tirto.id - Bacaan tashil dalam ilmu tajwid hanya ditemukan pada satu ayat saja dalam Al-Qu'an. Apa itu tashil dan bagaimana hukum bacaannya?
Keberadaan tashil terbilang langka. Ia tidak sepert bacaan mad yang mudah ditemukan dalam setiap lembar Al-Qur'an.
Cara membaca tashil pun terbilang tidak mudah. Seseorang sebaiknya mendengar cara melafalkannya dahulu dari orang yang kompeten dalam tajwid, lalu membiasakan diri untuk membunyikan tahsil secara benar.
Apa yang Dimaksud Tashil?
Dalam bahasa Arab, tashil (تسهيل) adalah masdar dari kata sahhala - yusahhilu - tashilan yang bermakna memudahkan atau meringankan. Tashil ditemukan pada kata yang memiliki susunan dua huruf hamzah beriringan. Pengertian tashil adalah meringankan bunyi pada hamzah kedua.
Pembahasan tashil ditemukan dalam jenis qiraat Hafs yang menjadi salah satu jalur riwayat tilawah Al-Qur'an sohor di masyarakat. Tashil juga termasuk bacaan garib yakni jarang, aneh, atau tersembunyi keberadaannya. Dalam hal ini, bacaan garib tashil sangat jarang ditemui dan hanya muncul sesekali dalam Al-Qur'an.
Keberadaan bacaan tashil memudahkan orang Arab saat membaca teks. Mereka kesulitan apabila mengucapkan kata yang tersusun dari dua hamzah secara berdampingan.
Oleh sebab itu, belajar tashil sebaiknya menerapkan cara talaqqi. Saat belajar, seseorang dibimbing langsung oleh guru yang kompeten sehingga dipastikan pelafalannya benar sesuai kaidah ilmu tajwid.
Bagaimana Cara Membaca Garib Tashil?
Hukum bacaan tashil hanya diterapkan saat ditemukan dua huruf hamzah berada dalam keadaan beriringan. Sebuh huruf hamzah langsung diikuti dengan hamzah selanjutnya.
Ketika ditemui huruf hamzah beriringan tersebut, cara membacanya dilakukan dengan membunyikan secara jelas (tahqiq) dan pendek pada hamzah urutan pertama. Lalu, hamzah kedua dibaca secara tahsil. Tahsil artinya melafalkan hamzah kedua secara samar seperti huruf ha (ح) yang berada di antara bunyi hamzah dan alif.
Bacaan Tashil di Surat Apa dan Bagaimana Contohnya?
Bacaan tashil riwayat Hafs ini memiliki satu contoh saja di dalam Al-Qur’an. Tashil yang murni diterapkan saat ada kata dengan dua hamzah beriringan. Tidak boleh ada cara membaca lain di luar tashil.
Tuliskan lafal yang termasuk bacaan tashil! Bacaan tashil terdapat dalam surah Fushilat ayat 44 . Hukum bacaan tashil dan contohnya dapat dilihat pada potongan ayat berikut:
… وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَٰتُهُۥٓ ۖ ءَا۬عْجَمِىٌّ وَعَرَبِىٌّ
Walau ja'alnāhu qur`ānan a'jamiyyal laqālụ lau lā fuṣṣilat āyātuh, a ha'jamiyyuw wa 'arabiyy…
Artinya: "Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur'an itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al-Qu'ran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?..."(Q.S. Fushilat: 44)
Bacaan tashil ini hanya ditemukan pada surah Fushilat ayat 44. Inilah yang membuatnya bagian dari garib dalam ilmu tajwid. Keberadaannya tidak ditemui kecuali pada satu ayat tersebut saja.
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar
Masuk tirto.id







































