tirto.id - Kandungan Surah At-Taubah ayat 105 salah satunya berisi anjuran etos kerja. Hal ini bagi muslim tidak sekedar mengejar urusan duniawi, namun juga beribadah kepada Allah Swt. Rasulullah saw. sejak usia 12 bahkan telah mencontohkan pentingnya etos kerja dengan berdagang ke negeri Syam.
Islam mengajarkan umatnya berlomba-lomba dalam kebaikan. Tidak hanya itu, Allah Swt. menganjurkan kaum muslim berkompetisi dalam etos kerja.
Dikutip dari bukuMembudayakan Etos Kerja Islami (2002) karya Toto Tasmara, etos kerja adalah bersikap, berbuat, dan menghasilkan segala sesuatu dengan bersungguh-sungguh, tidak setengah hati (mediocre).
Kandungan Surah At Taubah Ayat 105: Tentang Etos Kerja
Anjuran etos kerja salah satunya termuat dalam firman Allah Swt di Surah At-Taubah ayat 105 sebagai berikut:
“Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.’”(QS. At-Taubah [9]: 105).
Surat At-Taubah ayat 105 tidak memiliki Asbabunnuzul khusus. Namun, ayat ini memiliki keterkaitan dengan ayat sebelumnya, yakni Surah At-Taubah ayat 102-104.
Pada Surah At-Taubah ayat 102-104, Allah Swt menganjurkan bertaubat dan melakukan kegiatan nyata seperti zakat dan bersedekah. Sementara di Surah At-Taubah ayat 105, Allah Swt memerintahkan kepada umatNya melakukan berbagai kegiatan lain, baik yang nyata maupun tersembunyi.
Tafsir Al Misbah (2001) karangan Muhammad Quraish Shihab menjelaskan bahwa Surah At-Taubah ayat 105 mendorong manusia lebih mawas diri dan mengawasi amal atau pekerjaan mereka. Hal ini mengingat Allah Swt. di hari kiamat akan membuka setiap hakikat amal baik atau buruk yang dikerjakan manusia.
Allah Swt melalui Surah At-Taubah ayat 105 menganjurkan kepada umat Islam untuk memiliki etos kerja tinggi. Al-Qur’an menyebutkan kurang lebih sebanyak 412 kali kata yang berarti bekerja. Hal ini tentu menambah pentingnya urgensi etos kerja dalam Islam.
Rasulullah Saw semenjak umur 12 tahun bahkan telah mencontohkan pentingnya etos kerja melalui perdagangan ke negeri Syam bersama pamannya, Abu Thalib. Para sahabat seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, hingga Ali bin Abi Thalib juga merupakan para karakter pekerja keras.
Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati melalui bukuPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021) menuliskan beberapa cara meningkatan etos kerja umat Islam sebagai berikut:
- Membuat skala prioritas dari semua pekerjaan yang mendesak.
- Meningkatkan semangat, pengetahuan, dan keterampilan demi menunjang pekerjaan.
- Saling memberi motivasi kepada rekan kerja, supaya terjaga komitmen maju bersama.
- Menciptakan suasana kerja yang nyaman, tanpa saling menyakiti perasaan.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani