminatif inilah yang kemudian membuat Allah menurunkan surat Al-Hujurat ayat 13. Ayat ini secara tegas menyebutkan ada perbedaan di antara manusia. Perbedaan ini justru menjadi cara untuk saling mengenal serta bertoleransi satu dengan lainnya, dan tidak sebagai jalan menuju permusuhan.

Baca juga artikel terkait TOLERANSI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar